Anggota DPR Ajak Masyarakat Terlibat Turunkan Stunting
![Anggota DPR Ajak Masyarakat Terlibat Turunkan Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a9d908030c2eabe4d09e1959dd338f7c.jpg)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Putih Sari, mengajak masyarakat Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk ikut terlibat menurunkan kasus stunting dengan melakukan perencanaan kehidupan berkeluarga.
"Stunting itu ada. Jadi kita harus memahami apa itu stunting. Sebab jika kita memahami, maka akan mudah melakukan pencegahan," kata Putih Sari, saat kegiatan program komunikasi, informasi, dan edukasi terkait percepatan penurunan stunting di Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat, Karawang, Kamis (12/10).
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Selain itu, stunting juga bisa menghambat perkembangan otak pada anak.
Baca juga: Kader Kesehatan Ujung Tombak Dalam Penurunan Prevalensi Stunting di Klaten
Ia mengatakan, saat ini pemerintah sedang menggencarkan upaya untuk penurunan kasus stunting. Berbagai program telah digulirkan agar di Indonesia, termasuk Karawang, kasus stunting menurun dan pada akhirnya zero atau nol. "Zero stunting itu bukan ha yang mustahil, asalkan masyarakat ikut berperan menekan kasus stunting," katanya.
Menurut dia, stunting bisa dicegah dengan perencanaan yang matang sejak persiapan pernikahan. Artinya, bagi masyarakat yang akan menikah hendaknya melakukan perencanaan.
Disebutkan agar setiap calon pengantin harus sehat, khususnya calon ibu yang akan mengandung harus dipastikan nutrisi dan gizinya sebelum proses kehamilan.
Baca juga: 9 Ribu Balita di DKI Sudah Keluar dari Status Stunting
Pada kesempatan itu, Putih Sari juga mengingatkan agar masyarakat menghindari kawin di bawah umur. Sebab sesuai anjuran BKKBN menikah itu harus di usia yang ideal, yakni berusia 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Dengan begitu, kata dia, mental, fisik, dan finansial dipastikan sudah lebih baik jika menikah di waktu yang tepat atau susah pas usianya. Kemudian saat punya anak nanti tidak akan lahir anak stunting baru.
Sementara bagi yang sudah menikah, diharapkan bisa melakukan perencanaan di keluarga. Sehingga sang anak bisa mendapatkan gizi yang cukup. (RO/S-3)
Terkini Lainnya
Kris Dayanti: Tugas Turunkan Stunting, Tugas Bersama
Marak Masyarakat Terjerat Pinjol Ilegal, BPR Diharapkan Perkuat Literasi Keuangan
Remaja Tak Buru-Buru Menikah Kurangi Risiko Stunting
Jelang Nataru, Komisi IX Minta Antisipasi Penyebaran Covid-19 dan Pneumonia
Butuh Inovasi Pencegahan Endemik Dengue di Kaltim
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pj Gubernur Jateng: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap