visitaaponce.com

Tantangan Kolaborasi Kecerdasan Buatan dalam Industri Televisi

Tantangan Kolaborasi Kecerdasan Buatan dalam Industri Televisi
Direktur CNN Indonesia Desi Anwar menjadi pembicara dalam seminar yang digelar Universitas Bunda Mulia mengenai kecerdasan buatan.(Ist)

LANSKAP media televisi di Indonesia terus mengalami perkembangan. Hal itu dimulai sejak TVRI sebagai stasiun televisi pertama lahir hingga saat ini ketika perkembangan stasiun televisi nasional telah beralih ke frekuensi platform siaran digital. 

Perkembangan yang senantiasa dipengaruhi oleh teknologi itu membuat penyelenggara siaran televisi dituntut untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman, terutama dengan kemunculan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI). 

Meski demikian, stasiun televisi saat ini masih belum sepenuhnya dapat berkolaborasi dengan kecerdasan buatan tersebut. Hal ini seperti diungkapkan Direktur CNN Indonesia Desi Anwar yang menyatakan bahwa CNN Indonesia belum sepenuhnya berkolaborasi dengan kecerdasan buatan dalam memproduksi konten karena masih berpegang pada prinsip jurnalisme berupa kredibilitas dan akuntabilitas yang merupakan dua pilar penting dalam jurnalisme. 


"Untuk saat ini kami belum, karena masih mengacu pada prinsip kredibilitas dan akuntabilitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat pada media dan menjaga standar etika dalam industri ini," ujar Desi menjawab pertanyaan mahasiswa pada Seminar The Power of Media in Digital Era' di Universitas Bunda Mulia Kampus Serpong, Banten, pekan lalu. 


Baca juga: Sekolah SPK Indonesia-Oxford University Press Jalin Kolaborasi


Pernyataan jurnalis senior yang memulai kariernya sebagai pembawa berita di RCTI itu mengarah pada pentingnya menjaga kejujuran dan kualitas dari  produk jurnalistik yang dihasilkan media. Desi juga menambahkan perlunya masyarakat untuk bersikap bijak dalam menghadapi perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang semakin masif. 

"Saya rasa masyarakat kita semua sekarang harus bersikap bijaksana untuk menghadapi kecerdasan buatan ini, karena teknologi memang memudahkan kita berinteraksi secara digital namun, tidak menutup kemungkinan dari beberapa kasus kecerdasan buatan ini juga dapat digunakan untuk tindakan-tindakan kriminal” ujar Desi 

Seminar The Power of Media in Digital Era merupakan rangkaian dari Festival PsyCogi 2023 bertemakan 'Human and Media Power' yang diselenggarakan Universitas Bunda Mulia Kampus Serpong yang membahas interaksi manusia dengan kekuatan media dalam masyarakat kontemporer. 

Dalam keterangan yang diterima Senin (30/10), rangkaian festival yang dilaksanakan selama empat hari ini menyajikan berbagai kegiatan di antaranya seminar nasional, berbagai kompetisi yang melibatkan peserta dari siswa/i sekolah menengah atas dan/atau sekolah menengah kejuruan dan mahasiswa/i dari sejumlah sekolah dan universitas dari berbagai daerah seperti Bali, Sumatra Barat, serta Sumatra Selatan. 

Seminar nasional sendiri akan menjadi platform utama bagi para ahli, praktisi, dan akademisi untuk berbagi wawasan tentang pengaruh kekuatan media di era digital terhadap masyarakat dan individu. (RO/I-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat