Kolaborasi Vmedis dan Tetama Efisiensikan Pemesanan Farmasi
![Kolaborasi Vmedis dan Tetama Efisiensikan Pemesanan Farmasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a9816ccb25b46c1fc65fd5ad8db3d430.jpg)
BAGI pengelola apotek maupun klinik, memesan stok produk obat kerap kali menjadi pekerjaan yang merepotkan. Harus menghubungi para distributor farmasi, membuat surat-surat pemesanan, menunggu repons mereka, lalu kadang harus mengubah pemesanan saat produk yang dibutuhkan sedang kosong/tidak tersedia.
Proses ini sering kali memakan waktu berhari-hari, mengingat apotek tidak dapat melihat ketersediaan produk secara langsung. Selain itu, untuk mendapatkan diskon yang besar, apotek/klinik perlu melakukan proses negosiasi yang panjang dengan para distributor.
Namun kini, dengan bantuan teknologi, semua kerepotan itu bisa diatasi. Teknologi itu dihadirkan melalui kolaborasi VMedis dan Tetama. VMedis adalah aplikasi manajemen apotek dan klinik dengan jaringan terbesar di Indonesia. Adapun Tetama merupakan distributor farmasi (Pedagang Besar Farmasi/PBF) online terlengkap pertama di Indonesia.
Baca juga: Gandeng Dua Universitas, Apotek Wellings Kembangkan Kualitas SDM Farmasi
“Menggabungkan software VMedis dan API (Application Programming Interface) milik Tetama, distribusi dan manajemen produk kesehatan kini dapat terintegrasi secara cepat dan tepat. Kami menawarkan inovasi one-click purchase, yang membantu apotek dan klinik untuk memenuhi permintaan ketersediaan obat secara instan dan akurat.
Dengan demikian, pengelola apotek maupun klinik dapat mengisi stok produk dari berbagai manufaktur secara lebih mudah, tanpa perlu membuat banyak surat pemesanan,” ujar Natali Ardianto, Co-founder Tetama, pada peresmian kerja sama VMedis dan Tetama di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Tak hanya itu, lanjut Natali, apotek juga bisa mendapatkan diskon langsung tanpa perlu negosiasi yang panjang. Tidak perlu lagi melakukan konfirmasi ketersediaan barang secara manual, karena informasi tersebut dapat diakses secara transparan. Pasca-pembelian, apotek dan klinik dapat melacak pengiriman produk secara real-time, dengan jaminan pengiriman yang cepat, tepat, dan aman. “Semua fitur ini dapat diakses melalui API milik Tetama, yang menjadi fitur unggulan dalam kerja sama Tetama dan Vmedis,” imbuh Natali.
Tingkatkan Efisiensi dan Akses
Lebih lanjut Natali menjelaskan, dengan teknologi canggih dan sistem otomatisasi, kerja sama Tetama dan Vmedis menghubungkan produsen, distributor, dan penyedia layanan kesehatan dalam satu ekosistem yang efisien. Jaminan stok lengkap diberikan oleh Tetama, mulai dari obat resep (ethical), obat yang dijual bebas (OTC), suplemen, vaksin, produk kecantikan, hingga fast moving consumer good (FMCG). Saat ini, Tetama telah mengantongi sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), Cold-Chain Product (CCP), BPOM, Alat Kesehatan, dan obat lainnya demi menjaga kualitas produk yang optimal selama proses distribusi.
Baca juga: Komentari Jastip Obat, Ini Empat Peringatan Kemenkes
Pada kesempatan sama, CEO Vmedis Ahmad Siddiq, mengungkapkan apresiasinya atas kerja sama ini. “Dengan langkah signifikan ini, Vmedis dan Tetama bersatu untuk menciptakan transformasi di sektor farmasi. Solusi one-click purchase ini bukan hanya tentang efisiensi, tapi juga tentang memberikan akses yang lebih luas dan cepat terhadap distribusi produk kesehatan. Semoga, kerja sama ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membantu bisnis farmasi di Indonesia untuk meningkatkan kemudahan akses terhadap obat-obatan,” ucapnya.
Ahmad menambahkan, saat ini VMedis telah digunakan oleh lebih dari 2.900 apotek dan klinik di Indonesia. Kemampuan Vmedis sebagai software dengan fitur stok dan pengadaan anti-bocor (pencegah kecurangan) semakin memperkuat manfaat yang bisa didapatkan oleh apotek dan klinik.
“Kerja sama Tetama dan VMedis adalah langkah besar menuju ekosistem kesehatan yang lebih praktis, dengan solusi pemesanan produk hanya dalam satu klik. Kami bertekad untuk membantu apotek, klinik dan rumah sakit meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam proses pembelian produk farmasi," pungkas Natal. (Nik/S-4)
Terkini Lainnya
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Presiden Jokowi Minta Menkes Bikin Harga Obat Lebih Murah
Hanya Rp524 Miliar, Pendapatan Indofarma Turun 54,2% Sepanjang 2023
Ekstrak Buah Pare Berpotensi Sebagai Fitofarmaka Antimalaria
12 Tersangka jaringan pengedar Narkotika berhasil ditangkap Polisi
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Tidur Berkualitas Buat Hidup Lebih Produktif
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap