Indonesia Harus Kedepankan Isu Tingkat Tapak di COP-28
![Indonesia Harus Kedepankan Isu Tingkat Tapak di COP-28](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/773bfd3747f1e98e1488c01ec5374276.jpg)
INDONESIA harus mengedepankan isu-isu di tingkat tapak dalam conference of the parties (COP) 28 atau konferensi para pihak anggota The Unites Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang akan diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Karena sejauh ini gak pernah ada pengetahuan masyarakat adat yang terbukti menjaga hutannya dan masih baik diangkat oleh negara dan dijahit jadi solusi global,” kata Manajer Kampanye Pelaksana Hutan dan Pertanian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Uli Artha Siagian saat dihubungi, Senin (20/11).
Menurut Uli, sejauh ini, sejak Perjanjian Paris diinisiasi pada 2005, belum ada kebaharuan program yang dibawa negara-negara anggota, termasuk Indonesia dalam melakukan upaya pengendalian krisis iklim.
Baca juga : Laporan PBB Bongkar Siasat Negara Produsen Bahan Bakar Fosil di KTT Iklim
Padahal, banyak gagasan dan program yang berasal dari tingkat tapak yang semestinya dibahas dan disepakati di perundingan global tersebut.
Saat ini, Uli melihat apa yang dibahas dalam perundingan internasional masih jauh dari realitas yang terjadi di tingkat tapak. Negara-negara malah berfokus pada pembahasan solusi yang menurutnya salah.
Baca juga : Konsultan COP28, McKinsey Dorong Kepentingan Klien Perusahaan Migas
“Solusi itu tetap memberikan ruang kepada negara-negara industri. Dan percakapan internasional lebih menitikberatkan bagaimana suatu negara melakukan pelepasan emisi dan melakuakn offsetting seperti perdagangan karbon. Dan kita tahu skema itu gak bisa memberikan jawaban pada krisis iklim,” beber Uli.
Terpisah, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto mengungkapkan, Indonesia akan kembali memamerkan hasil kerja soal lingkungan dan kehutanan kepada negara-negara di COP-28.
Ia percaya hal-hal yang telah dilakukan di tingkat tapak dapat menjadi modal bagi Indonesia untuk memimpin di bidang lingkungan dan kehutanan dengan memberikan contoh nyata.
“Karena kita punya tagline namanya leading by examples. Kita sudah leading, cuma kita gak pernah speak up. Makanya kita mau speak up melakukan banyak hal yang mungkin tidak dilakukan negara lain,” kata Agus.
Ia meyakini, COP-28 akan lebih banyak mendapatkan perhatian dunia dibanding sebelumnya. Karenanya, akan semakin banyak lagi negara yang akan terinspirasi dengan langkah konkret Indonesia.
Ia menilai, upaya tingkat tapak yang dilakukan Indonesia dalam melakukan pemulihan dan pemeliharaan lingkungan serta hutan akan relatif lebih murah dibanding dengan teknologi. Beberapa contoh dari kegiatan tingkat tapak di antaranya penanaman pohon hingga restorasi mangrove.
“Contohnya mangrove, itu bisa menyerap empat kali lipat dari tanah daratan. Itu sudah dilakukan di tingkat tapak. Selain itu hasil dari mangrove seperti udang, ikan, itu diekspor, artinya contoh yang diangkat itu bahwa kita mampu. Jangan anggap bahwa masyarakat itu bisanya Cuma merambah,” beber dia.
Selain menjabarkan keberhasilan pengelolaan LHK di tingkat tapak, di COP-28 Indonesia juga akan mendorong negara-negara maju untuk melunaskan komitmen pembiayaannya.
“Jadi selama ini kan komitmen negara maju bisa dibilang ‘ngomong doang.’ Tapi tetap kita tuntut. Tapi jelas kita tidak mau bergantung ke mereka. Ada banyak cara untuk mendapatkan pendanaan, seperti perdagangan karbon, lalu kerja sama trilateral,” pungkas dia. (Z-5)
Terkini Lainnya
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Nana Sudjana Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim di Jateng
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
Properda Emas Pemprov Kaltim Berhasil Dipertahankan Sembilan Kali
WWF Dorong Perbankan Perkuat Pengelolaan Risiko Perubahan Iklim
Jokowi Sebut Dunia Menuju Neraka Iklim dalam 5 Tahun Mendatang
Tuan Rumah Word Water Forum, Indonesia Dorong 3 Hal Ini dalam Pengelolaan Air di Tengah Krisis Iklim
COP28 dan Arah Transisi Energi Indonesia
Paus Serukan Penghentian Bahan Bakar Fosil
COP28 Dubai Serukan Percepatan Aksi Nyata Perubahan Iklim Global
Presiden Israel Lobi UEA Minta Bantuan Bebaskan Semua Sandera di Tangan Hamas
Laporan PBB Bongkar Siasat Negara Produsen Bahan Bakar Fosil di KTT Iklim
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap