Vaksin Dengue untuk DBD Direncanakan Masuk Program Imunisasi Nasional
![Vaksin Dengue untuk DBD Direncanakan Masuk Program Imunisasi Nasional](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/c8be96d1f3d8ebbfffaa45e3b418fdcc.jpg)
DIREKTUR Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya merencanakan vaksin dengue untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD) masuk dalam program imunisasi nasional. Wacana tersebut disebut masih didiskusikan.
"Kita akan diskusikan dengan Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) dan tentu kita juga harus bicara dengan Kementerian seperti Bappenas, Kemenkeu juga, karna kan menyangkut biaya," kata Maxi dalam diskusi publik di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (17/1).
Ia menyebut ditargetkan tahun 2025 vaksin dengue bisa diperkenalkan kepada masyarakat, karena setiap vaksin baru harus dimulai dengan introduksi.
Baca juga: Masyarakat harus Waspdai Ancaman DBD di tengah Musim Hujan
"Tahun lalu introduksi untuk vaksin HPV di akhir tahun dan kita sudah perluas tahun ini, jadi saya kira harus bertahap. Untuk vaksin DBD introduksinya belum, tahun ini kita lihat tahun depan," ujarnya.
"Tapi di samping itu kita juga sudah izinkan daerah-daerah, sebenarnya introduksi sudah mulai. Itu daerah-daerah tertentu yang kapasitas fiskal APBD bagus, sudah mulai seperti Kalimantan Timur," tambahnya.
Baca juga: Wolbachia Turunkan Kematian Akibat DBD di Yogyakarta
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono mengatakan usaha dan upaya promotif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sudah dilakukan sehingga bisa mengenali kejadian dengue ini menjadi masalah yang sangat urgen dilakukan. Upaya pengendalian sudah juga dilakukan mulai dari larvasida, fogging, dan dimulai program jumantik di tahun 2000-an dan seterusnya.
"Mudah-mudahan nanti kita akan mendapatkan berbagai macam upaya lagi yang lebih advance dan lebih baik serta lebih dini dalam upaya untuk mengatasi DBD pada masa yang akan datang," ujarnya.
Ada 26 kabupaten yang sudah mencapai insiden rate-nya sesuai target. Namun di beberapa tempat juga insiden ratenya sudah mulai turun, masyarakat sudah mulai melakukan upaya promotif untuk melakukan intensifikasi.
"Di beberapa tempat insiden ratenya justru masih tinggi di atas 10 sebagian besar wilayah Indonesia insiden ratenya masih di atas 10 seperti di Kabupaten Teluk Wondama, Mahakam Hulu, Nabire, Menfawa dan Fak-Fak. Kabupaten dengan kasus tertinggi secara kumulatif ada di Kota Bandung, Bogor, Denpasar, dan kota Bogor," pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Dosis Vaksin Dengue Harus Sesuai Agar Efektif Melawan DBD
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
870 Kasus DBD di Tasikmalaya Belum Terkendali
Angka Kematian DBD Alami Penurunan
Ini Syarat Mendapatkan Vaksin Dengue yang Bisa Cegah Kasus DBD
Vaksin DBD Belum Menjadi Program Nasional, Pilihan Ada di Masyarakat
Waspada Demam Berdarah pada Musim Hujan
Pentingnya Peran Masyarakat dalam Lindungi Keluarga dari Ancaman DBD
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap