visitaaponce.com

Harsa Gaungkan Gerakan Kepemudaan Kewirausahaan Hingga Nasionalisme

Harsa Gaungkan Gerakan Kepemudaan Kewirausahaan Hingga Nasionalisme
Mikail Baswedan, pendiri organisasi kepemudaan Harsa.(Ist)

PEMUDA Harsa, organisasi besutan Mikail Baswedan, putra calon presiden Anies Baswedan, tengah melakukan serangkaian gerakan kepemudaan yang berfokus pada beberapa bidang yakni kewirausahaan, sosial budaya dan lingkungan, pendidikan, serta demokrasi, hak asasi manusia (HAM) dan nasionalisme.

Salah satu agenda organisasi itu yakni gerakan support terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal melalui program Lestari dan Cipta yang diselenggarakan di Half Patiunus, Jakarta Selatan, hari ini.

Baca juga: Gen Satset Edukasi Pemuda Bogor soal Peluang dan Tantangan Bewirausaha

"Kegiatan kepemudaan kali ini masih terkait dengan tema Hari Pahlawan. Harapannya, bisa refleksi, belajar dan apresiasi UMKM bahwa lebih dari 60% UMKM telah berkontribusi pada PDB (produk domestik bruto) nasional. Jadi, pahlawan saat ini adalah UMKM," kata Mikail.

Dengan begitu, menurut Mikail, generasi muda dapat belajar untuk terus mengembangkan ekonomi kreatif guna membangun bangsa Indonesia maju dan berjaya.

"Pemuda Harsa ini adalah komunitas kepemudaan lintas daerah dan lintas bidang. Kami berharap melalui kegiatan ini membawa perubahan Indonesia dengan cara mengembalikan kebanggaan bangsa Indonesia," tutur Mikail.

Baca juga: Momen Sumpah Pemuda Jadi Landasan Inovasi dan Kreasi bagi Entrepreneur Muda

Ia menjelaskan gerakan kepemudaan Harsa sudah dilakukan di 9 provinsi yaitu, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Riau, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan hari ini di Jakarta.

"Target hingga akhir tahun ini ada empat kota lagi di luar Jakarta dan kemungkinan bisa bertambah terus," ucap Mikail.

Mengenai target audiens dalam roadshow itu, Mikail menyampaikan yakni kalangan milenial dan gen z.

"Kami menilai milenial dan gen z ke depan berperan penting di negara kita. Sayangnya, banyak dari mereka yang kurang peduli dan resah pada bangsa ini. Dari roadshow ini, kami ingin Harsa jadi wadah bagi mereka untuk menampung aspirasi yang bisa dijadikan sebagai narasi dan aksi," pungkas Mikail.

Pada acara di Jakarta, hari ini, program tersebut diramaikan pengusaha dan seniman muda. Di antaranya, kolaborasi Tasya Kissty dan Jakarta Creative Hub, fesyen show dari Batik Marunda, dan juga penampilan dari Abang None Jakarta Selatan.

Baca juga: Sandination Cetak Wirausaha Baru di Kalangan Generasi Muda

Lestari dan Cipta juga memberikan serangkaian workshop yang bertujuan meningkatkan kapasitas anak muda serta menambah pengetahuan di bidang ekonomi kreatif, termasuk UMKM.

Salah satu narasumber, Ari Juliano Gema (Partner at Assegaf Hamzah and Partners) yang menguraikan materi workshop bertema Karya dan kekayaan: Pemahaman hak kekayaan intelektual menjelaskan bahwa ide adalah modal penting bagi UMKM.

"Karena itu, ide itu perlu dilindungi dengan mendaftarkan ide tersebut sebagai hak kekayaan intelektual (Haki). Melalui Haki, ide akan menjadi aset mereka yang valuasinya bisa tetap bahkan bertambah," ujar Ari.

Dengan demikian, kata dia, pada kemudian hari UMKM tersebut bisa terhindar dari persoalan hukum ketika ditemukan produk UMKM yang sejenis.

"Biaya mendaftar Haki sekitar Rp2 juta, tetapi bisa hanya bayar Rp500 ribu atau bahkan gratis jika UMKM itu mendapatkan rekomendasi dari Dinas Koperasi UKM, Dinas Parekraf, ataupun Dinas Industri dan Perdagangan," ucapnya. (RO/S-2) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat