Memilih Kontrasepsi seperti Memilih Suami
![Memilih Kontrasepsi seperti Memilih Suami](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/827d31741137594433b74be998f3ac8a.jpg)
MEMILIH kontrasepsi, khususnya bagi kaum hawa, seperti memilih suami. Ini berarti tergantung pada kecocokan setiap perempuan.
"Bagi orang lain, mungkin suami kita enggak bagus, tetapi buat kita cocok. Sangat subjektif dan individual terkait pemilihan kontrasepsi," kata Sekretaris Jenderal Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia Jakarta Raya dr Ulul albab, SpOG, Selasa (26/9).
Menurut Ulul, di sinilah pentingnya pasangan suami istri menjalani konseling kontrasepsi. Selama konseling, mereka akan mendapatkan rekomendasi jenis kontrasepsi dari dokter berdasarkan tujuan pasien.
Di antara berbagai tujuan penggunaan kontrasepsi, menunda kehamilan dalam waktu dekat salah satunya, kebanyakan dipilih pasangan di bawah usia 20 tahun. Selain itu, ada pasien yang tidak ingin memiliki keturunan lagi. Umumnya mereka yang berusia di atas 35 tahun.
"Tujuan kontrasepsi sangat banyak. Demikian juga kecocokan kontrasepsi dengan masing-masing orang," ujar Ulul.
Selanjutnya, pemberian konseling kontrasepsi bukan hanya saat wanita hamil atau melahirkan, tetapi bisa sebelum dia dan pasangannya menikah atau sebelum terjadi kehamilan. Walau begitu, dia tak menampik banyak kendala seperti minimnya pengetahuan baik pemberi konsultasi maupun yang diberikan konsultasi, medical barrier, dan tingkat pemahaman pasien misalnya terkait pengertian kontrasepsi, efek samping, dan lainnya.
Baca juga: Bahaya akibat Asupan Gula Berlebihan kepada Anak
Secara umum, penggunaan kontrasepsi membantu orang-orang menentukan jumlah anak. Selain itu, banyak wanita memilih menggunakan kontrasepsi karena demi alasan kesehatan tertentu. Misalnya, beberapa metode pengendalian kelahiran hormonal dapat membantu mengatur menstruasi dan dapat menurunkan risiko tertular infeksi menular seksual.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kontrasepsi juga membantu mengurangi penularan HIV dari ibu ke bayinya, selain mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, menurut WHO, informasi dan layanan kontrasepsi merupakan hal mendasar bagi kesehatan dan hak asasi manusia semua individu. (Ant/OL-14)
Terkini Lainnya
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Donor Darah Berikan Sejumlah Manfaat Kesehatan
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
8 Manfaat Buah Sawo Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Memahami Tanda Bahaya dan Persiapan Persalinan pada Ibu Hamil
Pakar: Susuk KB Pilihan Terbaik Kontrasepsi
Rayakan Hari Ibu, Bayer Soroti Pentingnya Perencanaan Keluarga
Hari Kontrasepsi Sedunia, Kodim 0723 Klaten Gelar Layanan KB Kesehatan Gratis
Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Sumsel Beri Layanan KB Gratis! Sampai 4 Oktober
Penggunaan KB Ikut Turunkan Angka Kematian Bayi di Indonesia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap