Indeks Literasi al-Quran Tinggi, Kemenag Terus Perkuat Pembelajaran Al-Quran di Masyarakat
![Indeks Literasi al-Quran Tinggi, Kemenag Terus Perkuat Pembelajaran Al-Quran di Masyarakat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/e681d0f9805a5d62d75f1c38899b548d.jpg)
KEMENTERIAN Agama berkomitmen memperkuat pembelajaran Al-Quran di masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program strategis.
Hal itu disampaikan Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi, menyusul dirilisnya Survei Nasional "Potensi Literasi Al-Quran Masyarakat Indonesia”.
Survei itu mengambil sampel sebanyak 10.347 responden, sedangkan skor Indeks Literasi Al-Quran di tahun 2023 mencapai angka 66,038 (kategori tinggi).
Baca juga : Tafsir Al-Anfal Ayat 17 terkait Usaha Manusia dengan Kehendak Allah
Menyikapi hasil survei tersebut, Zayadi mengatakan, Kementerian Agama telah berupaya maksimal untuk memberi layanan keagamaan di masyarakat khususnya dalam bidang pembelajaran Al-Qur’an.
“Untuk meningkatkan indeks literasi Al-Quran, kami terus mengoptimalkan program pembelajaran Al-Quran melalui peran para aktor bidang layanan keagamaan seperti Penyuluh Agama, Majelis Taklim, Ormas Islam, dai/daiyah, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ)," kata Zayadi.
Baca juga : Tafsir Al-Baqarah Ayat 286 tentang Usaha Manusia dan Takdir Allah
Zayadi juga mendorong masyarakat Muslim untuk mengikuti majelis pembelajaran Al-Quran yang berada di sekitar tempat tinggal masing-masing dalam meningkatkan kemampuan Baca dan Tulis Al-Quran (BTQ).
"Zaman sekarang, materi pembelajaran Al-Quran juga bisa diperoleh dari media sosial, karena sudah terbukti signifikan berdampak terhadap peningkatan kompetensi BTQ," jelasnya.
Zayadi menilai, salah satu kunci membaca Al Qur’an dengan lancar adalah mempelajari kaidah-kaidah tajwid dasar yang berfungsi untuk menghindari kesalahan ketika membaca kitab suci tersebut.
“Selain itu, penting juga meningkatkan kuantitas dan kualitas pengajar, ketersediaan majelis pembelajaran Al-Quran, peningkatan frekuensi dan kualitas program literasi BTQ, yang diselenggarakan bersama dengan pemerintah daerah,” ujar Zayadi yang juga merupakan Sekretaris LPTQ Nasional.
Zayadi mengimbau agar LPTQ di tingkat kecamatan hingga provinsi di seluruh Indonesia membuat program peningkatan literasi Al-Quran yang dampaknya dapat dirasakan langsung masyarakat.
“Mari seluruh jajaran LPTQ di Indonesia agar menguatkan perannya dalam membimbing masyarakat di daerah masing-masing untuk meningkatkan kemampuan baca dan tulis Al-Quran,” ajak Zayadi.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Alquran dan Alhadits Rijal Ahmad Rangkuty mengungkapkan, hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi bersama untuk penguatan dan inovasi program di bidang literasi dan pembelajaran Al-Quran di masyarakat.
Ia berharap, masyarakat muslim terus membangun kesadaran bersama demi membumikan ajaran Al-Quran melalui rajin membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Mengamalkan Al-Qur’an tidak hanya melalui tafsir tunggal, melainkan juga beragam tafsir dari ulama yang berkompeten,” harap Rijal.
Berdasarkan hasil survei, skor Indeks Literasi Al-Quran di Indonesia berada di angka 66,038. Survei juga menunjukkan bahwa responden mengenali huruf dan harakat Al-Quran (61,51%), mampu membaca susunan huruf menjadi kata (59,92%), mampu membaca ayat dengan lancar (48,96%), dan membaca Al Qur’an dengan lancar, sesuai tajwid (44,57%). Responden yang belum memiliki literasi baca Al-Quran sebesar 38,49%.
Survei ini juga menemukan sebanyak 11,3% responden tidak memiliki Mushaf Al-Quran di rumahnya. Peran Penyuluh Agama berdampak dengan skor 78,2 bagi masyarakat yang mengikuti Program Penyuluhan Literasi Al-Quran.
Ditemukan juga data bahwa sebanyak 22,2% responden mengaku tidak ada majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya. Jika pun ada, sebesar 59,36% responden tidak pernah mengikuti majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya.
Sebagai informasi, Survei indeks Literasi Al-Quran diselenggarakan oleh Dit Penais Kemenag bekerja sama dengan BRIN dan Lembaga Kajian dan Kebijakan Pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI) pada 1 hingga 30 Juli 2023. (Z-5)
Terkini Lainnya
PPTQ Ibnu Abbas Klaten Mewisuda 474 Santri dan Mahasantri
Definisi Kurban dan Waktu Disyariatkan bagi Umat Islam
Nilai-Nilai Pancasila Berdasarkan Perintah Al-Qur'an
Cara Mengamalkan Bacaan Yasin Fadhilah
Tafsir Al-Baqarah Ayat 125: Takwil Kakbah sebagai Baitullah
Al-Fatihah: Kandungan, Keutamaan, Terjemahan, dan Tafsirnya
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Kemenag Kritik Kinerja On Time Performance Penerbangan Haji Garuda Indonesia
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Pelaksanaan Haji Tahun ini Dapat Banyak Evaluasi dari Timwas Haji DPR RI
Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Delay Lebih dari 5 Jam, Kemenag Minta Garuda Profesional
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap