9 Ribu Balita di DKI Sudah Keluar dari Status Stunting
![9 Ribu Balita di DKI Sudah Keluar dari Status Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a965544031f057ebcfd44c6819a58e4b.jpg)
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, sudah 9 ribu balita keluar dari status stunting. Jumlah tersebut berasal dari total 22 ribu balita stunting di Jakarta atau dengan persentase 5%.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat hari ini.
"Kalau total ada 22 ribu. Yang sudah keluar dari status stunting ada 9 ribu," ungkap Heru, Rabu (11/10).
Baca juga: Orangtua Harus Pahami Penyebab Stunting
Selain menangani balita stunting, Pemprov DKI juga mendata dan menangani balita berstatus rawan gizi.
"Untuk rawan gizi ada 23 ribu. Yang sudah keluar dari status rawan gizi ada 13 ribu," ujarnya.
Baca juga: Cegah Stunting, BPKH - BAZNAS Beri Bantuan 1.500 Paket dan Sosialisasi di Indramayu
Sebelum mengunjungi kantor Kelurahan Pekojan, Heru juga mengunjungi Puskesmas Kelurahan Pekojan. Dalam kesempatan itu ia meninjau program penanganan stunting di Kelurahan Pekojan.
Pihak kelurahan menemukan ada sembilan balita berstatus stunting.
"Yang sudah selesai ditangani, artinya sudah keluar dari stunting ada lima orang," tuturnya.
Sebelumnya, Heru menegaskan fokus terhadap penanganan stunting. Hal tersebut merupakan amanat dari Presiden Joko Widodo yang meminta agar Jakarta dapat menekan stunting hingga 0%.
Pemprov DKI sejauh ini telah menggulirkan berbagai program untuk menekan angka stunting di Jakarta. Mulai dari sinkronisasi data untuk penyaluran bantuan, memaksimalkan fungsi posyandu di seluruh wilayah untuk memantau kesehatan anak dan ibu hamil, hingga upaya jangka panjang menyalurkan tablet penambah darah untuk remaja putri lewat sekolah-sekolah di Jakarta.
Pemprov DKI juga mendapat dana insentif fiskal dari pemerintah pusat sebesar Rp7,36 miliar untuk penanganan stunting. Sementara pada 2024, anggaran penanganan stunting diproyeksikan mencapai Rp1,87 triliun atau 3% dari total Belanja Daerah yang diajukan pada Rancangan APBD 2024. (Z-10)
Terkini Lainnya
Ragam Manfaat Kacang Mete untuk Ibu Hamil
Pemprov NTT Terus Lakukan Upaya Tekan Angka Stunting
Kenali! Begini Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal
Bayi Perempuan Kembar Tiga Lahir di Palembang
Tata Cara Mengurus Ari-ari Bayi yang Benar Biar Tidak Bau
Perlukah Membersihkan Kotoran Telinga Anak?
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap