visitaaponce.com

Ini Cara Mutusin Pacar Baik-baik, Alasan yang Masuk Akal dan Lewat Chat

Ini Cara Mutusin Pacar Baik-baik, Alasan yang Masuk Akal dan Lewat Chat
Ingin mengakhiri hubungan dengan pasangan? Coba cara ini agar hubungan dengan mantan tetap baik.(Freepik)

MEMILIKI suatu hubungan tentu membawa dampak positif dan negatif. Saat terlibat dalam hubungan, tak dapat dihindari untuk mempertimbangkan baik kepentingan diri maupun pasangan, bahkan mungkin terjadi konflik beberapa kali. Apabila konflik tersebut menjadi rutin dan perbedaan pendapat sulit ditoleransi, kemungkinan besar untuk mengakhiri hubungan muncul.

Beberapa individu mungkin menyampaikan hubungan mereka berakhir karena merasa tidak lagi saling mencintai. Namun, dalam kenyataannya, sebuah hubungan tidak hanya berakhir begitu saja tanpa adanya penyebab yang mendasarinya. Selalu ada faktor-faktor tertentu yang dapat membuat suatu hubungan tidak lagi sejalan. 

Berikut adalah beberapa alasan yang sering melatarbelakangi keputusan pasangan untuk mengakhiri hubungan.

Baca juga: Rekap Tren Tinder di 2023, Kaum Lajang Mesti Catat

1. Tidak Dapat Memenuhi Kebutuhan Masing-Masing

Awalnya, setiap hubungan dipenuhi dengan rasa tertarik dan kegembiraan, mungkin karena sikap ramah dan selera humor pasangan. Namun, seiring berjalannya waktu, karakteristik yang sebelumnya menyenangkan bisa menjadi sumber konflik. Mungkin pasangan terlalu dekat dengan orang lain, memicu rasa cemburu dan memicu pertengkaran yang berulang.

Baca juga: Tinder Year in Swipe, Rekaman Tren Kencan Sepanjang 2023

2. Perselingkuhan

Perselingkuhan seringkali menjadi salah satu alasan utama di balik keputusan untuk mengakhiri hubungan. Tindakan ini tidak hanya merusak kepercayaan, tetapi juga memerlukan waktu yang lama untuk membangun kembali kepercayaan tersebut. Banyak pasangan memilih untuk berpisah ketika mereka mengetahui bahwa pasangan mereka telah berselingkuh.

3. Perilaku Buruk Pasangan

Keharapan setiap pasangan adalah memberikan yang terbaik satu sama lain. Namun, ketidakpedulian terhadap diri sendiri atau kurangnya perhatian terhadap kekhawatiran pasangan dapat menjadi faktor krusial yang mempengaruhi kelangsungan hubungan. Perilaku buruk, seperti kebiasaan minum berlebihan atau sulit mengendalikan emosi, dapat merusak keharmonisan hubungan.

4. Sering Bertengkar

Pertengkaran dan konflik adalah bagian alami dari setiap hubungan, sebab dua individu yang memiliki tujuan berbeda seringkali harus menemukan cara untuk menyatukan keinginan mereka. Namun, tidak semua pasangan dapat mengatasi konflik dengan baik. Beberapa pasangan cenderung memperburuk pertengkaran dengan adu mulut dan saling berteriak, menciptakan lingkungan yang tidak aman dan menyakitkan. Sebelum mengambil keputusan drastis untuk berpisah, perlu dipertimbangkan kembali apakah ada cara lain yang dapat diupayakan untuk mempertahankan hubungan.

Mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan bukanlah hal yang mudah dan dapat membawa dampak emosional yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat. Dalam fase pemulihan, penting untuk mencari dukungan dari teman-teman, merefleksikan diri secara mendalam, dan mungkin menggali bantuan profesional dari seorang psikolog atau konselor, terutama jika kesulitan yang dirasakan sulit untuk diatasi secara mandiri. Ingatlah bahwa berpisah tidak hanya memengaruhi hubungan antara dua individu, tetapi juga dapat membuka pintu untuk perubahan yang signifikan dalam diri masing-masing.

Namun demikian, menentukan cara yang tepat untuk mengakhiri hubungan dengan alasan yang masuk akal seringkali menjadi suatu tantangan. Terdapat kebingungan tentang bagaimana mengakhiri hubungan tanpa melukai perasaan pasangan atau membuatnya merasa bahwa alasan yang diberikan tidak beralasan dan tidak masuk akal.

Memutuskan untuk mengakhiri hubungan pacaran bukanlah suatu hal yang mudah, terutama jika dilakukan dengan baik dan penuh pertimbangan. Cara memutuskan pacar dengan baik tidak hanya berperan untuk menjaga agar hubungan tetap berakhir dengan baik, tetapi juga memastikan bahwa kedua belah pihak dapat menerima keadaan dengan dewasa dan tidak saling menyalahkan atas berakhirnya hubungan tersebut.

Setiap hubungan pasti akan dihadapkan pada berbagai masalah. Terkadang, masalah-masalah ini sulit untuk diatasi dan dapat berasal dari perubahan sikap pasangan, ketidaknyamanan yang dirasakan satu pihak, hubungan jarak jauh, dan sebagainya. Semua ini dapat mengurangi makna hubungan dan mengarah pada keputusan untuk mengakhiri hubungan, sebuah keputusan yang tidak jarang membuat seseorang bingung tentang cara dan kata-kata yang tepat untuk mengakhiri hubungan tersebut.

Namun, kini tidak perlu khawatir, karena ada berbagai alasan yang dapat menjadi dasar untuk mengakhiri hubungan dengan kekasih. Beberapa di antaranya termasuk perbedaan pandangan, kurangnya perhatian, perbedaan kepribadian, hingga perselingkuhan.

Meskipun tidak semua orang mampu mengakhiri hubungan dengan cara yang baik, namun berpisah dengan kedewasaan adalah tanda positif. Pertanyaannya, bagaimana cara mengakhiri hubungan dengan alasan yang masuk akal?

Berikut beberapa tips mengakhiri hubungan yang bisa dicoba!

1. Rencanakan Cara Mengakhiri Hubungan

Psikoanalisis dan psikoterapis Janice Lieberman, Ph.D., menyarankan agar pengakhiran hubungan dilakukan secara langsung atau tatap muka. Terutama jika hubungan sudah berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun, sebaiknya hindari memutuskan hubungan melalui pesan singkat, obrolan daring, telepon, atau email. Hubungan yang telah serius memiliki kenangan dan ikatan emosional yang penting, oleh karena itu, penting untuk menghargainya dengan mengakhiri hubungan secara langsung melalui pertemuan tatap muka.

2. Pilih Waktu yang Tepat

Meskipun tidak ada waktu yang sempurna untuk mengakhiri hubungan, lebih baik melakukannya ketika pasangan tidak sedang dalam situasi stres atau sedang merasa down. Jika ingin mengakhiri hubungan, hindari melakukannya saat pasangan sedang menghadapi masalah di kampus atau kantor. Menunggu beberapa hari hingga suasana hati kembali normal dapat menjadi langkah yang bijak sebelum membicarakan keputusan untuk berpisah.

3. Hindari Saling Menyalahkan

Pilihan kata sangat penting. Meskipun tujuannya sama, yakni mengakhiri hubungan, hindari membuat pasangan merasa terlalu bersalah, terutama jika kesalahan memang ada di pihaknya. Jika penyebab pemutusan adalah ketidakcocokan pendapat atau merasa bahwa rasa cinta telah reda, ungkapkan hal ini tanpa membuat pasangan merasa bersalah secara berlebihan.

4. Tetap Spesifik

Banyak hubungan berakhir karena ketidakmampuan memberikan apa yang diinginkan oleh pasangan. Sebagai contoh, daripada mengatakan, "Aku ingin berpisah karena kamu terlalu posesif," lebih baik menggunakan kalimat, "Aku merasa sulit jika kamu melarangku untuk berkumpul dengan teman-teman." Dengan begitu, pasangan dapat belajar dari pengalaman tersebut untuk hubungan selanjutnya. Menghindari kebingungan dengan berkomunikasi secara jelas tidak hanya bermanfaat bagi kedua belah pihak, tetapi juga mengurangi kemungkinan konflik yang dapat timbul.

5. Usahakan Jujur

Banyak hubungan berakhir karena alasan yang tidak masuk akal, terutama karena ketidakjujuran saat mengakhiri hubungan. Saat memutuskan untuk berpisah, penting untuk memikirkan alasan yang masuk akal. Sebagai contoh, jika pasangan berselingkuh, lebih baik menyatakan bahwa alasan pemutusan adalah karena pelanggaran kepercayaan tersebut, daripada menggunakan alasan yang rumit. Namun, jika alasan pemutusan adalah perubahan hati pribadi, disarankan untuk menyampaikannya dengan kepekaan, tanpa terlalu terbuka.

