10 Rekomendasi ASEAN untuk Wujudkan Komitmen Disabilitas dan Inklusivitas
FORUM Tingkat Tinggi ASEAN menghasilkan 10 rekomendasi, yang disebut dengan 'Rekomendasi Makassar', untuk memperkuat komitmen dalam pemberdayaan penyandang disabilitas, mewujudkan inklusivitas serta mengangkat harkat dan martabat penyandang disabilitas.
Berikut ini 10 Rekomendasi Makassar yang dihasilkan ASEAN.
1. Percepat implementasi ASEAN Enabling Masterplan
Mempercepat implementasi ASEAN Enabling Masterplan 2025 dengan pengarusutamaan hak penyandang disabilitas dalam kerja sama ASEAN.
Baca juga : Mendambakan Wajah Museum yang Inklusif dan Inovatif
2. Penyertaan peran disabilitas
Mendukung lebih lanjut tinjauan dan laporan implementasi ASEAN Enabling Masterpan 2025 dengan menyertakan partisipasi penyandang disabilitas.
3. Memastikan pembangunan inklusif disabilitas
Memastikan pembangunan inklusif disabilitas sebagai bagian mendasar dari Visi Komunitas ASEAN 2045.
Baca juga : Kementerian Agama Rilis Situs Web Ramah Disabilitas
4. Pengarusutamaan hak disabilitas
mendorong mitra wicara ASEAN untuk mengarusutamakan pemberdayaan dan hak-hak penyandang disabilitas melalui kerja sama dengan ASEAN, termasuk dalam menyediakan infrastruktur inklusif disabilitas.
5. Membuat kebijakan inovatif
Memberikan kebijakan kesejahteraan sosial dan pembangunan yang lebih inovatif untuk memberdayakan dan melindungi hak-hak penyandang disabilitas.
6. Memastikan akses
Meningkatkan upaya bersama untuk memastikan partisipasi dan akses yang setara bagi penyandang disabilitas dalam layanan publik serta menghilangkan hambatan stigma dan diskriminasi seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan.
7. Memperkuat data
Memperkuat upaya untuk menyediakan data disabilitas yang lebih baik dan inklusif.
8. Perkuat Teknologi
Memperkuat akses terhadap teknologi pendukung berdasarkan kebutuhan yang sesuai untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan inklusif, intervensi kesehatan, lapangan kerja dan kewirausahaan.
9. Perkuat Literasi
Memperkuat pemahaman dan kesadaran masyarakat
mengenai penyandang disabilitas dan hak-hak mereka, serta melawan persepsi negatif, dan mendorong rasa saling menghormati dan memahami.
10. Mendorong komitmen
Mendorong sektor usaha untuk berkomitmen dalam mempromosikan dan menerapkan model bisnis dan rantai nilai yang inklusif disabilitas, serta mendukung akses yang lebih baik bagi penyandang disabilitas terhadap pekerjaan, termasuk sebagai wirausaha.
Cara pandang dan kolaborasi
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, inklusif disabilitas merupakan suatu pendekatan, cara pandang yang perlu menjadi arus utama di semua sektor, antara lain pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, politik-keamanan, perdagangan dan investasi.
"Pembangunan inklusif disabilitas memerlukan kolaborasi dan tidak bekerja secara terpisah. Pemerintah, swasta dan organisasi penyandang disabilitas harus bersinergi dan bekerja sama," katanya.
Risma juga menekankan perlunya memperkuat ketersediaan data disabilitas, sehingga bisa membuat kebijakan dan intervensi yang tepat. "Berwirausaha serta memajukan teknologi dan inovasi merupakan salah satu upaya nyata dalam memberdayakan penyandang disabilitas dan meningkatkan kemandirian mereka," lanjutnya
Tidak kalah penting, semua pihak harus bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat agar masyarakat tidak melihat disabilitas sebagai sebuah aib.
"Agar masyarakat tidak melihat disabilitas sebagai sesuatu yang tidak berdaya dan menjadi beban. Agar masyarakat dapat melihat bahwa penyandang disabilitas juga dapat berkontribusi dan berperan penting dalam masyarakat," tukas Risma.
Angkie Yudistia, staf khusus Presiden RI menambahkan, semua penyandang disabilitas bisa hidup mandiri.
"Tinggal semua pihak bersama-sama memberikan kesempatan dan kepercayaan terhadap penyandang disabilitas untuk berkarya." pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Berikut ini 10 Rekomendasi Makassar yang dihasilkan ASEAN.
1. Percepat implementasi ASEAN Enabling Masterplan
2. Penyertaan peran disabilitas
3. Memastikan pembangunan inklusif disabilitas
4. Pengarusutamaan hak disabilitas
5. Membuat kebijakan inovatif
6. Memastikan akses
7. Memperkuat data
8. Perkuat Teknologi
9. Perkuat Literasi
10. Mendorong komitmen
Cara pandang dan kolaborasi
Mensos Tri Rismaharini Motivasi Penyandang Disabilitas untuk Raih Sukses
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Kelompok Disabilitas harus Jadi Prioritas dalam Penanganan Bencana
0,66 Persen, Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Jakarta Diklaim Alami Tren Penurunan
7 Tips Perencanaan Keuangan untuk Penyandang Disabilitas
OCBC Komitmen Tingkatkan Literasi Keuangan Kaum Disabilitas
Keseimbangan Lingkungan Kerja Jadi Modal Hasilkan Produk Berkualitas
Dorong Edukasi Digital Agar Karyawan Cerdik Finansial
10 Cara Menghormati Orang dengan Albinisme
Al Azhar Indonesia Bersiap Jadi Kampus Inklusi Berstandar Global, Kejar Dukungan Fasilitas dan Kemampuan Dosen
Sekolah tak Biasa untuk Anak Istimewa
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap