Pendaftaran Panggung Talenta untuk Penyandang Disabilitas Mulai Besok
![Pendaftaran Panggung Talenta untuk Penyandang Disabilitas Mulai Besok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/886e0cef408a8763a51840106864cda4.jpeg)
SETIAP 3 Desember, dunia memperingati Hari Disabilitas (International Days of Disabled Person). Peringatan tahunan Hari Penyandang Disabilitas Internasional dicanangkan pada 1992 oleh Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui Resolusi 47/3. Peringatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran tentang manfaat yang dapat diperoleh dari integrasi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi.
Penyandang disabilitas ialah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lain berdasarkan kesamaan hak. Data terkini bahkan menyatakan disabilitas meninggal 20 tahun lebih awal dari orang lain yang tidak disabilitas. Mereka juga memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit seperti depresi, asma, diabetes, stroke, obesitas, dan kesehatan mulut yang buruk.
Dengan mengusung Tema 2023 United in action to rescue and achieve the SDGs for, with and by persons with disabilities atau Bersatu dalam aksi untuk menyelamatkan dan mencapai SDGs untuk, dengan dan oleh penyandang disabilitas, hari ini dirayakan lewat berbagai kegiatan untuk tetap menjadikan bahwa sahabat disabillitas punya kesempatan dan kebebasan yang sama. Lions Club International yang sudah memberikan pelayanan selama 106 tahun dan 54 tahun pelayanan di Indonesia memikirkan nasib para kaum disabilitas dalam meneruskan hidup secara mandiri terutama tuntutan lapangan pekerjaan dan kewirausahaan dalam persaingan global.
Baca juga: Kemenkop UKM dan PTI Perkuat Komitmen Bangun Inkubator Bisnis untuk Disabilitas
Hal itu diwujudkan dengan kehadiran Panggung Talenta 2023 merupakan panggung ajaib dalam mempersembahkan keindahan dan keberanian bakat luar biasa para penyandang disabilitas. Pembuktian bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang dalam mewujudkan mimpi dan prestasi, mulai dari seni pertunjukan musik, tari, hingga puluhan kreativitas seni.
Ketua penyelenggara Febi Syarif Rudy menyampaikan kegiatan ini merupakan sekuel kedua setelah tahun sebelumnya berhasil melahirkan bintang panggung yang memiliki keunikan dan kini merambah menjadi pekerja seni profesional. Tahun ini pendaftaran dibuka mulai 4 Desember di seluruh Indonesia dengan syarat usia 13-50 tahun. Pendaftaran dilakukan melalui pengiriman video yang akan diseleksi dalam berbagai tahapan. Tahap pertama hanya dipilih untuk 60 peserta terbaik dan tahap kedua 12 peserta pilihan akan mengikuti proses karantina selama 30 hari sampai menemukan 3 terbaik yang akan masuk ke grand final.
Baca juga: Negara Harus Hadir Tingkatkan Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas
Gubernur Lions Club Distrik 307A1 Peter C Djajadi menyatakan kepedulian kepada para kaum difabel ini sebagai bentuk perhatian ketimpangan kesehatan yang dialami mereka. Penyandang disabilitas merupakan pengingat bagi semua pihak bahwa mereka juga memiliki hak sama dalam mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan. Penyandang disabilitas perlu memperoleh partisipasi dan pemberdayaan yang sama. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 memperlihatkan jumlah penduduk penyandang disabilitas di Indonesia mencapai sekitar 22,5 juta. Jumlah tersebut meningkat dari 2021 yang sebanyak 16,5 juta orang. Artinya, harus lebih banyak peluang di segala lini untuk para sahabat disabilitas.
Acara itu dibuka oleh sambutan langsung dari Sandiaga S. Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga Kementerian Sosial sebagai mitra strategis Panggung Talenta. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak hanya hadir tetapi bekerja sama lintas sektoral dengan organisasi seperti Lions Club dalam pengabdian kepada masyarakat. Dalam beberapa kasus, difabel perempuan dan anak serta difabel psikososial masih harus berjuang di tengah berlapis-lapisnya kerentanan. Belum lagi stigma dan institusionalisasi serta minimnya ruang dalam struktur kebijakan yang ada. (Z-2)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Mensos Tekankan Pentingnya Ciptakan Ruang yang Sama bagi Disabilitas
DPRD Kabupaten Bogor Dukung Keberadaan Special Olympics Indonesia
7 Tips Perencanaan Keuangan untuk Penyandang Disabilitas
Ruang Inklusif untuk Difabel di Indonesia Belum Tercipta Menyeluruh
Penyandang Disabilitas Berhak Akses Informasi Kesehatan Memadai
Fashion Designer Eni Joe Bangga Penyandang Disabilitas bisa Tampil Modis Lewat Karyanya
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap