visitaaponce.com

Kemenag Ruang Partisipasi Perempuan harus Diperluas

Kemenag: Ruang Partisipasi Perempuan harus Diperluas
Grand Launching Novel Semesta Perempuan di Masjid Istiqlal yang ditulis oleh Nesya Murtadho.(Istimewa)

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperluas ruang partisipasi perempuan dan memperkokoh akses mereka sebagai agen perubahan umat. Salah satunya bisa dilakukan dengan mengoptimalkan masjid sebagai tempat pemberdaayaan.

Pesan tersebut disampaikan Wamenag dalam Grand Launching Novel Semesta Perempuan di Masjid Istiqlal yang ditulis oleh Nesya Murtadho.

Saiful mengatakan Masjid Istiqlal sejauh ini menjadi simbol yang begitu kuat dalam pemberdayaan perempuan. Di masjid itu, bukan hanya para dai yang dibina dan diberikan akses pendidikan, namun juga kepada para perempuan untuk berkiprah di kancah dakwah nasional dan bahkan internasional.

"Kita harus melanjutkan semangat ini, bukan hanya di Masjid Istiqlal, tetapi di setiap institusi dan ruang publik lainnya," ujar Saiful melalui keterangan resmi, Selasa (9/1).

Baca juga: Peningkatan Kualitas Kesehatan Perempuan Kunci Pembangunan SDM Nasional

Peran penting perempuan dalam pembangunan nasional juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Para perempuan Indonesia telah dan terus memberikan kontribusi dalam segala bidang termasuk dalam organisasi-organisasi besar.

"Kita punya banyak kekuatan dari dalam, mulai dari Muslimat NU, Naisyiatul Aisyiah, Kowani, dan banyak lagi. Mereka tidak hanya organisasi, tetapi juga merupakan wadah bagi para perempuan hebat di seluruh Indonesia untuk berkumpul, berkarya, dan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi kemajuan bangsa," paparnya.

Kemenag, kata Saiful, memiliki perhatian khusus terhadap pemberdayaan perempuan melalui berbagai program pendidikan, upaya filantropi berlandaskan nilai-nilai Islam, hingga gerakan sadar akan kehalalan.

Baca juga: ITB Ahmad Dahlan dan Unilever Dorong Upaya Pemberdayaan Perempuan

"Ini bukan hanya tentang memberikan akses, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung para perempuan untuk berkembang, berkontribusi, dan membangun kualitas diri mereka dalam peran keagamaan. Hal ini merupakan langkah besar dalam memberikan ruang yang setara bagi perempuan dalam menyebarkan nilai-nilai agama dan kebaikan kepada masyarakat luas," terang Saiful.

Terpisah, Penulis Novel Semesta Perempuan, Nesya Murtadho menjelaskan banyak kisah inspiratif dalam buku yang ditulisnya dari sudut pandang Wanita Indonesia. Novel itu ditulis dengan kisah kesemestaan perempuan dalam peran masing-masing sosok, dengan karakter keilmuan yang kuat. Pola relasi dari kultur beragama yang berbeda, menginspirasi setiap tokoh yang dinarasikan berdasarkan nilai-nilai keadilan dalam melihat perbedaan.

Nesya bersyukur di tengah kiprahnya sebagai seorang ibu rumah tangga, mampu memanfaatkan waktu untuk membuat tulisan yang menginspirasi.

"Butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikan buah karya ini. Saya harus melakukan riset, penelitian dengan banyak bertemu narasumber yang menjadi pelakon dalam novelnya," ucap Nesya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat