visitaaponce.com

Komnas Haji Sebut Gagasan Mengurangi Jumlah Hari Ibadah Haji Berdampak pada Biaya

Komnas Haji Sebut Gagasan Mengurangi Jumlah Hari Ibadah Haji Berdampak pada Biaya
Ilustrasi jemaah haji berjalan untuk melempar jamrah di Mina(Antara )

MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas ingin masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi diperpendek untuk memangkas biaya penyelenggaraan ibadah haji.

Menanggapi hal itu, Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj mengatakan bahwa gagasan untuk mengurangi jumlah hari tinggal di Masjidil Haram maupun Madinah berdampak pada biaya. Terlebih sekarang ini biaya akan terus naik dengan berbagai macam penyebab, misalnya inflasi, biaya penerbanagan, akomodasi, transportasi, pajak yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi.

"Sedangkan jemaah haji kita biayanya itu selalu ingin murah atau setidaknya rasional," katanya saat dihubungi pada Kamis (7/9).

Baca juga: Biaya Haji 2024 Diprediksi Mengalami Kenaikan Signifikan

Kemudian, Mustolih mengingatkan ada satu hal yang perlu mendapatkan sosialisasi yang lebih dini kepada jemaah. Dari aspek ibadah, dari aspek fiqih selama ini ternyata ketika tinggal di Madinah dalam rangka Ibadah Arba'in. Orang yang berangkat haji itu Mustolih sebut akan afdhol akan sempurna apabila dia melakukan sebanyak 40 waktu tanpa terputus selalu jemaah di Masjid Nabawi dan tidak boleh ketinggalan takbiratul ihram.

"Perlu pemahaman dari tokoh terutama ulama-ulama dan kyai-kyai untuk menjelaskan kedudukan Arba'in bagi jemaah haji," tuturnya.

Baca juga: Antrean Haji Sampai 40 Tahun, Kemenag Pertimbangkan Wacana Larangan Berhaji Lebih dari Sekali

Kalau ide pengurangan hari ibadah haji itu diberlakukan maka secara kalkulasi ibadah Arba'in sulit tercapai atau dengan kata lain keutamaan haji nya tidak tercapai.

"Ini saya kira akan mendapatkan barangkali perlu menjawab atau disiapkan jawaban bagi jemaah haji yang mempertanyakan Ibadah Arba'in ini. Saya setuju dengan pengurangan masa tinggal haji, dari tadinya 40 hari boleh 35 bahkan 30 hari pun boleh toh ibadah haji khusus pun juga harinya lebih simpel kurang lebih 25 hari," bebernya.

Tantangannya kebijakan seperti ini juga akan mendapatkan respon kebijakan dari Arab Saudi.

"Kalau pengurangan hari dari aspek kepentingan negara kita akan memberikan dampak efisiensi biaya, tapi di sisi lain ini bertentangan dengan kebijakan Arab Saudi yang ingin jemaah haji tinggal di Arab Saudi lebih lama lebih baik karena berdampak pada ekonominya," tegasnya.

Tantangan berikutnya yang paling adalah bagaimana mengatur jadwal penerbangan karena menyangkut soal lalu lintas dan kepadatan jadwal penerbangan pada hari-hari menjelang puncak haji karena dari berbagai negara akan semakin padat. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat