visitaaponce.com

Cegah Kanker Pankreas pada Dewasa Muda dengan Hindari Gaya Hidup Sedenter

Cegah Kanker Pankreas pada Dewasa Muda dengan Hindari Gaya Hidup Sedenter
Ilustrasi(Freepik)

GURU Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam mengatakan dewasa muda disarankan menghindari gaya hidup sedenter untuk mencegah terjadinya kanker pankreas.

"Terus terang saja, gaya hidup sedenter atau gaya hidup tidak sehat ini seakan jadi tren. Anak muda makannya tinggi lemak misalnya steak, minumnya juga rutin alkohol, merokok juga jadi budaya, lalu obesitas dan seringnya tidak sadar. Itu berisiko terkena kanker pankreas," kata Ari, dikutip Selasa (13/2).

Kanker pankreas pada umumnya berpotensi terjadi pada individu usia 55 tahun ke atas. Namun, dengan perkembangan gaya hidup seperti gaya hidup sedenter, potensi dewasa muda di usia 30-an terkena kanker pankreas juga ikut membesar.

Baca juga : Anak Muda Diimbau Ubah Gaya Hidup Pemicu Kanker

Dokter yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar IDI itu menjelaskan pankreas dalam tubuh merupakan kelenjar yang berkaitan erat dengan sistem pencernaan karena fungsinya menghasilkan enzim serta untuk menghasilkan hormon insulin.

Apabila seseorang memiliki gaya hidup sedenter, organ-organ di dalam tubuh harus bekerja lebih keras untuk melakukan metabolisme, tidak terkecuali pankreas.

Dengan fungsinya yang vital sebagai penghasil enzim untuk pencernaan, apabila makanan maupun minuman yang dikonsumsi tidak memiliki gizi dan hanya memperberat kinerja pankreas, lambat laun akan terjadi masalah kesehatan termasuk salah satunya potensi kanker.

Baca juga : Mantan Pelatih Inggris Sven-Goran Eriksson Mengidap Kanker, Sisa Hidupnya Satu Tahun

"Secara logika, makanan tinggi lemak seperti daging merah membuat kinerja organ-organ tubuh menjadi lebih berat, bila melihat fungsinya pankreas itu menciptakan enzim. Kalau kinerjanya jadi lebih berat artinya bisa menyebabkan masalah dan bisa sudah ada masalah daging-daging itu sulit tuntas dicerna, akhirnya ada peradangan kronis, lalu jadi polip, dan berujung kanker," kata Ari.

Selain menghindari gaya hidup sedenter, Ari juga menyarankan untuk rutin melakukan medical check-up (MCU) atau pemeriksaan medis umum bagi orang-orang berusia di atas 35 tahun untuk mencegah kanker pankreas.

Beberapa hal yang harus diperiksa di antaranya darah perifer lengkap, fungsi hati, bilirubin total, amilasi, dan Ca19-9 atau dikenal dengan pemeriksaan tumor marker. 

Baca juga : Pendarahan Usai Berhubungan Intim Bisa Jadi Gejala Kanker Serviks

Terkhusus untuk orang-orang yang kerap mengalami nyeri ulu hati, pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya potensi terjadinya kanker pankreas. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat