visitaaponce.com

Kemenag Umumkan Juara Lomba Musik Moderasi Beragama

Kemenag Umumkan Juara Lomba Musik Moderasi Beragama
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno memberikan hadiah kepada pemenang Lomba Musik Moderasi Beragama di Makassar.(Ist)

BALAI Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Agama Makassar menghelat grand final Lomba Musik Moderasi Beragama di Hall Theater Menara Phinisi UNM, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/10).

Acara ini dirangkai dengan talkshow tentang moderasi beragama di kalangan Gen Z. Hadir pula para nominee yang masuk tiga besar, yaitu Abihome Team dari Palembang, Donny Evans dari Banjarmasin, dan Indiva Vioce dari Medan. Mereka unjuk karya di hadapan tiga dewan juri, Dik Doank, Athie Jad n Sugy, dan Rere Art2tonic.

Menurut Dik Doank, hidup itu bukan perihal menang atau kalah. Tetapi, kita harus siap kapan pun untuk berkompetisi. "Yang menang harus banyak istigfar dan yang kalah harus bersyukur, karena suatu saat kita akan di bawah, dan juga suatu saat kita akan di atas," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Kamis (19/10).

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno menegaskan pentingnya musik sebagai sarana untuk mempromosikan moderasi beragama dan menjaga keberagaman di Indonesia. Menurutnya, musik yang dipertunjukkan dalam lomba ini mengandung visi dan makna yang mendalam. 


Baca juga: Indonesia Kids Festival 2023 Kuatkan Ikatan Orang Tua dan Anak


Bagi dia, musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga merupakan alat untuk membangun keberagaman umat, dan mempromosikan moderasi beragama.

"Musik memiliki makna yang dalam, dengan musik, kita bisa bersujud atau bertasbih. Musik juga bisa digunakan sebagai instrumen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ini bukti konkret bagaimana musik dapat mempersatukan beragam elemen dalam masyarakat, dan menjadikan keberagaman sebagai salah satu aset terbesar Indonesia," kata Suyitno.

Perhelatan ini, lanjut dia, tidak hanya mempertunjukkan bakat-bakat musik terbaik di Indonesia, tetapi juga menjadi wujud nyata bagaimana seni dan budaya dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Pada grand final yang dihadiri 500 undangan ini, Kaban Litbang dan Diklat Kemenag berkesempatan menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba. Adapun hasil penilaian dewan juri memutuskan Donny Evans dari Banjarmasin sebagai juara pertama. Pemenang kedua diberikan kepada Indiva Voice (Medan) dan ketiga Abihome Team (Palembang). (RO/I-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat