visitaaponce.com

Ini Tips Mengajari Empati pada Anak

Ini Tips Mengajari Empati pada Anak
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo berpendapat anak akan paham tentang empati jika dia juga diperlakukan secara empatik yaitu jika lingkungan mau memahami apa yang dia rasakan.

"Misalnya ketika anak tidak suka makan sayur, dipahami kalau buat dia, sayur rasanya tidak enak. Lalu bantu diberi pengarahan kenapa harus makan sayur," kata Vera, dikutip Rabu (13/9).

Vera, yang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, mengatakan empati adalah memahami apa yang dirasakan orang lain. 

Baca juga: Menyikat Gigi yang Benar Bisa Cegah Karies pada Anak

Menurut dia, apabila seseorang, termasuk anak, merasa perasaannya dipahami maka dia juga nantinya akan menerapkan hal yang sama pada orang lain.

Berbicara upaya yang bisa dilakukan orangtua untuk mengembangkan empati anak antara lain dengan melatihnya untuk berbagi, menghormati kepentingan orang lain misalnya dengan antre serta tidak merebut milik orang lain atau bergiliran.

Vera menekankan, anak belajar dari contoh. Dalam hal ini, orangtua dapat mencontohkan saja bagaimana berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.

Baca juga: Anemia Pengaruhi Perkembangan Otak Anak 

"Bisa dilakukan dalam keseharian misalnya membelikan makanan yang sama buat keluarga termasuk asisten rumah tangga di rumah atau memanfaatkan momen khusus seperti Jumat berkah atau mengumpulkan sampah daur ulang untuk diberikan ke pemulung yang ditemui di jalan," papar Vera.

Menurut para pakar psikologi, anak yang memiliki empati ditandai dengan memahami orang lain yang mungkin memiliki perasaan dan sudut pandang berbeda dari dirinya, dapat mengenali perasaan dalam dirinya dan orang lain, dapat mengatur respons emosionalnya sendiri, bisa menempatkan dirinya pada posisi orang lain dan membayangkan bagaimana perasaan seseorang serta membayangkan tindakan atau respons seperti apa yang mungkin bisa membantu seseorang merasa lebih baik.

Empati biasanya dibentuk oleh berbagai faktor termasuk genetika dan lingkungan sehingga tidak muncul begitu saja dalam diri anak-anak. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat