visitaaponce.com

7 Dosa Besar Mematikan dalam Agama Kristen

7 Dosa Besar Mematikan dalam Agama Kristen
Berikut adalah 7 dosa besar yang mematikan dalam ajaran agama Kristen.(Freepik)

DOSA menjadi tindakan menyimpang yang dilakukan manusia dari hukum kehendak. Terdapat dua klasifikasi jenis dosa yang ada di dalam Alkitab, yaitu dosa ringan dan dosa mematikan.

Berbagai terminologi dosa di dalam Alkitab, seperti dosa hati, dosa pikiran, dosa mulut, hingga dosa perbuatan. Disayangkan manusia banyak yang melakukan dosa di dalam kehidupannya.

Sejarah 7 Dosa Besar

Baca juga: Teks Pengakuan Iman Rasuli Kristen Protestan dan Katolik

Dimulai sejak abad keempat di mana seorang biarawan Kristen, Evagrius Ponticus menggarap delapan pikiran jahat di antaranya kesombongan, nafsu, kemarahan, keserakahan, kesedihan, kemalasan, kerakusan, dan kebanggaan.

Awalnya gagasan ini hanya ditujukan kepada biarawan lain bukan untuk khalayak umum. John Cassian adalah murid Ponticus yang membawa ide dan gagasan ini ke gereja barat untuk diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. 

Baca juga: Tips Memilih Kado Natal dan Contohnya untuk Anak Cowok dan Cewek 

Gagasan pemikiran Ponticus pada abad keenam kembali diatur St. Gregorius Agung di mana akan menjadi Paus Gregorius I. Gagasan Ponticus mengubah sifat kemalasan diganti menjadi iri hati.

Penguasa merupakan gambaran kesombongan bagi Gregorius. Namun seorang Teolog, Thomas Aquinas pada abad ke-13 melakukan penyuntingan pemikiran itu dalam Summa Theologica (berupa ringkasan teologi).

Melalui penyuntingan Teolog Aquinas kembali masuknya kemalasan dan menghapus kesedihan. Ia juga menjadikannya sifat kesombongan sebagai dosa tertinggi dari tujuh dosa besar manusia.

Dari Aquinas lahir konsep tujuh dosa besar. Di antaranya kesombongan, ketamakan, kemarahan, iri hati, Hawa Nafsu, serta kemalasan.

Secara harfiah konsep ketujuh dosa besar mematikan ini bukanlah dosa yang dapat membuat manusia meninggal ketika melakukannya. Melainkan ketika manusia melakukannya akan berpotensi melahirkan dosa yang lebih serius, berlawanan dengan Tujuh Kebaikan Katolik atau Seven Virtues of Catholicisme.

Seven Virtues of Catholicisme merupakan ajaran Katolik dalam melakukan kebajikan. Tujuh Kebaikan terdiri dari Humility (kerendahan hati), Chastity (kesucian), Liberality (kemurahan hati), Temperance (kesederhanaan), Patience (kesabaran), Diligence (kerajinan), dan Kindness (kebaikan).

Contohnya seperti, ketika manusia dikuasai oleh kerakusan, manusia akan merasa tidak puas dan terus mencari kerasukan dengan berbagai cara. Manusia akan mencuri bahkan sampai membunuh supaya mendapatkan apa yang diinginkan. Kerakusan ini menjadi pemicu penyebab kejahatan lain.

7 Dosa Besar Manusia

Setelah mengetahui sejarah tujuh dosa besar, maka selanjutnya adalah pemaparan lebih lanjut tujuh dosa besar yang dilakukan oleh manusia, di antaranya:

Kesombongan (Pride)

Kesombongan merupakan puncak dari sebuah dosa besar yang dapat dilakukan oleh manusia. Kesombongan adalah dosa paling berbahaya bagi manusia. Sifat sombong merupakan sifat menyakiti atau terlalu berlebihan terhadap kemampuan diri seseorang, serta merasa dapat menyandingi kekuatan Tuhan Maha Kuasa.

Kesombongan diri akan menguasai manusia dengan merasa paling benar dan berkuasa di muka bumi. Keyakinan memang diberikan oleh Tuhan kepada manusia namun hanya dengan batas wajar. Sifat berlebihan akan membuat manusia terjebak dan dapat menghancurkan dirinya.

Sulitnya membedakan percaya diri atau malah kesombongan diri, kesombongan akan hadir ketika seseorang memposisikan diri sebagai manusia yang lebih unggul dibanding manusia lainnya. Maka dari itu, perlunya membangun kesadaran bahwa setiap kenikmatan anugerah merupakan pemberian dari Tuhan, perbanyak bersyukur, hingga jangan mengagungkan kebaikan diri kepada orang lain.

Ketamakan (Greed)

Ketamakan atau keserakahan merupakan hasrat diri untuk memiliki kenikmatan dunia yang berlebih. Orang serakah biasanya tidak mau berbagi sesama manusia bahkan hewan. Manusia dengan sifat serakah akan melakukan apapun demi mendapatkan harta, bahkan rela menyakiti diri demi menghemat agar mempunyai harta kekayaan yang lebih banyak.

Bahkan tidak jarang banyak manusia serakah yang berani mengambil hak orang lain demi kekayaan untuk dirinya. Keserakahan dapat diatasi dengan selalu mengingat bahwa kekayaan, jabatan, status sosial hanyalah hal sementara yang diberikan oleh Tuhan. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan orang lain, maka dari itu selalu berpikir bahwa tanpa bantuan dan memberikan bantuan tidak akan ada kehidupan di dunia ini nantinya.

Iri hati (Envy)

Ketidak puasanya diri dan merasa gusar melihat orang lain mendapatkan kenikmatan serta kelebihan orang lain merupakan sifat dari iri hati. Iri hati merupakan sifat dimana hati tidak merasa senang ketika orang lain memiliki kekuatan, harta, prestasi, jabatan, kekuasaan, serta harta. Iri hati dapat di atasi dengan cara bersyukur atas apa yang sudah di hasilkan. 

Amarah (Wrath)

Amarah atau marah merupakan sebuah respon alami yang dimiliki setiap manusia saat mendapatkan ketidakadilan atau mendapatkan pengecewaan dari orang lain. Kemarahan dalam Katekismus menyebutkan marah dapat melukai bahkan membunuh manusia lain dengan sengaja. Manusia yang dikuasai kemarahan akan merusak akal pikiran hingga melupakan norma sosial.

Amarah dapat direndam dengan kesabaran dalam menghadapi keadaan. Rajin beribadah dapat mendekatkan diri terhadap Tuhan agar selalu ingat bahwa Tuhan bersama manusia yang sabar dalam menghadapi segala keadaan. Mengalihkan amarah juga dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti berolahraga serta mencari hobby yang disukai untuk ditekuni.

Nafsu (Lust)

Nafsu yang berada bagian dari tujuh dosa besar merupakan nafsu birahi di mana keinginan dalam seksual terlalu berlebihan. Sejatinya nafsu dan seks adalah dua hal yang berbeda. Seks merupakan bagaimana cara manusia untuk memperoleh keturunan dalam pernikahan. Sedangkan nafsu adalah keinginan birahi untuk mendapatkan kenikmatan seks yang berlebih.

Berpikir secara kotor, merasa kurang puas, pergaulan bebas merupakan ciri-ciri manusia yang dikuasai nafsu. Manusia dapat menghindari hawa nafsu dengan cara tidak melihat gambar ataupun film dewasa. Perbanyak kegiatan positif hingga memperdalami ilmu keagamaan.

Kerakusan (Gluttony)

Rakus menjadi sebuah dosa besar ke enam pada manusia, rakusnya manusia dapat dilihat dari cara makan, orang rakus akan melihat dan membeli makanan dengan berlebih. Padahal apa yang dimakan tidak sebanyak dengan yang di pesan atau diambil. Rakus ditandai juga dengan membeli makanan yang terlalu mahal tanpa memperlihatkan keadaan keuangan, makan berlebih, serta makan sebelum waktunya.

Haus akan jabatan, kekuasaan, harta bisa juga dikaitkan dengan kerasukan. Dalam mencegah sifat rakus haruslah berdoa sebelum makan serta melakukan kegiatan. Selalu bersyukur atas pemberian tuhan agar tidak mengambil hal orang lain.

Malas (sloth)

kondisi ketidakpedulian terhadap apa yang ada di sekitar, malas menjadi dosa besar dikarenakan akan membuat manusia gagal dalam setiap kegiatannya. Mudah menyerah, ceroboh, tidak ada hasrat melakukan kegiatan, melakukan pekerjaan setengah hati merupakan sebuah kemalasan.

Hidup disiplin dan teratur dapat menjadi salah satu penghindar rasa malas yang melekat pada diri manusia. Selain ketujuh dosa tersebut, ternyata dosa-dosa tersebut diwakili oleh tujuh iblis yang memiliki kekuatan tertinggi di neraka. 

Para iblis ini awalnya adalah malaikat Agung yang hidup di surga, namun mereka melakukan pemberontakan hingga menentang Tuhan sehingga terjadilah peperangan. Maka dari itu iblis-iblis ini dijatuhkan ke dalam neraka bersama lucifer.

Berikut ketujuh iblis yang menguasai ketujuh dosa besar, di antaranya:

Lucifer (Kesombongan)

Lucifer merupakan bahasa Latin dengan arti Pembawa Cahaya, Lucifer juga menjadi sebuah nama Planet Venus atau Bintang Fajar. Iblis tertinggi di neraka ini merupakan iblis terkuat yang ada. Dahulu Iblis ini merupakan malaikat Agung, Lucifer dengan kesombongan hingga menentang Tuhan membuatnya dibuang ke dalam neraka.

Mammon (Ketamakan)

Iblis dengan gambaran ketamakan dari kekayaan dan keserakahan. Mammon akan menjadikan manusia sebagai budak. Manusia-manusia rakus akan uang, suka menipu, sering merugikan orang, pelit, serakahlah yang akan dijadikan budak oleh Mammon di neraka.

Leviathan (Iri hati)

Iblis dengan penggambaran monster laut besar dan menyimpan pintu neraka di mulutnya ini merupakan iblis yang Mewakili iri hati. Iblis ini akan menggoda pria merupakan tugasnya agar melakukan penghujatan. Iblis ini bertanggung jawab untuk memberi hukuman kepada manusia yang iri hati dengan cara memakannya.

Satan/Amon (kemarahan)

Amon merupakan wujud dari iblis murka dan marah. Digambarkan dengan sosok menyedihkan serta menjijikan. Bertugas memantik amarah yang ada pada manusia.

Asmodeus (Nafsu)

Iblis ini bertugas mengalirkan hasrat seksual manusia, ketika sudah terjebak godaannya maka manusia akan terjebak ke dalam neraka kedua selamanya. Iblis dengan memiliki ajukan sebanyak 72 pasukan. Digambarkan dengan tiga kepala, kepala pertama menyerupai banting, kedua laki-laki dengan mahkota, serta kepala terakhir menyerupai domba jantan.  

Asmodeus juga memiliki mulut yang bisa menyemburkan api dan ekor ular. Dalam kitab Tobit menceritakan bahwa Asmodeus awalnya jatuh cinta kepada wanita bernama Sarah, namun Sarah sudah mempunyai suami dan demi mendapatkan harinya, Asmodeus rela membutuh ke tujuh suami Sarah. Setelah dikalahkan oleh Tobias, Asmodeus diangkat menjadi iblis saat dibuang ke neraka karena Asmodeus mewakili dosa nafsu.   

Beelzebub (Kerakusan) 

Beelzebub adalah iblis yang mewakili dosa kerakusan. Ia dikenal sebagai “Lord of Flies” karena mempunyai kemampuan untuk terbang. Ia bertugas untuk membuat manusia menjadi rakus, tamak, banyak makan dan pilih-pilih terhadap makanan.

Belphegor (Kemalasan)

Terdapat dua penggambaran yang berbeda dari iblis ini. Yang pertama belphegor digambarkan sebagai perempuan muda yang sangat cantik di dunia, yang kedua digambarkan sebagai sosok berjenggot yang mempunyai tanduk dan kuku tajam. 

Di beberapa tradisi, Belphegor adalah malaikat yang bernama Bola-Peor namun, ketika Lucifer memberontak ia tak mendukungnya sehingga ia dianggap sebagai pembelot. Belphegor ini dikenal akan otaknya yang licik. Ia akan membuat manusia berusaha untuk haus akan kekayaan dengan cara menipu, korupsi dan hal-hal yang berhubungan dengan kekayaan instan lainnya.

Inilah pembahasan tentang tujuh dosa besar dan iblis yang mewakili tujuh dosa tersebut. Semoga dar pembahasan ini bisa menambahkan pengetahuan dan wawasan pembaca agar lebih bisa berhati-hati dalam bertindak. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat