Masyarakat harus Waspdai Ancaman DBD di tengah Musim Hujan
![Masyarakat harus Waspdai Ancaman DBD di tengah Musim Hujan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/8f677d7d2e0126f8a3a0bca35b369ab1.jpg)
KOMISI E DPRD DKI Jakarta mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang mengintai saat musim hujan. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz Muslim mengatakan upaya yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan setiap sudut rumah. Terutama di bagian yang ada air menggenang, seperti bak mandi, ember, kaleng, dan barang bekas lainnya.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit DBD yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
“Yang pertama harus bersih-bersih rumah sendiri. Rumah kita, istana kita. Maka dari itu dari diri sendiri, kita mulai berbenah diri. Mulai dari kamar mandi, dan dispenser, karena DBD itu asalnya dari air bersih,” ujar Abdul Aziz dalam keterangan resmi, Selasa (9/1).
Ia juga mengajak seluruh masyarakat membiasakan diri hidup sehat dan mengoptimalkan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus, yakni, menguras, menutup, dan mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Baca juga: 50% Pasien Dengue Tidak Merasakan Gejala
“Ayo semua sama-sama kita jaga rumah kita supaya bersih agar keluarga kita terbebas dari DBD,” tuturnya.
Selain imbauan kepada masyarakat, ia juga berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyiapkan tenaga kesehatan (nakes), obat, dan kamar rawat inap yang memadai. Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD selama musim penghujan.
“Saya berharap seluruh rumah sakit di Jakarta harus bisa menampung saudara kita apabila ada yang terkena DBD,” tandas dia.
Baca juga: Trauma Pernah Kena DBD, Ringgo Putuskan Hidup Bersih
Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang diprediksi BMKG bakal terjadi sepekan ini, kerap diikuti dengan merebaknya DBD. Karena itu, warga diminta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue.
Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Tamansari Ngabila Salama menyampaikan, DBD merupakan penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta. Bahkan, DDBD memiliki pola jumlah kasus yang sama setiap tahun.
Ngabila mengungkapkan, kasus DBD mulai meningkat pada setiap Desember dan akan mengalami puncak di April, sebelum akhirnya menurun kembali.
“Saat ini sudah memasuk musim penghujan bahkan diprediksi curah hujan yang lebat, untuk itu warga Jakarta diminta untuk meningkatkan kewaspadaan sejak dini akan timbulnya potensi DBD,” kata Ngabila. (Z-11))
Terkini Lainnya
Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Dosis Vaksin Dengue Harus Sesuai Agar Efektif Melawan DBD
Anak Obesitas Berisiko Terkena Gejala Demam Berdarah Berat
Dokter: Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak dengan Konsep KLMNOPR
Angka Kematian DBD Alami Penurunan
Benarkah Jambu Biji Ampuh Sembuhkan DBD? Simak Penjelasannya
Inovator Muda Didorong Ikut Cegah dan Kendalikan DBD
7 Tips Jitu Antisipasi DBD di Musim Kemarau yang Harus Anda Tahu
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap