visitaaponce.com

Indonesia-Jerman Jalin Kerja Sama untuk Mengurangi Pembuangan Sampah Plastik ke Laut

Indonesia-Jerman Jalin Kerja Sama untuk Mengurangi Pembuangan Sampah Plastik ke Laut
Indonesia-Jerman kerja sama kurangi sampah ke laut(Antara)

INDONESIA menjalin kerja sama dengan badan pemerintah Jerman untuk membangun kapasitas pengelolaan sampah dan mengurangi sampah di wilayah pesisir. Program itu bertajuk GIZ Project of the Reduce, Reuse and Recycle to Protect the Marine Environment and Coral Reefs (Project 3RproMar).

Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengungkapkan, project itu dimilai pada 2023 hingga dua tahun ke depan.

“Jadi kerja sama project ini adalah bentuknya technical assistant. Dan daerah prioritas ialah daerah pesisir,” kata Vivien di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (21/9).

Baca juga: TPA Sarimukti Terbakar, Sampah Kembali Menggunung di Bandung Raya

Seperti diketahui, berdasarkan hasil riset dalam rentang waktu 2018-2020 yang dilakukan oleh NPAP Indonesia, Bank Dunia dan Pusat Oseanografi LIPI, jumlah plastik di laut Indonesia mencapai 490 ribu ton sampai 860 ribu ton. Merujuk hasil baseline sturi sampah plastik di laut yang dilakukan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) pada 2018, didapatkan baseline data sampah plastik di laut Indonesia sebesar 615,674 ton.

Vivien mengakui, saat ini banyak dari wilayah-wilayah pesisir yang belum melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Banyak dari mereka yang kemudian membuang sampanhnya ke laut.

Baca juga: Pengembangan Industri Pengolahan Sampah Kunci Pengurangan Timbulan Sampah di TPA

“Indonesia sebagai negara maritim yang terdiri dari 17 ribu pulau, sebagian besar rakyat hidup di daerah pesisir. Dan kita harus pikirkan bagaimana cara melakukan pengelolaan sampah di pulau-pulau itu,” ucap dia.

 

Menurut Vivien respon pemerintah Indonesia terhadap sampah plastik di laut terhitung cepat dan tepat dengan menerbitkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL) melalui Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah dengan target ambisius mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70% pada 2025 dengan baselilne 2018.

Dalam empat tahun pelaksanaan RAN PSL, TKN PSL telah berhasil melakukan pengurangan sampah di laut sebesar 35,36% dari 615.675 ton di 2018 menjadi 408.885 pada 2022. Dengan penguragan itu, posisi Indonesia di kebocoran sampah plastik ke laut pun berubah dari peringkat dua terbesar di dunia menjadi peringkat kelima, di bawah Filipina, India, Malaysia dan Tiongkok.

Dengan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jerman, Vivien berharap adanya penguatan pelolaan sampah di darat dan pesisir agar tidak masuk ke laut. Pasalnya, sebanyak 80% sampah laut berasal dari darat, dan 20% lainnya merupakan hasil dari kegiatan masyarakat pesisir.

“Dengan komitmen yang serius, saya yakin program ini bisa mendukung target Indonesia untuk mengurangi 30% sampah pada 2025,” tutup Vivien. .

Pada kesempatan itu, Cluster Coordinator ASEAN Shameer Khanal mengungkapkan, kerja sama pemerintah Jerman dan Indonesia akan berupa pertukaran pengalaman dan inovasi mengenai mitigasi sampah plastik yang berdampak di lingkungan.

“Sampah plastik adalah tantangan kita semua. Sampah plastik yang masuk ke laut ini akan berubah menjadi mikroplastik dan mencemari ikan-ikan di laut, dan akhirnya sampai di depan meja makan kita semua. Itu sangat membahatakan kehidupan kita dan orang-orang yang kita cintai. Tapi kita tidak boleh kehilangan asa untuk masa depan yang lebih baik,”ucap Khanal.

Dalam hal ini, Khanal juga mengapresiasi kerja Indonesia dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Ia berharap langkah besar yang telah dijalani Indonesia dapat menjadi contoh baik bagi negara-negara ASEAN lainnya.

“Tidak ada satupun entitas yang bisa mengatasi masalah sampah plastik sendirian. Tantangan ini membutuhkan komitmen pemerintah, industri, masyarakat hingga akademisi,” tutupnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat