visitaaponce.com

Tips Aman Membuang Sampah Kembang Api Tahun Baru

Tips Aman Membuang Sampah Kembang Api Tahun Baru
Jangan sembarangan membuang kembang api setelah perayaan tahun baru ya. Ini cara membuangnya tanpa merusak lingkungan.(Freepik)

MERAYAKAN tahun baru akan semakin meriah dengan iringan kembang api. Di tengah euforia itu, kita terkadang lupa menjaga lingkungan dan pengolahan sampah dengan bijak.

Nah tahun ini, yuks kita rayakan tahun baru kali ini dengan cara yang bertanggung jawab. Salah satunya membuang sisa kembang api tanpa merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.

Melansir dari situs BBC Science Focus,  terungkap kembang api tidak hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga melepaskan berbagai campuran bahan kimia ke atmosfer yang dapat membawa risiko bagi manusia dan lingkungan. Bahan kimia yang dilepaskan kembang api dapat mencakup senyawa logam yang memberikan warna-warna indah pada percikan api tersebut. 

Baca juga: Tampil Stylish, Ini 15 OOTD Malam Tahun Baru untuk Hijabers

Karena bahaya kandungan bahan itu, masyarakat, perlu diambil tindakan bijak dalam membuang sampah sisa kembang api.

Berikut ini adalah bahaya dari kembang Api yang perlu kita ketahui.

Baca juga: TransJakarta Beroperasi Hingga Pukul 02.00 WIB di Malam Pergantian Tahun

1. Pencemaran Udara

Kembang api melepaskan berbagai bahan kimia dan partikel ke udara, termasuk logam berat dan senyawa kimia yang dapat mencemari udara. Ini dapat berdampak buruk pada kualitas udara dan kesehatan pernapasan, terutama bagi individu yang memiliki masalah pernapasan seperti asma.

2. Dampak Lingkungan

Sisa-sisa kembang api yang jatuh ke tanah atau air dapat mencemari lingkungan. Bahan kimia dalam kembang api dapat merusak tanaman, tanah, dan ekosistem air.

3. Bahaya Kebakaran

Menyalakan kembang api dapat meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika digunakan di area yang rentan terhadap api atau jika tidak diatur dengan benar. Ini dapat menyebabkan kerusakan properti dan bahkan membahayakan nyawa.

4. Potensi Cedera

Penggunaan kembang api yang tidak benar dapat menyebabkan cedera, baik akibat ledakan yang tidak terduga, atau karena kontak langsung dengan api. Anak-anak dan orang dewasa harus berhati-hati saat menangani kembang api.

5. Stres pada Satwa Liar

Suara keras dan cahaya terang dari kembang api dapat menyebabkan stres pada hewan peliharaan dan satwa liar. Binatang peliharaan, terutama anjing dan kucing, mungkin merasa cemas atau takut akibat kebisingan dan kilatan cahaya yang tiba-tiba.

6. Konsumsi Energi dan Sumber Daya

Produksi kembang api membutuhkan energi dan bahan baku. Meskipun terlihat sebagai hiburan sekilas, penggunaan kembang api dapat menyumbang pada konsumsi energi dan dampak lingkungan melalui produksi dan transportasinya.

Penting untuk menggunakan kembang api dengan bijak dan mematuhi aturan serta regulasi yang berlaku di setiap wilayah. Alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti pertunjukan kembang api yang diselenggarakan secara profesional dan diatur dengan baik, dapat menjadi pilihan yang lebih aman dan lebih berkelanjutan bagi masyarakat. 

Banyak zat beracun yang teroksidasi saat kembang api dinyalakan. Untuk warnanya majalah Forbes menjelaskan ada berbagai senyawa logam.

Misalnya, senyawa garam lithium (Li) digunakan untuk menghasilkan warna merah muda, garam natrium (Na) menghasilkan warna kuning atau jingga, garam tembaga (Cu) dan barium (Ba) menghasilkan warna hijau atau biru, dan kalsium (Ca) atau strontium (Sr) menghasilkan warna merah.

Laman Our Green Planet menjelaskan biasanya bahan kimia sintetik termurah digunakan untuk merakit sebuah kembang api. Bahan peledak biasanya terbuat dari arang, kalium nitrat, dan belerang. 

Langkah Aman Pembuangan Kembang Api

Dilansir dari situs resmi Maine.gov, terdapat langkah-langkah yang dapat diambil untuk membuang kembang api atau petasan yang tidak digunakan dengan aman. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk melindungi pengguna, orang-orang di sekitarnya, pengangkut limbah, serta menjaga keamanan dalam penanganan limbah tersebut. Berikut adalah rinciannya:

1. Rendam dalam Air

Rendam kembang api sepenuhnya dalam ember besar yang berisi air. Biarkan kembang api terendam hingga benar-benar layu. Waktu perendaman mungkin membutuhkan sekitar 15 menit untuk kembang api kecil atau bahkan semalaman untuk kembang api yang berukuran lebih besar.

2. Bungkus Dua Kali

Bungkus dua kali kembang api yang telah benar-benar basah dengan menggunakan bungkus plastik atau dua lapis kantong plastik. Hal ini bertujuan agar kembang api tetap lembab dan tidak mengering.

3. Tempatkan dalam Tempat Sampah

Tempatkan kembang api yang telah dikantong ganda di dalam tempat sampah rumah tangga atau bawa ke fasilitas limbah padat setempat.

4. Konsultasikan dengan Pihak Berwenang

Apabila Anda memiliki pertimbangan lain terkait pembuangan kembang api, Anda dapat menghubungi pemadam kebakaran setempat atau fasilitas limbah padat. Mereka dapat memberikan informasi lebih lanjut dan mungkin memiliki opsi pembuangan khusus di lingkungan Anda.

Penting dicatat jika Anda berencana menyimpan kembang api yang belum digunakan dan belum kedaluarsa, tempatkan di lokasi yang sejuk dan kering seperti garasi, serta hindari jangkauan anak-anak. 

Pastikan juga untuk tidak meletakkan kembang api di atas peralatan listrik, seperti lemari es atau freezer, karena hal ini dapat menimbulkan risiko tersambar atau rusak akibat cuaca ekstrem seperti petir atau lonjakan listrik, yang dapat menyebabkan kemungkinan penyalaan kembang api. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat