visitaaponce.com

Sepertiga Sampah di Indonesia dari Limbah Makanan

Sepertiga Sampah di Indonesia dari Limbah Makanan
Ilustrasi(Antara)

KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan food waste atau sampah makanan di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi yakni sekitar 31%. Bahkan sampah makanan ada sejak masuk tahap produksi.

"Stop boros pangan karena, terakhir saya ke Roma, Italia kita sampaikan sebagai salah satu pembicara bahwa food loss and waste di Indonesia ini luar biasa. Total 31%," kata Adi di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).

Bahan makanan dari peternakan, ladang, atau kebun ke produksi hingga menuju meja makan mengalami food loss and waste sekitar 14%. Ia mencontohkan, gabah yang baru dipanen, kemudian panennya itu pasti ada kehilangan sekitar 14%. Kemudian, makanan yang sudah tersaji di meja pun memiliki potensi loss sisa kurang lebih 17% yang akan terbuang karena tidak dihabiskan.

Baca juga : Gandeng Praktisi Pangan, UKP Lakukan Pengurangan Food Loss dan Food Waste

"Sehingga totalnya itu 31%, mungkin dikira-kira sekitar Rp560 triliun. Itu sama saja kita bisa membangun ibu kota IKN. Nah, itu perbandingannya. Sehingga stop boros pangan," ujar dia.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk melakukan belanja bijak. Karena, jika berbelanja berlebih. Keluarga yang biasanya memenuhi kebutuhannya 5 kg beras maka belanjanya pun jangan berlebihan.

"Kalau belanjanya 2 kali lipat, semua orang melakukan hal yang sama, kebutuhan nasional 30,5 juta ton, kemudian produksinya 31 juta ton, nggak akan cukup. Sehingga belanja bijak ini menjadi salah satu yang utama untuk kita sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya. (Z-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat