Kuatkan Akar Gerakan, Komunitas Ibu Profesional Gelar Konferensi Perempuan Indonesia
![Kuatkan Akar Gerakan, Komunitas Ibu Profesional Gelar Konferensi Perempuan Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/95c781692ba99ffd0cc01657cb33ab0d.jpg)
KONFERENSI Perempuan Indonesia yang digagas oleh Komunitas Ibu Profesional tahun ini sukses terselenggara. Event akbar dua tahunan yang diadakan sejak 2019 ini merupakan konferensi ketiga dengan mengusung tema 'Menguatkan Akar Gerakan Perempuan Indonesia'. Pada kesempatan kali ini, konferensi diselenggarakan dalam dua sesi yaitu secara online pada 20-22 Desember 2023 dan secara offline di Batu, Malang, Jawa Timur pada 9-11 Februari 2024.
“Sebagaimana kita tahu angin kencang tidak sedang menguji batang, tetapi menguji akar,” ujar founder Ibu Profesional Septi Peni Wulandari yang menjelaskan makna di balik pemilihan tema menguatkan akar gerakan perempuan.
Di hari terakhir konferensi online, lebih dari 500 orang peserta bergerak dan bersuara dalam Deklarasi Perempuan Indonesia 2023. Terdapat lima poin akar yang digaungkan oleh perempuan Indonesia, yaitu Kami Perempuan Indonesia berkomitmen untuk:
1. Aku dan Diriku: Senantiasa mengenali akar diri, menggali potensi dan meningkatkan kapasitas diri sebagai perempuan yang merdeka
2. Aku dan Keluargaku: Senantiasa membangun support system agar mampu menghidupkan peran diri penuh kemanfaatan, sebagai anggota keluarga yang setara
3. Aku dan Komunitasku: Senantiasa mengasah empati agar mampu menghidupkan peran diri penuh kemanfaatan, sebagai anggota komunitas yang aktif
4. Aku dan Ekosistem: Senantiasa berupaya saling mengenal, berinteraksi sosial, membentuk jejaring yang berpihak pada perempuan dan anak secara sehat,
5. Aku dan Negaraku: Saling bersinergi untuk merawat akar gerakan, mewujudkan ragam aksi yang akan menjadi solusi bangsa ini mewujudkan Indonesia Emas 2045
Baca juga : PNM Mekaar Dorong Sejahterakan Keluarga dan Berdayakan Perempuan
Rangkaian acara KPI Online disambung dengan event offline untuk mempertemukan seluruh perempuan Indonesia dan membangun jaringan yang menguatkan akar gerakan perempuan. Sebanyak 130 perempuan Indonesia dari berbagai daerah mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahkan mancanegara seperti Yaman dan Belanda menunjukkan antusiasme dalam mengikuti acara KPI.
Prosesi pembukaan KPI dimulai dengan tarian adat Banyuwangi yaitu Tari Tanjung Gumirah yang mengiringi masuknya founder bersama jajaran pengurus Ibu Profesional. Tari ini menggambarkan tentang nilai-nilai toleransi, cinta, dan gotong royong yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Acara dibuka dengan ditandai penekanan tombol sirene oleh Inisiator Ibu Profesional, Founder Ibu Profesional, Ketua Yayasan Ibu Profesional, Majelis Wali Amanat Ibu Profesional, serta Penanggung Jawab KPI. Acara offline KPI menjadi momentum bagi para peserta untuk berbagi inspirasi, pengetahuan, serta memperluas jejaring dan kolaborasi dalam menciptakan gerakan yang memberdayakan perempuan di Indonesia.
Baca juga : MFWS 2024 Luncurkan Komunitas Pengusaha Perempuan Internasional di Malaysia
“Event ini bukan hanya sekedar mendengarkan, memahami makna, mendapatkan insight, tetapi event ini adalah event yang menggerakkan. Menggerakkan Anda sebagai individu, komunitas, bagian dari keluarga, dan bersama membangun ekosistem yang sehat,” ujar Septi Peni dalam sambutannya.
Serangkaian acara dan diskusi inspiratif berjalan sepanjang tiga hari. Setiap sesi acara dikemas dengan pendekatan permainan tradisional sebagai bentuk kepedulian untuk menguatkan akar budaya Indonesia. Seperti sesi Sapintrong misalnya, seluruh peserta diajak untuk bermain Sapintrong sebagai analogi bagaimana setiap perempuan Indonesia berani menatap tantangan ke depan yang lebih tinggi dengan mengatur strategi.
Proses KPI diakhiri dengan sesi Layangan di mana setiap peserta saling bertukar layangan sebagai simbol bahwa perempuan Indonesia berhak untuk membawa mimpinya setinggi terbangnya layangan di angkasa. Tidak hanya berhenti di hari terakhir saja, gaung KPI sudah siap disambut oleh panitia Konferensi Perempuan Indonesia 2025. Sejumlah 6 orang peserta bersemangat menerima tantangan untuk membawa mimpi KPI berikutnya yang akan diselenggarakan di Indonesia Timur.
Hadirnya KPI menjadi bukti komitmen Ibu Profesional pada pendidikan dan pemberdayaan perempuan. KPI menjadikan perempuan Indonesia dalam bertumbuh tidak akan melupakan akarnya yaitu jati dirinya. KPI mendorong para ibu Indonesia yang melakukan gerakan perubahan untuk selalu menguatkan akarnya yaitu keluarga. Harapannya melalui KPI setiap gerakan perempuan Indonesia akan selalu berakar pada budaya. (RO/S-3)
Terkini Lainnya
Korban Dugaan Asusila Hasyim Buka Suara, Minta Perempuan Lain Buka Suara
RPP Manajemen ASN Atur Cuti Melahirkan bagi Suami
Ini Tutorial Makeup Flawless yang Mudah untuk Pemula
Kemnaker Ajak Stakeholders Ketenagakerjaan Samakan Pemahaman Implementasi UU KIA
Budayawan Kecam Eksploitasi Perempuan Badui di Medsos
Beautysity, Pameran Produk Kecantikan dan Wellness Terkurasi
Perjalanan Sukses Penjual Sarapan Menjadi Berpenghasilan Miliaran dan Memberdayakan Emak-Emak
Perempuan Muda Didorong untuk Beri Dampak Positif bagi Sekitar
Kemenag: Ruang Partisipasi Perempuan harus Diperluas
Perayaan Hari Ibu Ke-95, KemenPPPA Dorong Peran Perempuan dalam Pembangunan
Gandeng Pemkot Jaksel, Program SERASI Ajak Keluarga Beri Perhatian atas Peran Ibu
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap