visitaaponce.com

UNESCO Sebut Bahasa Indonesia Menyimpan Warisan yang Kaya

UNESCO Sebut Bahasa Indonesia Menyimpan Warisan yang Kaya
Kamus bahasa daerah(Antara/Dewi Fajriani)

ASISTEN Direktur Jenderal Pendidikan UNESCO Stefania Giannini mengatakan, selain berfungsi sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia dan lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia menyimpan warisan yang kaya serta terikat dengan beragam pandangan, budaya, dan sistem pengetahuan.

“Sebagai pakar linguistik, saya dapat mengatakan bahwa bahasa sangatlah penting. Proses pembelajaran bahasa bukan sekadar mengenai alat komunikasi sederhana, melainkan juga tentang identitas dan pandangan tentang dunia,” ungkapnya dalam pembukaan Kongres Bahasa Indonesia XII di Jakarta, Rabu (25/10).

Lebih lanjut, menurut Stefania, mempelajari bahasa ibu dapat memudahkan pemaknaan mendalam saat membaca dan berpikir kritis, serta memudahkan tercapainya pembelajaran yang bermakna.

Baca juga : Amnesia Budaya

Dia menegaskan pendekatan multilingual berbasis bahasa ibu adalah kunci utama untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik, mencapai keragaman dan ketahanan linguistik, serta mengurangi kesenjangan.

“Proses pembelajaran dengan bahasa ibu khususnya sangat penting untuk mencapai literasi universal. Sayang sekali, data UNESCO menunjukkan bahwa 70% anak usia 10 tahun belum dapat membaca teks dasar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akses terhadap materi pendidikan bahasa ibu,” ujar Stefania.

Dia menjelaskan, akibat pandemi 4 dari 10 orang tidak memiliki akses pendidikan dalam bahasa yang mereka pahami. Sementara pada 2020, kurang dari 30% negara berpendapatan kecil dan menengah mendesain materi pembelajaran dalam bahasa minoritas.

Baca juga : Merawat Bahasa Ibu

Selain itu, saat ini sekitar 5% dari 7 ribu bahasa yang digunakan di dunia sudah terwakili di internet, sementara setengah dari seluruh bahasa sedang menghadapi kepunahan.

“Kesenjangan ini mungkin akan membesar. Seperti yang kita ketahui data yang digunakan untuk sistem kecerdasan buatan sering kali berasal dari bahasa yang sangat terbatas. Namun, dunia membutuhkan kebijaksanaan untuk mengatasi tantangan ini,” tegasnya.

“Maka dari itu bukan hanya upaya saja yang penting tapi juga tapi juga mentransformasi pola pikir, pendekatan dan aksi nyata. Saya senang Indonesia memiliki beragam inisiatif untuk melestarikan bahasa daerah dan pendidikan multilingual,” pungkas Stefania.

Baca juga : TKN Apresiasi Penetapan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional UNESCO

Perlu diketahui, pembukaan Kongres Bahasa Indonesia XII dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, dan Sastrawan Dewi Dee Lestari. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat