visitaaponce.com

Memilih Kontrasepsi seperti Memilih Suami

Memilih Kontrasepsi seperti Memilih Suami
Sejumlah pelajar mendapat pejelasan kesehatan dari petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Indramayu, Jawa Barat.(Antara/Dedhez Anggara.)

MEMILIH kontrasepsi, khususnya bagi kaum hawa, seperti memilih suami. Ini berarti tergantung pada kecocokan setiap perempuan.

"Bagi orang lain, mungkin suami kita enggak bagus, tetapi buat kita cocok. Sangat subjektif dan individual terkait pemilihan kontrasepsi," kata Sekretaris Jenderal Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia Jakarta Raya dr Ulul albab, SpOG, Selasa (26/9).

Menurut Ulul, di sinilah pentingnya pasangan suami istri menjalani konseling kontrasepsi. Selama konseling, mereka akan mendapatkan rekomendasi jenis kontrasepsi dari dokter berdasarkan tujuan pasien.

Di antara berbagai tujuan penggunaan kontrasepsi, menunda kehamilan dalam waktu dekat salah satunya, kebanyakan dipilih pasangan di bawah usia 20 tahun. Selain itu, ada pasien yang tidak ingin memiliki keturunan lagi. Umumnya mereka yang berusia di atas 35 tahun.

"Tujuan kontrasepsi sangat banyak. Demikian juga kecocokan kontrasepsi dengan masing-masing orang," ujar Ulul.

Selanjutnya, pemberian konseling kontrasepsi bukan hanya saat wanita hamil atau melahirkan, tetapi bisa sebelum dia dan pasangannya menikah atau sebelum terjadi kehamilan. Walau begitu, dia tak menampik banyak kendala seperti minimnya pengetahuan baik pemberi konsultasi maupun yang diberikan konsultasi, medical barrier, dan tingkat pemahaman pasien misalnya terkait pengertian kontrasepsi, efek samping, dan lainnya.

Baca juga: Bahaya akibat Asupan Gula Berlebihan kepada Anak

Secara umum, penggunaan kontrasepsi membantu orang-orang menentukan jumlah anak. Selain itu, banyak wanita memilih menggunakan kontrasepsi karena demi alasan kesehatan tertentu. Misalnya, beberapa metode pengendalian kelahiran hormonal dapat membantu mengatur menstruasi dan dapat menurunkan risiko tertular infeksi menular seksual. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kontrasepsi juga membantu mengurangi penularan HIV dari ibu ke bayinya, selain mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, menurut WHO, informasi dan layanan kontrasepsi merupakan hal mendasar bagi kesehatan dan hak asasi manusia semua individu. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat