visitaaponce.com

AAJI Gelar Seminar Internasional DRiM ke-7 di Bandung

AAJI Gelar Seminar Internasional DRiM ke-7 di Bandung
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon berbicara pada Seminar Internasional Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) ke-7.(MI/NAVIANDRI)

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat selama 5 tahun terakhir jumlah pemegang polis asuransi jiwa di Indonesia terus
bertambah. Rata-rata pertumbuhan polis industri asuransi jiwa
mencapai 5,47% per tahun.

Penambahan ini juga sejalan dengan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni meningkatnya literasi dan institusi perasuransian.

Berdasarkan data survei OJK 2022, angka inklusi asuransi baru
sebesar 16%. Saat ini, literasi untuk asuransi naik dua kali
lipatnya yaitu sebesar 33%.

Baca juga : Primaya Hospital-BPJS Ketenagakerjaan Berikan Edukasi Kesehatan ke 150 Perusahaan di Bandung

Angka tersebut menunjukkan semakin banyaknya masyarakat yang telah memahami fungsi perencanaan keuangan dan proteksi melalui asuransi. Sampai Desember 2013 jumlah tertanggung asuransi jiwa telah mencapai 84,84 juta.

"Ini menandakan semakin banyaknya masyarakat yang paham merasakan
manfaat asuransi dan ini menjadi tolak ukur industri untuk terus
berkomitmen memberikan manfaat dan perlindungan kepada masyarakat
Indonesia," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon dalam
Seminar Internasional Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) ke-7 di Bandung.

Seminar Internasional DRiM diadakan 15 hingga 17 Mei 2024 di
Bandung, dengan mengusung tema Insuring Tomorrow : Navigating The
Digital Frontier in Life Insurance.

Baca juga : Keluar dari 'Midle Income Trap', Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Perlu di Atas 7%

Sebanyak 360 peserta yang terdiri dari Komisaris, Direksi dan jajaran manajemen industri perasuransian hadir dalam seminar ini.

Seminar DRiM, kata Budi, menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan
industri asuransi untuk membahas berbagai aspek digitalisasi yang
mengubah lanskap industri saat ini. Apalagi di era digital, kepercayaan
masyarakat menjadi fondasi utama.

Kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi jiwa merupakan amanah bagi para pelaku industri untuk terus berinovasi dan menjaga kepercayaan pemegang polis.

Baca juga : Polban Angkat Pariwisata Berkelanjutan Ramah Lingkungan lewat Kompetisi Pariwisata Indonesia ke-14

"Di era digital, industri asuransi memasuki babak baru yang menjanjikan
melalui penerapan teknologi dan industri asuransi sebagai salah satu
lembaga jasa keuangan. Tentunya harus tetap perlu memiliki berbagai
mitigasi dengan segala jenis kemungkinan yang dapat mengganggu
pertumbuhan bisnis di tahun-tahun ke depan," lanjutnya.

Menurut Budi, dari ancaman keamanan cyber hingga perubahan dalam
perilaku pelanggan yang dipengaruhi oleh teknologi. Asuransi kini
dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan pendekatan yang inovatif
dalam manajemen risiko.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat