70 Masalah Stunting Bisa Diatasi dengan Meningkatkan Kompetensi Kader Posyandu
![70% Masalah Stunting Bisa Diatasi dengan Meningkatkan Kompetensi Kader Posyandu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/4b13d6d8412b62662eb7677453619ef3.jpg)
INDONESIA menargetkan penurunan stunting mencapai angka 14% pada 2024. Melihat hal itu, Ahli Gizi Tan Shot Yen menilai untuk mengatasi stunting, yang tepenting ialah memahami kontributor dari penyebab stunting. Karenanya, peran kader di Posyandu menjadi penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Kita harus sadar bahwa 70% masalah stunting bisa diatasi dengan kompetensi kader dan pola asuh yang baik,” kata Tan di acara 1000 Days Fund Humanitrian Award di Pasific Place, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).
Tan menegaskan, kader posyandu menjadi ujung tombak bagi penanganan stunting. Pasalnya, stunting bukan semata-mata disebabkan oleh kemiskinan. Namun, kadang kala sang ibu bingung ketika menemukan berbagai kondisi. Misalnya saja saat anaknya tidak mau makan, atau bahkan tidak menyusui.
Baca juga : Wapres Optimistis Pemerintah Bisa Tekan Tengkes Hingga 14%
“Ibu-ibu tahu banget anak saya musti makan telur, daging ayam, tapi anaknya ngelepeh saat dikasih makan, ini beberapa hal yang menurut saya harus jadi perhatian. Dan ini adalah tugas dari kader posyandu,” beber dia.
Namun, Tan mengakui, tugas kader untuk menangani stunting masih belum optimal. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab, diantaranya kompetensi kader yang tidak rata hingga belum adanya refreshment training bagi kader.
Baca juga : Heru Pastikan Penanganan Stunting Jalan Terus
Ia menilai, diperlukan pelatihan menyeluruh bagi kader, agar tidak hanya mencatat berat badan dan tinggi badan anak, tapi juga memiliki kemampuan konseling untuk memberikan arahan kepada permasalahan yang dihadapi ibu.
“Kompetensi kader harus jadi hal yang kita bina, supaya pencegahan stunting menjadi hal yang betul-betul penting. Bukan nanganin yang sudah kadung stunting, kalau itu kerjaan dokter. Tapi sebelum jadi stunting, itu pekerjaan kita bersama,” pungkas Tan.
Pada kesempatan itu, Bidan Puskesmas Pembantu Pulau Komodo, Labuan Bajo, NTT, Fifi Sumanti mengakui, mengubah perilaku masyarakat bukanlah hal mudah. Butuh bertahun-tahun untuk Fifi bisa menurunkan angka stunting di Pulau Komodo.
Upaya-upaya edukasi telah dilakukan, di antaranya dengan mengadakan kelas ibu hamil dan pelayanan terpadu. Pada 2018 angka stunting di Pulau Komodo mencapai 11% dan pada 2019 angka stunting berhasil turun, tapi hanya sedikit.
Fifi mulai frustrasi karena ia menganggap bahwa ibu-ibu yang mengikuti kelas edukasi sudah paham pengertian hingga cara pencegahan stunting. Tapi rupanya ketika pulang ke rumah masing-masing, mereka kembali ke ke biasaan pola asuh yang salah. Hal itu disebabkan adanya campur tangan mertua dalam mengurus anak di keluarga.
“Di situ Tuhan seperti memberikan petunjuk bagiku, selama ini aku lebih fokus ke ibu, tapi lupa bahwa di dalam keluarga juga ada mertua. Akhirnya kita adakan kelas untuk mertua,” beber dia.
Dengan upaya yang keras, angka stunting di Pulau Komodo pada Agustus 2023 berhasil turun ke angka 9,7%.
“Memang memberikan edukasi kepada masyarakat itu sulitnya bukan main. Tapi kita harus berusaha keras agar angka stunting bisa turun,” pungkas dia. (Z-5)
Terkini Lainnya
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Penimbangan Nasional Serentak Diharapkan Capai 95% Anak untuk Deteksi Stunting
Pemkot Palu Gencar Turunkan Angka Stunting
Kolaborasi Latih Kader Posyandu untuk Pencegahan Stunting
Intervensi Serentak, Senjata Kemenkes Cegah Stunting Sejak Dini
Angka Prevalensi Stunting di Kota Sukabumi Sebesar 26,9%
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Terbongkar! Jaringan Sindikat Diduga Terlibat dalam Kasus Video Asusila Ibu dan Anak Kandung
Nikita Willy Ungkap Perjuangannya sebagai Ibu di Era Digital
Pemerintah akan Atur Pelaksanaan Donor ASI
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap