visitaaponce.com

DALAM rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2023, Belantara Budaya Indonesia menggandeng Pertamina Internasional EP, BUMN, dan AEON MALL Tanjung Barat menggelar ajang unjuk bakat untuk anak-anak difabel bertajuk Diffable in Action 2023 pada Sabtu (9/12).

“Ajang ini diharapkan dapat memberikan panggung bagi sobat disabilitas untuk unjuk bakat dan karya, yang dapat berdampak pada peningkatan kepercayaan diri mereka,” ungkap Founder BBI, Diah Kusumawadani W, Sabtu (9/12).

Bentuk dukungan pula hadir dari Pertamina Internasional EP untuk meningkatkan kesadaran bahwa setiap anak memiliki bakat yang dapat mereka tunjukkan walau dengan keterbatasan.

Baca juga: Irma Suryati, Brilianpreneur yang Melayani dengan Sepenuh Hati agar Difabel Mandiri

“Pertamina Internasional EP sudah melakukan langkah mendukung hal tersebut dalam bentuk kerja sama CSR Program dengan BBI (Belantara Budaya Indonesia). Mendirikan Sekolah Tari Tradisional Khusus Difabel Gratis di Bogor,” jelas Direktur Pertamina Internasional EP, Jaffee Arizon Suardin.

"Kami senang dapat berkolaborasi dalam mendukung kegiatan dari Diffable in Action 2023 dari Belantara Budaya. Kegiatan ini kami harapkan menjadi semangat baru bagi sesama kami untuk merayakan kesetaraan dan tidak adanya perbedaan di hari Disabilitas International ini." ungkap General Manager Operation AEON MALL Tanjung Barat Amelia.

Digandengnya AEON Mall Tanjung Barat karena mal tersebut merupakan salah satu pendukung dalam pelestarian budaya Indonesia dengan mendirikan dua sekolah gratis untuk mengasah keterampilan anak-anak Indonesia untuk menjadi generasi muda Indonesia yang bertalenta.

Baca juga: Pendaftaran Panggung Talenta untuk Penyandang Disabilitas Mulai Besok

Unjuk bakat Diffable in Action menampilkan 37 anak berkebutuhan khusus dengan talenta berbakat, seperti pencak silat, tari tradisional Indonesia, balet, bernyanyi, bermain alat musik (drum, gitar, bass, keyboard, hingga kendang), hingga memerankan tokoh pewayangan Hanoman.

Aurel Amade, Fairuz Nurul Izzah, M Ikbar Adrianto, Rizky Atronobudi, Ferdinand Nugraha, Nathaniel Alexander, Firdaus Ananda, Dionisius Junes, Raihan Daffa, Dela Amelia, Muhammad Harby, Shaffa Azzahra, Mutiara Fauzia, Benedicta Gisela, Nita Talia, Danish Trisia, Habibah Hasna, Luthfi Abhgi, Ashley Astera, Velovelyn, Dina Puspita, Jihan Tira, Oktavia Dwi, Anissa Tria, Hamdan Muizzurahman, Firaz Alif, Prawira, Moh. Dyka, Leon Christopher, Shereen Zivana, Siti Qomariah, Dinda Pratiwi, Agnes Geertruida, Sagnira Amadia, Azelya Aysha, Kalistha Ramadhani, dan Cecilia Amanda, adalah para penampil berbakat di unjuk bakat Diffable in Action 2023.

Rangkaian acara yang panjang membuahkan hasil para pemenang unjuk bakat. Luthfi Abhgi keluar sebagai pemenang juara 1 dengan membawakan tokoh pewayangan Hanoman. Hanoman sendiri merupakan perwujudan monyet berwarna putih.

“Kebetulan hari ini rezekinya Juara 1, tidak menyangka, dari saya pribadi dan sekolah berniat untuk menguji mental siswa yang berbakat seni tari. Kebetulan dia (Luthfi Abhgi) bisa membuktikan bahwa dia anak yang berbakat” ungkap Pelatih Seni Luthfi Abhgi, Dwi Mahendra.

Tidak sia-sia proses latihan yang memakan waktu panjang selama 2 tahun dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Tidak mudah dalam melatih anak-anak disabilitas membutuhkan waktu, kesabaran ekstra, serta latihan yang intens supaya anak bisa berkembang dengan baik.

Tokoh pewayangan Hanoman dipilih karena merupakan tokoh wayang kesukaan Luthfi dalam melihat kera putih, serta memiliki konsep berbeda dengan kera-kera lainnya. Hanoman berbeda dari yang lain dari segi kulit, namun memiliki kekuatan yang tiada tara.

“Baru pertama ke Jakarta dan ikut lomba ini, Alhamdulillah Juara 1” jelas Dwi Mahendra.

Tidak hanya Luthfi, Oktavia Dwi menjadi juara ke-3 dalam unjuk bakat Diffable in Action 2023 ini, membawakan bela diri pencak silat. 

Oktavia sudah masuk ke dalam bela diri pencak silat sejak 2017 sampai sekarang. Tidak disangka Oktavia akan menjadi pemeran utama dalam pembuatan film dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 9 Kota Bandung.

“Silat dipilih karena Via sudah dari 2017 mulai latihan. September kemarin, kami bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 9 Kota Bandung untuk membuat film, Alhamdulillah Via menjadi pameran utama, makanya waktu ada event ini, di coba saja dan Alhamdulillah dapat juara 3. Buat ke depannya nanti ditingkatkan lagi” jelas Rian, Perwakilan dari Padepokan tempat Oktavia Dwi berlatih.

Untuk mendukung kegiatan para difabel ini, Didik Nini Thowok akan membuat acara pada awal 2024 bersama TWC di Candi Boko dalam rangka untuk meningkatkan pariwisata dan belajar mengenai sejarah mendongeng. Nantinya, anak-anak berkebutuhan khusus ini juga turut serta menampilkan bakat mereka.

“Salam Budaya, saya mengucapkan selamat atas terlaksananya lomba seni yang dilakukan oleh Belantara Budaya Indonesia, saya sangat senang sekali karena yang lomba adalah anak-anak berkebutuhan khusus, jadi tidak gampang. Sanggar saya memiliki murid-murid down syndrome, tuna rungu, jadi mereka adalah anak-anak spesial yang perlu diperhatikan untuk mengekspresikan kesenian mereka "ungkap Didik Nini Thowok, selaku juri unjuk bakat Diffable in Action 2023.

Didi berharap acara seperti ini berlangsung secara berkesinambungan, serta berterima kasih kepada orang tua yang sudah mendukung dan terus memberikan semangat kepada anak-anaknya, karena mereka ciptaan Tuhan itu sama.

“Pertamina Internasional EP sudah bekerja sama dengan BBI cukup lama dan sudah memiliki sekolah tari tradisional gratis, yaitu di Cirebon dan khusus difabel ada di Bogor.” jelas Perwakilan Pertamina Internasional EP, Intan.

“Terlepas disabilitas maupun tidak yang belajar seni tari dan belajar berbudaya itu mempunyai kehalusan pribadi dan etika yang luar biasa” tutupnya. (Z-1)