6. Tetap Sensitif

Seringkali, hubungan memburuk setelah berakhir karena salah satu pihak atau kedua belah pihak lupa bahwa mereka tetap manusia dengan perasaan. Penting untuk bersiap menghadapi reaksi negatif dari pasangan yang mungkin melibatkan kemarahan atau kesedihan. Meminta berpisah dan merasa biasa saja dapat merugikan kedua belah pihak. Oleh karena itu, perlu memahami perasaan pasangan dan memberikan waktu untuk mereka memproses keadaan.

7. Tanya dan Dengarkan Pendapatnya

Mengajukan pertanyaan dan mendengarkan pendapat pasangan bukanlah meminta izin untuk mengakhiri hubungan, tetapi merupakan usaha untuk memperjelas maksud bahwa kamu ingin mengakhiri hubungan. Setelah berbicara dan berdiskusi panjang tentang kelanjutan hubungan, penting untuk menggali pendapat pasangan. Ini membantu membangun pemahaman bersama dan menciptakan ruang untuk saling mendengar dan meresapi perasaan masing-masing sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

8. Bicara Langsung dengan Privat

Seperti pada awal hubungan, komunikasi yang baik menjadi langkah pertama untuk menyampaikan keputusan kepada pasangan. Ajak dia berbicara secara langsung, empat mata, di suatu tempat yang privat, di mana percakapan kalian tidak akan didengar oleh orang lain.

Pendekatan seperti ini menunjukkan rasa hormat terhadap pasangan. Menghindari pemutusan hubungan di tempat umum akan mencegah rasa malu baik bagi diri sendiri maupun pasangan. Namun, hal ini perlu disesuaikan dengan situasi. Jika ada kemungkinan pasangan bereaksi kasar setelah mendengar keputusan, pertemuan di tempat publik mungkin menjadi pilihan yang lebih aman.

9. Nyatakan Perasaan Sedihmu

Saat mengakhiri hubungan dengan pasangan, penting untuk berbagi perasaan kamu dengan pasangan mengenai keputusan yang telah diambil. Sampaikan dengan jujur kepada pasangan bahwa keputusan ini bukanlah keputusan yang mudah dan membawa kesedihan bagi dirimu.

10. Ceritakan Aspek Positif dari Pasangan

Ungkapkan perasaan kamu kepada pasangan dengan memberikan apresiasi terhadap dampak positif yang telah diberikan oleh pasangan dalam kehidupanmu. Ingatkan pasangan tentang momen-momen berharga dan tujuan bersama. Sebagai contoh, bisa diutarakan bahwa kamu merindukan saat-saat indah bersamanya, dan meskipun tujuan tertentu tidak tercapai, kamu menghargai kontribusinya dalam perjalanan hidupmu.

11. Ambil Keputusan dengan Tegas

Jangan memberikan kesan bahwa berpisah hanyalah sebatas waktu atau ada kemungkinan kembali bersama. Mengungkapkan keinginan untuk berpisah dengan jelas dan tegas penting untuk menghindari keambiguan. Memutuskan sesuatu dengan tegas memberikan kejelasan pada kedua belah pihak mengenai arah hubungan yang diambil.

12. Hindari Memaksa Pertemanan

Mungkin Anda merasa tertarik untuk menjaga hubungan yang baik dengan pasangan, dengan menyatakan keinginan untuk tetap berteman. Namun, memberi tahu pasangan tentang niat untuk menjalani pertemanan setelah berpisah bisa menjadi pilihan yang sebenarnya melukai perasaan pasangan. Cara yang lebih baik dalam mengakhiri hubungan dengan baik adalah membuat pasangan melihat masa berpacaran sebagai kenangan yang berharga.

13. Beri Waktu untuk Pasangan

Memberikan jeda waktu untuk pasangan dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk merasakan dan memproses emosi terkait keputusan yang diambil. Hal ini membantu pasangan melihat kejadian tersebut dengan pandangan yang lebih positif. Sebaiknya hindari menghubungi atau mengontak pasangan, serta memberikan waktu untuk meresapi keputusan tanpa adanya upaya untuk menghibur pasangan yang mungkin merasa sedih atas keputusan yang telah kamu buat.

14. Hindari Pembicaraan Negatif tentang Pasangan

Memutuskan hubungan tidak harus diartikan sebagai berakhir dengan cara yang buruk. Meskipun telah berpisah, ini bukanlah alasan untuk mengungkapkan kejelekan tentang pasangan dan menjadikannya sebagai orang yang negatif di mata orang lain. Penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat