Kenali Penyakit Hirschsprung pada Bayi
![Kenali Penyakit Hirschsprung pada Bayi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/530a4cb64b31ab5a9ae9a1d4fef595f1.jpg)
HIRSCHSPRUNG adalah penyakit kongenital (bawaan) yang menjadi salah satu penyumbang signifikan angka kematian bayi baru lahir dan anak berusia di bawah lima tahun. Penyakit ini menyebabkan gangguan buang air besar (BAB) pada bayi.
Guru Besar Bidang Bedah Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof Gunadi meyampaikan, hirschsprung ini paling sering ditemukan pada bayi baru lahir dengan insidensi global diperkirakan 1:5.000 kelahiran hidup dan lebih sering ditemukan pada laki-laki.
"Namun, menariknya insidensi Hirschsprung di Indonesia lebih tinggi di banding populasi lain yaitu 1:3.250 kelahiran hidup," papar Prof Gunadi saat menyampaikan pidato pengukuhannya dalam jabatan Guru Besar di Balai Senat UGM, Kamis (14/9).
Baca juga : Suhu Ekstrem Bumi Tingkatkan Risiko Kematian Mendadak pada Bayi
Salah satu gejala yang biasa ditemukan pada bayi dengan HSCR, antara lain, tidak bisa buang air besar dalam waktu 24-48 jam setelah lahir. Pada balita, gejala yang muncul antara lain sembelit menahun, perut menggembung, serta terdapat gangguan pada pertumbuhan.
Gunadi memperkirakan kondisi tersebut terjadi berhubungan dengan frekuensi common variants RET rs2435357 dan rs2506030 pada populasi kontrol di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan populasi lain.
Baca juga : Diare Penyebab Kematian Tertinggi Anak setelah Pneumonia
Dari penelitian yang dilakukannya, sebagian besar penderita HSCR di Indonesia masuk dalam klasifikasi short segment dimana segmen aganglion tidak melebihi kolon sigmoid (80%). Sementara itu, dari data di Yogyakarta, frekuensi HSCR yang disertai dengan sindrom down mencapai 12% dan hanya dijumpai satu kasus familial dari 67 kasus.
Lebih lanjut Gunadi menjelaskan, HSCR merupakan penyakit genetik. Sejumlah bukti menunjukkan hal tersebut, salah satunya angka kesintasan pasien HSCR menjadi lebih tinggi setelah ditemukan teknik pull through pada 1984 sehingga tercipta kondisi untuk menemukan adanya transmisi HSCR familial.
Bukti lain mencatat, adanya peningkatan risiko pada saudara pasien untuk menderita HSCR dibandingkan populasi umum. Lalu, adanya rasio HSCR yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan serta adanya hubungan HSCR dengan penyakit genetik lain seperti sindrom malformasi atau anomali kromosom.
Konsep kompleksitas genetik pada HSCR disebutkan pria kelahiran Banyuwangi, 19 November 1979 ini bisa dipahami dengan mempelajari kejadian molekuler dan seluler selama perkembangan enteric nervous system (ENS) saat embriogenesis.
Hirschsprung berhubungan dengan 35 Gen
Setidaknya hingga saat ini ada 35 gen yang berhubungan dengan patogensis HSCR. Prof Gunadi mengatakan, HSCR merupakan penyakit genetik kompleks yang bisa menimbulkan komplikasi Hirschsprung associated enterocolitis (HAEC) yang bersifat fatal
Namun, dengan data stratifikasi risiko berbasis genomik, kedokteran presisi sebagai manajemen HSCR bisa terwujud. Dengan begitu, kesadaran orang tua pasien terhadap risiko HSCR menjadi lebih baik, HSCR pun bisa didiganosis dan terapi lebih awal, serta terhindar dari komplikasi fatal. (Z-4)
Terkini Lainnya
Hirschsprung berhubungan dengan 35 Gen
Perlukah Membersihkan Kotoran Telinga Anak?
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap