Ibu Bahagia akan Beri Pengasuhan yang Baik untuk Anak
![Ibu Bahagia akan Beri Pengasuhan yang Baik untuk Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/7f2d6194bff609616fa492072710ac0c.jpg)
TERAPIS Perilaku dari Universitas Padjajaran Maizan Dianati mengatakan kebahagiaan ibu dan anak saling berkaitan, mengingat ibu yang bahagia akan lebih mampu memberikan pengasuhan yang baik bagi anak, sehingga anak pun akan lebih bahagia.
"Saat ibu bahagia, ia akan lebih emotional available, lebih melekat dengan anak, dan lebih mampu menghadapi masalah dengan tenang. Hal ini dapat berdampak terhadap pengasuhan," kata Maizan, dikutip Rabu (1/11).
Maizan menjelaskan ibu yang tidak bahagia akan lebih mudah stres, cemas, dan marah. Hal itu dapat berdampak negatif terhadap pengasuhan, misalnya ibu menjadi kurang sabar, mudah marah, dan tidak responsif terhadap kebutuhan anak.
Baca juga: Ibu yang Tenggelamkan Bayi di Jaksel Jalani Observasi Kejiwaan
Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi seorang ibu untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri yang memungkinkan ibu untuk melakukan hobi, berolahraga, atau merenung tanpa gangguan.
"Memiliki Me Time adalah hak dari setiap ibu. Ketika ibu bahagia atau memiliki kondisi mental yang baik, anak pun dapat turut merasa bahagia dan mengeluarkan semua potensi yang dimilikinya secara maksimal," ujar Maizan.
Selanjutnya, Maizan mendorong para ibu untuk menerima kenyataan bahwa tidak semua aspek dalam hidup dapat dikendalikan, suatu pandangan yang dapat mengurangi tingkat kecemasan yang mungkin dirasakan oleh ibu.
Baca juga: 70% Masalah Stunting Bisa Diatasi dengan Meningkatkan Kompetensi Kader Posyandu
Dalam rangka mencapai kebahagiaan, Maizan menekankan pentingnya menghargai diri sendiri atas pencapaian-pencapaian kecil yang telah dicapai dalam peran sebagai ibu, mengingat bahwa menjadi seorang ibu adalah tugas yang tidak mudah.
Lebih jauh lagi, ia menyarankan agar para ibu untuk tidak ragu dalam mendelegasikan sebagian tugas kepada orang lain, seperti suami, keluarga, atau teman-teman, yang dapat membantu dalam mengelola sebagian dari tanggung jawab sehari-hari, memberikan ruang bagi ibu untuk merasa lebih lega dan dapat fokus pada menciptakan kebahagiaan bagi seluruh keluarga.
Maizan menambahkan jika kecemasan atau kesedihan terus berlanjut selama periode yang lama, mencari bantuan profesional adalah langkah bijak.
"Berbicara dengan seorang ahli dapat membantu mengatasi masalah ini dengan dukungan yang tepat," kata Maizan.
Selanjutnya ia mengatakan anak-anak juga memerlukan perhatian dan tindakan khusus dalam rangka menciptakan kebahagiaan mereka.
Seorang ibu harus luangkan waktu berkualitas bersama anak tanpa gangguan. Hal tersebut dapat berarti dengan mematikan gawai dan benar-benar fokus pada interaksi satu sama lain. Ini akan membantu membangun ikatan kuat antara ibu dan anak.
Validasi opini dan emosi anak merupakan langkah penting dalam memberikan dukungan emosional. Walaupun mungkin terdapat perbedaan pandangan, mendengarkan dengan seksama akan memberikan anak rasa didengarkan dan dihargai.
Memastikan rutinitas yang baik dalam kehidupan anak akan membantu mereka merasa nyaman dan anak menjadi tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, sehingga mereka merasa lebih terkendali.
Selain itu, melakukan observasi berkala terhadap kesehatan dan perilaku anak juga merupakan tindakan yang penting. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa anak merasa baik dan tidak mengalami masalah yang mungkin tidak terdeteksi.
Maizan menambahkan, dengan menjaga kebahagiaan ibu dan anak, akan menjadi langkah penting dalam membentuk keluarga yang harmonis. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Terbongkar! Jaringan Sindikat Diduga Terlibat dalam Kasus Video Asusila Ibu dan Anak Kandung
Nikita Willy Ungkap Perjuangannya sebagai Ibu di Era Digital
Pemerintah akan Atur Pelaksanaan Donor ASI
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap