Pakar Susuk KB Pilihan Terbaik Kontrasepsi
![Pakar: Susuk KB Pilihan Terbaik Kontrasepsi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/21f8e6b98bddacaf6181a5386d3cd5ea.jpg)
GURU Besar Bidang Ilmu Obstetri-Ginekologi dan Ilmu Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr Eka Rusdianto Gunardi menilai susuk (implan) keluarga berencana (KB) sebagai pilihan terbaik.
Menurut Prof Eka Rusdianto di Kampus UI Depok, Kamis, KB merupakan komponen penting dalam pilar safe motherhood, sebuah inisiatif yang dimulai oleh World Health Organization (WHO) pada 1987.
Di Indonesia, Program KB ada sejak 1957. KB dibutuhkan untuk merencanakan waktu kehamilan, jumlah anak yang diinginkan, jarak antar-kehamilan, serta upaya untuk menunda kehamilan.
Baca juga : Pantangan Setelah KB Implan, Apa Saja?
Layanan KB yang baik diharapkan dapat meningkatkan capaian angka cakupan akseptor KB, menurunkan angka kematian ibu, dan menurunkan angka kematian bayi, untuk menumbuhkan generasi unggul di masa depan.
Ia berpendapat bahwa perkembangan metode kontrasepsi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dahulu, metode kontrasepsi pertama yang digunakan untuk mencegah kehamilan adalah Cl (coitus interuptus) atau pantang berkala.
Baca juga : Memilih Kontrasepsi seperti Memilih Suami
Saat ini, telah tersedia berbagai metode kontrasepsi mutakhir yang lazim, seperti pil, kondom, suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), cincin vagina, koyok, implan atau susuk KB, sterilisasi atau kontrasepsi mantap, dan yang paling modern adalah kontrasepsi yang berbentuk microchip.
“Metode kontrasepsi jangka panjang dengan efektivitas tinggi dan mengalami perkembangan teknologi yang baik adalah implan. Di Indonesia, kontrasepsi implan dipasarkan dan ditawarkan dengan sebutan susuk KB. Susuk KB tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, karena berkaitan dengan istilah dan budaya yang beredar di tengah masyarakat, seperti susuk kecantikan dan pesugihan,” ujar Prof Eka.
Bagaimana Cara Kerja Susuk KB?
Infografis (Dok Media Indonesia)
Susuk KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormonal dan ditempatkan di bawah kulit pada lengan atas.
Metode kontrasepsi ini sangat diminati, karena dapat dipasang tanpa harus memeriksa organ intim wanita kecuali ada alasan tertentu.
Pada awalnya, susuk KB terdiri atas enam kapsul yang berisi hormon levonorgestrel (LNG). Seiring berkembangnya teknologi, susuk KB saat ini menjadi dua batang LNG, bahkan satu batang etonogestrel (ENG) dengan efektivitas yang sama, bahkan lebih baik.
"Mekanisme kerja susuk KB adalah mencegah ovulasi (lepasnya sel telur), menipiskan endometrium (lapisan haid), dan mengentalkan lendir serviks (mulut rahim)," jelas sang guru besar.
Mekanisme kerja susuk KB yang utama adalah mengentalkan lendir serviks, sehingga akseptor KB sangat mungkin sudah mengalami ovulasi dan haid meskipun setelah satu tahun pemakaian susuk KB. Susuk KB masih tetap efektif sebagai metode kontrasepsi mencegah kehamilan hingga setidaknya sampai tiga tahun.
Susuk KB Tidak Ganggu Produksi ASI
Menurut penelitian Prof Eka, susuk KB juga sangat efektif, karena dapat dipasang segera setelah melahirkan dan tidak mengganggu produksi air susu ibu (ASI).
Susuk KB juga dapat digunakan untuk menunda kehamilan, menjarangkan antar-kehamilan atau mengakhiri fertilitas hingga menjelang menopause.
Selain digunakan sebagai alat kontrasepsi, susuk KB dikatakan mempunyai peran dalam regresi neoplasia intraepithelial pada endometrium. Susuk KB dengan kandungan ENG dilaporkan dapat mengurangi nyeri akibat endometriosis. (Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
Bagaimana Cara Kerja Susuk KB?
Susuk KB Tidak Ganggu Produksi ASI
Memahami Tanda Bahaya dan Persiapan Persalinan pada Ibu Hamil
Rayakan Hari Ibu, Bayer Soroti Pentingnya Perencanaan Keluarga
Hari Kontrasepsi Sedunia, Kodim 0723 Klaten Gelar Layanan KB Kesehatan Gratis
Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Sumsel Beri Layanan KB Gratis! Sampai 4 Oktober
Penggunaan KB Ikut Turunkan Angka Kematian Bayi di Indonesia
Anda Pria Berusia 50 Tahunan? Waspada Kanker Prostat
Kelebihan Garam Bisa Picu Penyakit Ginjal Kronis
WHO Terbitkan Informasi Cepat Tentang Obat Pencegah Tuberkulosis
Cegah Kanker Pankreas pada Dewasa Muda dengan Hindari Gaya Hidup Sedenter
Cegah Diare pada Anak dengan Menjaga Kebersihan Selama Musim Hujan
FKUI Gelar Pelatihan Pencegahan Stunting untuk Dokter di NTT
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap