visitaaponce.com

Bermain Sambil Belajar Bisa Bentuk Perilaku Bersih Anak

Bermain Sambil Belajar Bisa Bentuk Perilaku Bersih Anak
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG anak dan keluarga lulusan Universitas Indonesia Irma Gustiana Andriani mengatakan edukasi bermain sambil belajar dari pengalaman sehari-hari bisa membentuk perilaku anak akan kebiasaan hidup bersih.

"Kalau terkait dengan higienitas, proses pengajarannya melalui aktivitas langsung, jadi pengalaman sehari-hari yang dilakukan, pasti kan anak akan makan, ke toilet dan akan jalan-jalan makannya setiap momen-momen tadi itu dimanfaatkan orangtua," ucap Irma, dikutip Selasa (16/10).

Ia mengatakan dengan sifat dasar anak yang suka bermain, pengajaran akan lebih mudah terserap dan tidak ada beban pada anak mempelajari hal baru.

Baca juga : Orangtua Diingatkan Anak Persiapkan Diri Hadapi Ujian Sekolah

Dari sisi perkembangan, Irma mengatakan bermain bisa mengintergrasikan seluruh indera anak sehingga mengoptimalisasi semua aspek dirinya mulai dari motorik hingga sosial emosional.

Dengan bermain, anak juga bisa banyak dapat hal-hal baru untuk dirinya, seperti analisa, logika dan konsekuensi, misalnya dalam hal mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan.

"Bisa diajarin kalau tidak cuci tangan kenapa, anak akan menyerap lebih baik, santai dan sasaran pertumbuhan lain bisa optimal," kata Irma.

Baca juga : Belajar Matematika Juga Bantu Kembangkan Soft Skill Anak

Menurut parenting coach di klinik Ruang Tumbuh itu, keluarga punya peran efektif dalam proses pengajaran perilaku baru atau yang disebut kebiasaan.

Buat permainan seperti bermain pura-pura atau role play tentang kebersihan diri, cara mandi yang benar dan bagaimana cara cuci tangan melalui berbagai tahap.

Selain itu, juga bisa dengan mengajarkan kebiasaan melalui buku tentang kebersihan diri.

Baca juga : 3 Rekomendasi Wisata Murah di Jakarta, Cocok untuk Liburan dengan Keluarga

"Kalau anak yang masih kecil usia tiga tahun tentu kita bacakan, story telling tentang aktivitas kebersihan mandi, toilet, cuci tangan itu harus, kalau sudah bisa baca nanti dia baca sendiri terkait aktivitas kebersihan," ucap psikolog yang disapa biasa Ayang itu.

Irma juga meminta orangtua memastikan banyak media belajar dari kegiatan sehari-hari yang akrab di sekitar anak, yang bisa dimanfaatkan untuk aktifitas belajar sambil bermain.

Sediakan juga waktu 15-40 menit untuk orangtua bermain bersama anak dalam keadaan tenang dan relaks.

Baca juga : Anak yang Minim Waktu Berkualitas dengan Orangtua Sulit Berkembang

"Kalau main harus relaks, kalau orangtua tegang main sama anak, anaknya nggak nyaman dan cranky," tutupnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat