visitaaponce.com

Waspada Penularan Covid-19 saat Libur Nataru

Waspada Penularan Covid-19 saat Libur Nataru
Masyarakat dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024(MI / M Irfan)

MASYARAKAT dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 mengingat meningkatnya kasus covid-19 baru-baru ini. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menkopmk) Muhadjir Effendy mengatakan ada sedikit kenaikan kasus covid-19. Kenaikan kasus yang drastis juga terjadi di negara tetangga. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per 18 Desember 2023 penambahan kasus covid-19 sebanyak 243 kasus sehingga total kasus aktif sebanyak 2.204 kasus.

Baca juga : Kasus Covid-19 Melonjak di Jatim, Tiga Orang Meninggal Dunia

"Karena itu pesan saya kepada warga agar upaya untuk menikmati libur panjang baik libur natal maupun libur tahun baru ini berjalan dengan enak, gembira dan bahagia, maka supaya berhati-hati terutama mematuhi protokol kesehatan sebagaimana biasanya kita ketika menghadapi covid-19," kata Muhadjir di Jakarta Pusat, Senin (18/12).

Baca juga : 34 Warga Jawa Tengah Positif  Covid-19

Meski begitu masyarakat jangan kemudian menciptakan kepanikan-kepanikan termasuk aparat di daerah. Kenaikan kasus covid kali ini jangan dianggap sebagai suatu hal yang luar biasa, karena ini merupakan hal yang dinilai wajar dan sudah diprediksi bahwa nanti ketika memasuki masa endemi covid-19 yang masih akan tetap bergentayangan di tengah masyarakat. 

"Tetapi pada saat itu masyarakat Indonesia secara keseluruhan sudah berada pada puncak herd immunity, tingkat kekebalan imunitas, kekebalan kawanan dan ini akan hanya menyerang kepada mereka yang belum divaksin atau vaksinnya kurang," ujar dia.

Karena itu, ia menyampaikan yang belum divaksin agar bersedia melakukan vaksinasi yang dibuka gerainya oleh Kementerian Kesehatan di seluruh Indonesia. 

Dihubungi terpisah Epidempidiologi Griffith University Australia, dr Dicky Budiman mengatakan setiap gelombang covid-19 pasti mengalami puncak. Dan mungkin pada gelombang saat ini puncaknya di pekan pertama Januari 2024 dan kemudian akan kembali menurun walaupun jangan dianggap seperti pada masa akut.

Meski begitu jangan dianggap enteng karena akan ada kematian, orang masuk rumah sakit apalagi test positivity rate di atas 50% di satu lokasi maka kecenderungan beban pelayanan kesehatan akan sangat terasa.

"Umumnya kematian terjadi akibat keterlambatan deteksi, keterlambatan diagnosa, dan keterlambatan pertolongan yang artinya menggambarkan kesalahan/kegagalan deketsi dan sebagainya. kematian juga terjadi akibat kelompok rawan yang tidak terlindungi," ungkap Dicky. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat