visitaaponce.com

Nama Neraka dan Dosa-dosa Penghuninya

Nama Neraka dan Dosa-dosa Penghuninya
Neraka memiliki tingkatan yang akan dihuni individu sesuai perbuatan dan amal perbuatannya masing-masing.(Freepik)

NERAKA, yang dikenal sebagai "naar" dalam bahasa Arab, adalah sebuah tempat penyiksaan yang memiliki tingkatan serta akan dihuni oleh individu sesuai dengan perbuatan dan amal perbuatannya masing-masing.

Bagi mereka yang memegang teguh iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta menunaikan ibadah dengan penuh kesungguhan, pahala yang diberikan adalah surga yang penuh dengan kenikmatan.

Namun demikian, pemahaman mengenai nama-nama neraka perlu diperhatikan agar kita semua dapat menjadi manusia yang lebih patuh terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Baca juga: Pengertian Husnuzan Kepada Allah dan Hukumnya Menurut Islam

Menurut penjelasan dari sumber Islam NU, neraka dianggap sebagai bentuk kehinaan yang sangat besar dan kerugian yang mendalam. Tidak ada kehinaan yang lebih rendah daripadanya, dan tidak ada kerugian yang lebih besar daripadanya. Neraka diibaratkan sebagai tempat yang penuh dengan kesedihan, kepedihan, dan penderitaan, menjadi suatu tempat yang sangat buruk dan tidak layak untuk dihuni.

Lebih lanjut, neraka dijelaskan sebagai negeri yang membawa dampak kerugian dan kehinaan yang sangat besar. Ia merupakan suatu tempat yang penuh dengan kesedihan, kepedihan, dan sengsara, menjadi seburuk-buruknya negeri dan tempat tinggal.

Baca juga: Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6 tentang Neraka dan Malaikat

Tak hanya itu, Al-Qur'an juga memberikan berbagai ayat yang memberikan informasi rinci mengenai neraka, melibatkan penjelasan tentang tingkatan-tingkatannya, jenis siksaan yang diterima, serta para calon penghuninya.

Setiap tingkatan neraka memegang peran tersendiri yang ditujukan bagi calon penghuninya dengan berbagai jenis perbuatan dan kekafiran.

Berikut merupakan penjelasan rinci mengenai nama dan tingkatan neraka:

1. Neraka Jahanam

Neraka Jahanam merupakan tingkatan tertinggi yang dikhususkan bagi umat Nabi Muhammad SAW yang sering melakukan maksiat. Para penghuni neraka ini juga dikenal sebagai ahli tauhid, namun keberlanjutan perbuatan maksiat mereka membawa mereka ke tingkatan ini.

Tingkatan ini disebutkan dalam Surat Al-Hijr: 43–44.

وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَٰبٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ

"Wa inna jahannama lamau'iduhum ajma'īn. Lahā sab'atu abwāb, likulli bābim min-hum juz`um maqsụm."

Artinya: "Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."

2. Neraka Lazha

Lazha, yang bermakna "menyala-nyala," merupakan tingkatan neraka yang dihuni oleh mereka yang dengan sengaja mendustakan Al-Qur'an. Orang-orang yang terlalu mencintai dunia dan bersikap tamak akan ditempatkan di tingkatan ini sebagai bentuk hukuman atas perilaku mereka.

Neraka Lazha dijelaskan dalam Al Ma'arij ayat 15–18 yang berbunyi:

كَلَّآ ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ تَدْعُوا۟ مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰٓ

"Kallā, innahā laẓā. Nazzā'atal lisy-syawā. Tad'ụ man adbara wa tawallā . Wa jama'a fa au'ā".

Artinya: "Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama).

Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya."

Lazha pun juga disebutkan dalam Q.S. al-Lail ayat 14–16 yang berbunyi:

َأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ لَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا ٱلْأَشْقَى ٱلَّذِى كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ

"Fa anżartukum nāran talaẓẓā. Lā yaṣlāhā illal-asyqā. Allażī każżaba wa tawallā."

Artinya: "Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)."

3. Neraka Huthamah

Neraka Huthamah dihuni oleh mereka yang suka bergosip, menyebarkan berita palsu, dan mengumpat. Selain itu, orang-orang yang lebih memprioritaskan urusan dunia dibandingkan dengan kepentingan akhirat juga menjadi calon penghuni Neraka Huthamah.

Neraka Huthamah hadir dan dibahas dalam surat Al-Humazah ayat 1–3 yang berbunyi:

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

"Wailul likulli humazatil lumazah, allażī jama’a mālaw wa ‘addadah, yaḥsabu anna mālahū akhladah."

Artinya: "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya."

4. Neraka Sa'ir

Neraka Sa’ir, yang digambarkan sebagai tempat paling buruk untuk kembali, menyuguhkan penderitaan yang luar biasa. Para penghuninya akan mendengar suara mengerikan setiap kali dilemparkan ke dalamnya. Meskipun mereka diingatkan, mereka tetap bersikeras mendustakan peringatan tersebut.

Dalam surah Al-Mulk ayat 5 dijelaskan bahwa penghuninya adalah mereka yang mendustakan pembawa kebenaran.

وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ

"Wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja'alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a'tadnā lahum 'ażābas-sa'īr."

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala."

5. Neraka Jahim

Neraka Jahim akan dihuni oleh orang-orang kafir yang tidak hanya mendustakan ayat-ayat Allah, tetapi juga berusaha menentang-Nya dan melemahkan kemauan untuk beriman. Tingkatan ini juga dijanjikan bagi orang-orang yang tersesat dari jalan yang benar.

Dalam ayat lain yakni dalam Q.S Asy-Syu'ara ayat 91–92 mengatakan bahwa neraka ini pun dijanjikan untuk orang-orang yang sesat.

َبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ وَقِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ

"Wa burrizatil-jaḥīmu lil-gāwīn, Wa qīla lahum aina mā kuntum ta'budụn."

Artinya: "Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat.dan dikatakan kepada mereka: 'Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah (Nya)'."

6. Neraka Saqar

Saqar akan diisi oleh mereka yang tidak melaksanakan salat, tidak menolong orang miskin, dan seringkali terlibat dalam pembicaraan yang sia-sia.

Hal tersebut pun dibahas dalam Q.S Al-Muddatsir ayat 42–46 yang berbunyi:

مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلْخَآئِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ

"Mā salakakum fī saqar, Qālụ lam naku minal-muṣallīn, Wa lam naku nuṭ'imul-miskīn, Wa kunnā nakhụḍu ma'al-khā`iḍīn, Wa kunnā nukażżibu biyaumid-dīn."

Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat,  dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari Pembalasan."

7. Neraka Hawiyah

Neraka Hawiyah disebut sebagai tingkatan paling rendah dan akan dihuni oleh orang-orang munafik. Pintu-pintu neraka juga akan ditempati oleh mereka yang terjerumus dalam berbagai dosa besar.

Sebab, dijelaskan dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 145 yang berbunyi:

إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

"Innal-munāfiqīna fid-darkil-asfali minan-nār, wa lan tajida lahum naṣīrā."

Artinya: "Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka."

8. Neraka Zamharir

Neraka Zamharir merupakan tempat penyiksaan dengan suhu luar biasa dingin, menawarkan penderitaan berbeda dari panasnya api yang ditemui di neraka lainnya.

َا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25) جَزَاءً وِفَاقًا (26)

"Lā yażụqụna fīhā bardaw wa lā syarāba, Illā ḥamīmaw wa gassāqa, Jazā`aw wifāqā."

Artinya: “Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan ghossaq, sebagai pambalasan yang setimpal.”

Penjelasan mendetail mengenai pintu-pintu neraka seperti Hawiyah, Jahim, Saqar, Lazha, Huthamah, dan Sa‘ir menjelaskan setiap pintu memiliki penghuninya yang berasal dari golongan yang berbeda dengan dosa-dosa yang beragam pula.

Ketika Nabi Muhammad SAW meminta penjelasan tentang pintu yang ketujuh, yaitu Zamharir, Malaikat Jibril awalnya enggan memberikan informasi. Meski begitu, setelah desakan Nabi, Jibril akhirnya menjelaskan bahwa pintu tersebut dihuni oleh para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW yang meninggal tanpa bertaubat.

Neraka, sebagai bagian dari kehidupan akhirat, menunjukkan adanya beragam siksaan sebagai konsekuensi dari perbuatan dan kekafiran yang terjadi di dunia ini.

Mari kita selalu memperhatikan dan merenungkan hal ini sebagai pengingat untuk senantiasa menjalani kehidupan dengan penuh takwa dan ketaatan kepada Allah SWT, sehingga dapat menjauhi ancaman dan siksaan neraka tersebut. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat