visitaaponce.com

Cegah Wabah Pneumonia denganVaksinasi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat

Cegah Wabah Pneumonia dengan Vaksinasi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat
dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD.(Ist)

WABAH pneumonia misterius yang merebak di Tiongkok telah membuat negara-negara di dunia meningkatkan kewaspadaannya.

Apalagi, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan bahwa telah terjadi peningkatan kasus undiagnosed pneumonia yang menyerang anak-anak di Tiongkok Utara melalui publikasi di ProMed pada 22 November 2023. 
 
Berdasarkan keterangan WHO, otoritas kesehatan Tiongkok melaporkan bahwa peningkatan kasus terjadi di antaranya akibat Mycoplasma pneumoniae  yaitu infeksi bakteri umum pada pernapasan yang banyak menyerang anak-anak, sejak Mei 2023.

Baca juga: Gejala Awal Pneumonia Biasanya Berupa Demam

Tak hanya di Tiongkok, wabah pneumonia anak juga mulai terdeteksi di Eropa, khususnya Denmark dan Belanda. 
 
Menyikapi penyebaran wabah pneumonia di dunia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan Surat Edaran No. PM.03.01/C/4732/2023 mengenai Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma pneumonia di Indonesia.

Surat edaran ini memerintahkan seluruh instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Mycoplasma pneumoniae di Indonesia.

Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebab pneumonia antara lain, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Legionella pneumophila.

Baca juga: Upaya Pencegahan Pneumonia pada Anak

Sedangkan, virus penyebab pneumonia antara lain respiratory syncytial virus (RSV), influenza (flu), parainfluenza, dan adenovirus. Sementara jamur penyebab pneumonia di antaranya Candida Aspergillus dan Pneumocystis jiroveci.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. mengatakan, “Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi lebih dari satu kuman/patogen pada saat bersamaan, baik bakteri, virus, maupun jamur."

"Infeksi tersebut terjadi di paru-paru dan meluas, menyebabkan penumpukan cairan dan hambatan aliran udara, sehingga menyulitkan proses pernapasan," jelas dr.Dirga dalam keterangan, Senin (29/1/2024).

"Pada kondisi ini, bernapas akan terasa berat dan membuat sesak. Tentu saja kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, terutama apabila dialami oleh anak-anak," ucap dr.Dirga.

Bisa Menyebabkan Kematian

"Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menyadari bahaya dan risiko pneumonia yang sampai dapat menyebabkan kematian. Penting sekali untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin,” terangnya. 

UNICEF mencatat satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 43 detik di seluruh dunia, menjadikannya penyebab utama kematian bayi dan anak - lebih banyak dari AIDS, malaria, dan campak sekaligus.

Sementara di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada anak usia di bawah lima tahun. Meskipun mematikan, pneumonia merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dan diobati.

Dapat Dicegah dengan Vaksinasi

“Pneumonia yang umumnya disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae dapat dicegah melalui vaksinasi pneumococcal conjugate vaccines atau PCV," kata dr.Dirga.

Baca juga: Pematang Siantar Waspadai Pneumonia Mycoplasma, Rumah Sakit Diminta Siaga

Vaksin PCV dapat diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun dengan dosis 3 kali, yaitu pada usia 2, 4 dan 6 bulan.

Tidak terbatas pada anak-anak, vaksinasi PCV juga termasuk dalam rekomendasi imunisasi dewasa oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

"Vaksinasi PCV direkomendasikan untuk semua anak dan orang dewasa untuk melindungi masyarakat Indonesia dari Pneumonia,” tambah dr. Dirga.

Di Indonesia, tersedia vaksin PCV13 yang melindungi dari 13 serotipe pneumokokus, dan dengan perkembangan teknologi terbaru, kini telah tersedia vaksin PCV15 yang memberikan perlindungan tambahan untuk dua serotipe pneumokokus.

Baca juga: Dua Kasus Mycoplasma Pneumonia seperti di Tiongkok Ditemukan di Medan

Vaksin PCV15 mampu melindungi dari 15 serotipe pneumokokus, dan telah mendapatkan izin edar dari Badan POM untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia.

Selain mencegah pneumonia, pemberian vaksinasi PCV juga dapat mencegah penyakit lainnya, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.

“Selain vaksinasi, masyarakat juga perlu melakukan langkah pencegahan pneumonia dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat, di antaranya cuci tangan dengan teratur, membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh, menutup mulut dan hidung saat batuk, tidak merokok dan membatasi kontak dengan asap rokok, serta lebih menjaga kesehatan bagi orang yang imunitasnya lemah,” tutup dr. Dirga. (S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat