visitaaponce.com

Belajar Matematika Juga Bantu Kembangkan Soft Skill Anak

Belajar Matematika Juga Bantu Kembangkan Soft Skill Anak
Sejumlah anak belajar matematika di Puskesmas Matematika Bu Yan di Kampung Ngempon Lor, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah.(MI/IMMANUEL ANTONIUS)

PSIKOLOG anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan belajar matematika tidak hanya berkaitan dengan akademis tapi juga dapat berhubungan dengan pengembangan soft skills atau keterampilan nonteknis anak.

"Belajar matematika itu tentu tidak hanya berkaitan dengan akademis, tapi juga dengan pengembangan soft skills," kata Vera, Selasa (14/3).

Hal tersebut disampaikan Vera bertepatan dengan Hari Matematika Internasional atau Pi Day, yang diperingati setiap 14 Maret.

Baca juga: Sejarah Matematika, Bapak Penemu Aljabar dan Angka Nol

Adapun pengembangan keterampilan nonteknis yang dimaksud Vera antara lain belajar sistematisasi, belajar urutan atau sequencing, serta mengembangkan rasa ingin tahu. 

Menurut Vera, semua hal itu tentu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, cukup banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, yang tidak suka matematika. Secara psikologis, Vera mengatakan hal tersebut dapat dipicu oleh pengalaman yang tidak menyenangkan saat belajar matematika.

Baca juga: Siswa SD Pedalaman NTT Juara Kompetisi Matematika Internasional

"Misalnya, saat belajar matematika di rumah selalu diwarnai dengan bentakan atau ketidaksabaran orangtua dalam mengajari anak," ujar Vera.

Untuk itu, Vera mengingatkan, saat menemani anak belajar matematika, orangtua harus memastikan bahwa kegiatan tersebut menyenangkan bagi anak.

"Lebih kaitkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan tentu sampaikan dengan cara yang menyenangkan," imbuh Vera.

Ia melanjutkan, orangtua juga harus memahami bahwa kemampuan anak dalam memahami matematika bisa berbeda-beda sehingga dibutuhkan kesabaran.

"Jadi, siapkan diri dulu sebelum mendampingi anak, siapkan emosi yang tenang dan sudah sempat istirahat sejenak jika habis pulang kantor. Pahami kalau anak butuh bimbingan kita, bukan tekanan," kata Vera.

"Sadari jika memang sudah mencapai batas kesabaran, tidak ada salahnya untuk ambil jeda," lanjut dia.

Vera pun menambahkan orangtua juga perlu menjalin komunikasi yang baik dengan guru di sekolah sehingga mendapatkan masukan tentang bagaimana mengajarkan penyelesaian suatu soal matematika. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat