visitaaponce.com

Pantau Gambut Jumlah Titik Panas Agustus 2023 Melonjak 4 Kali Lipat

Pantau Gambut: Jumlah Titik Panas Agustus 2023 Melonjak 4 Kali Lipat
Pemadaman kebakaran di lahan gambut, di Sumatera Selatan.(MI)

Di tengah kondisi polusi Jakarta yang belum kunjung membaik, beberapa wilayah dengan ekosistem gambut juga tengah berhadapan dengan polusi asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Berdasarkan pemantauan Pantau Gambut melalui citra satelit, jumlah titik panas pada Agustus 2023 yakni sebanyak 14.437 titik. Angka itu melonjak lebih dari 4 kali lipat dibanding Juli 2023 yang hanya mencapai 3.309 titik panas.

Campaigner Pantau Gambut Abil Salsabila mengungkapkan, pihaknya menemukan adanya 6.700 titik panas yang terjadi di fungsi lindung ekosistem gambut selama Agustus 2023. Padahal, menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut, fungsi lindung seharusnya tetap terjaga tinggi muka airnya. Dengan kata lain, terdapat indikasi pengeringan di area tersebut sehingga terjadi kebakaran. Selain itu, ada sebanyak 3.816 titik panas pada total 208 area konsesi.

Baca juga: Sejumlah Objek Wisata di Jatim Ditutup Akibat Karhutla

Abil menegaskan, adanya titik panas di area perusahaan, dapat mengindikasikan terjadinya karhutla dan menimbulkan pertanyaan pada keseriusan komitmen pemegang konsesi terhadap upaya pencegahan karhutla yang terjadi di area kerjanya.

“Hal ini menandakan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap korporasi, dimana dalam konteks ini pemutihan sawit di dalam kawasan hutan memperbesar risiko terhadap perlindungan ekosistem gambut, sehingga perlu dilakukan koreksi terhadap keputusan pemutihan ini,” tegas Abil, Sabtu (9/9).

Menindaklanjuti fakta di lapangan, tim polisi hutan Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan pun melakukan penyegelan kepada 4 konsesi, yaitu PT MTI, PT CG, PT SUM, dan PT FWL. Meski tindakan ini merupakan langkah tepat.

Baca juga: Kabut Asap Bikin Enam Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Ditunda

“Harus ada langkah lanjutan dalam menindak konsesi tersebut karena penyegelan bukan bagian dari proses hukum. Perlu ada tindak lanjut untuk melakukan penyelidikan, penyidikan, dan gugatan jika terbukti bersalah,” tegas Abil.

Sebagai informasi, dari Januari hingga Juli 2023, KLHK mencatat ada seluas 90.405 hektare lahan dan hutan yang terbakar. Wilayah yang mengalami karhutla paling besar ialah NTT 28.718 hektare, disusul Kalimantan Barat 12.537 hektare, NTB 9.662 hektare, Kalimantan Selatan 7.483 hektare dan Jawa Timur 7.076 hektare.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat