visitaaponce.com

Libatkan Puluhan Pakar, Empat Unit RS Siloam Gelar Simposium Kardiovaskular

Libatkan Puluhan Pakar, Empat Unit RS Siloam Gelar Simposium Kardiovaskular
Siloam Hospitals Group menyelenggarakan simposium ilmiah kardiovaskular di Jakarta.(Ist)

SILOAM Hospitals Group menyelenggarakan simposium ilmiah kardiovaskular yang berkorelasi akademik serta aktual sekaligus bersinergi bersama institusi medis internasional antara lain Medical University of Silesia, National Heart Center Singapore, Sarawak General Hospital Heart Centre, Chosun University Hospital, Central Chest Institute of Thailand, Lampang Hospital, dan National University of Singapore.

Simposium ilmiah ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta termasuk dokter spesialis, perawat dan tenaga medis pendukung, serta masyarakat umum, berlangsung selama 2 hari.

Penyelenggaraan acara ini juga merupakan bentuk nyata perwujudan misi Grup RS Siloam untuk menjadi destinasi pilihan terpercaya dalam layanan kesehatan, pendidikan medis, dan penelitian kelas dunia.\

Baca juga: Siloam Hospitals Komitmen Beri Layanan Terbaik dalam Bidang Bedah Saraf

Simposium ilmiah ini merupakan hasil kolaborasi dari empat RS Siloam yakni RS Siloam Lippo Village, RS Siloam Kebun Jeruk, RS Siloam Jantung Diagram Cinere, dan RS Siloam TB Simatupang.

Empat rumah sakit ini merupakan RS dengan program unggulan bidang kardiovaskular dan telah berhasil melakukan lebih dari 5.700 tindakan katerisasi (PCI) dan lebih dari 1.400 tindakan bypass jantung (CABG) hingga saat ini, Sabtu (19/11/23) di Jakarta.

Pada sambutannya, Caroline Riady, Managing Director Siloam Hospitals Group, tidak hanya menyampaikan apresiasinya kepada para narasumber, pembicara, dan partisipan, ia juga menekankan betapa pentingnya peningkatan kualitas pengobatan jantung di Indonesia. 

Sebanyak 15 dari 1000 orang di masyarakat terkena penyakit jantung dan angka tersebut naik setiap tahunnya.

Baca juga: Penyakit Jantung Masih Menjadi Penyebab Utama Kematian di Dunia

Caroline Riady berharap, dengan dobrakan kemajuan penelitian dan kemajuan teknologi akan menumbuhkan kolaborasi, berbagi kebijaksanaan, dan memperkaya pengalaman untuk dapat meningkatkan kualitas teknologi, kemampuan, dan pembiayaan terkait kardiologi dan kardiovaskular di Indonesia.

"Melalui rangkaian ini kami berharap kualitas pelayanan kesehatan internasional dapat diakses oleh para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya sebagai tambahan  wawasan sekaligus mendorong kemajuan layanan kesehatan Indonesia", kata Caroline Riady pada pembukaan simposium. 

Menurutnya, kolaborasi antar tenaga medis dan kolaborasi antar institusi sangat diperlukan, yaitu sebagai bentuk nyata untuk hasil medis yang lebih baik bagi para pasien. Selain adanya dukungan program pemerintah dalam menuju Indonesia yang lebih sehat. 

Baca juga: Rutin Medical Check-Up Bisa Tekan Risiko Penyakit Jantung

"Melalui simposium ini, kami akan terus mendengarkan kebutuhan para dokter dan tenaga medis dan melanjutkan komitmen guna mendukung karya dan kinerja dokter dalam pengabdiannya melalui peningkatan wawasan dan edukasi,” ujar Caroline Riady, Managing Director Grup RS Siloam.

Ketua Simposium Kardiologi dan Bedah kardiovaskular,dr. Dicky Alighery Wartono SpBTKV, menambahkan harapannya dalam partisipasi seluruh tenaga medis agar dapat meningkatkan perawatan penyakit jantung di Indonesia.

Baca juga: Upaya Pencegahan, Harus Kenali Gejala Penyakit Jantung Secara Dini

"Dan pada simposium ini adalah pertama kalinya kami adakan sekaligus langkah selanjutnya untuk meningkatkan kapasitas dari seluruh lapisan pelayanan kesehatan dalam mengikuti perkembangan teknologi di bidang kardiologi dan kardiovaskular. Simposium akan kami adakan rutin setiap tahunnya", ungkap Dicky Alighery.

Perawatan kesehatan seputar kardiovaskular semakin berkembang secara global, termasuk Indonesia. Beberapa diantaranya adalah prosedur cryoablation untuk aritmea, pemasangan Left Ventricular Assist Device (LVAD) untuk gagal jantung, serta minimal invasive surgery untuk tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau katerisasi jantung dan pembuluh darah.

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan gagal jantung terdeteksi sebanyak 15 dari 1.000 penduduk, atau sekitar 4.2 juta penduduk yang menderita penyakit kardiovaskular. (RO/S-4)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat