visitaaponce.com

Perguruan Tinggi Berperan Memajukan Industri Manufaktur Material Komposit Polimer

Perguruan Tinggi Berperan Memajukan Industri Manufaktur Material Komposit Polimer
Pengukuhan Guru Besar Unika Atmajaya Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, M.Sc., IPU, ACPE, APEC Eng.,(dok Unika Atmajaya )

UNIVERSITAS Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan Guru Besar  tahun 2023, yaitu Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, M.Sc., IPU, ACPE, APEC Eng.,

Djoko Setyanto adalah Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material dari Fakultas Teknik. Pengukuhan dilaksanakan Jumat (24/11), bertempat di Ruang Serbaguna, Kampus BSD, Tangerang. Prosesi pengukuhan Guru Besar dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko, dan dipimpin oleh Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Prof. Aloisius Agus Nugroho.

“Apa yang dikembangan Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto bersama dengan Fakultas Teknik diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan peran industri manufaktur menjadi penting kembali,” kata Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko dalam pernyataannya, Sabtu (25/11).

Secara resmi Unika Atma Jaya menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar menjadi 28 Guru Besar tetap. Rektor Unika Atmajaya berharap bertambahnya Dewan Guru Besar ini dapat menjadi penyemangat dosen-dosen tetap lainnya di Unika Atma Jaya untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berjuang untuk menjadi Guru Besar.

Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul, Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri.

Menurutnya industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi di Indonesia. Hal ini menunjukan kemajuan dan pencapaian bangsa dalam inovasi, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi. I

"Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia wajib menjadi tuan rumah di negara sendiri, industri nasional memiliki kelebihan dibandingkan pelaku industri dari manca negara," ujarnya.

Untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, perguruan tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil.

 Dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan. Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

“Perguruan Tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar,” ungkap Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, dalam orasi ilmiah Pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.

Kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi mendorong inisiatif penelitian kolaboratif. Dengan adanya kolaborasi perguruan tinggi dan industri, kurikulum yang ada di Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya menjadi lebih adaptif untuk memastikan bahwa program pendidikan tinggi selaras dengan kebutuhan industri.

Upaya kolaboratif ini memastikan bahwa lulusan dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkontribusi secara efektif pada sektor manufaktur komposit polimer saat memasuki dunia kerja.

baca juga: Mendikbudristek Nadiem Ajak Para Guru Melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Pengalaman praktis dan langsung dalam industri, tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi dunia nyata tetapi juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk sektor komposit polimer.

Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya dalam upaya kolaboratif ini, bekerja sama dengan mitra industri untuk mendorong keunggulan dan inovasi lulusannya dalam sektor manufaktur.

Temuan dan inovasi yang berguna akan terlahir dari dunia nyata yang ditekuni terus menerus. Inovasi yang terus dilahirkan di dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan tersebut mampu bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya.

“Menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak takut bersaing dengan perusahaan asing telah menjadi kenyataan yang senyata-nyatanya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi industri manufaktur komposit polimer, namun juga berlaku bagi industri lainnya,” ungkap Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto. (N-1)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat