visitaaponce.com

Literasi Digital Menjadi Kunci untuk Terhindar dari Hoaks, SARA, dan Judi Online

Literasi Digital Menjadi Kunci untuk Terhindar dari Hoaks, SARA, dan Judi Online
Seminar literasi digital yang diselenggarakan Komunitas Merdeka Belajar Subulussalam di Aula Hotel Khairulsyah, Kota Subulussalam, Aceh.(Dok Kemenkominfo)

LITERASI Digital menjadi kunci penting agar masyarakat terhindar dari hoax, SARA, dan judi online. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) menggandeng Komunitas Merdeka Belajar Subulussalam menggelar acara seminar literasi digital untuk masyarakat sebagai langkah konkret dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan zaman modern.

“Kegiatan seminar ini harapannya kita bisa menambah wawasan terkait pentingnya literasi digital khususnya mengenai hoaks, SARA, dan juga judi online. Jadi setelah ikut seminar bapak ibu semuanya bisa lebih bijak dalam membaca berita agar tidak termakan hoax dan isu SARA serta tidak tergiur untuk kegiatan judi online yang tidak berfaedah,” ucap Ahmad Sofian selaku Ketua Pelaksana dalam sambutannya pada acara kegiatan seminar literasi digital yang diselenggarakan Komunitas Merdeka Belajar Subulussalam di Aula Hotel Khairulsyah, Kota Subulussalam, Aceh, Selasa (23/1).

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Subulussalam, Armand Nanda memberikan pemaparan bahwa di zaman modern ini teknologi sudah semakin maju. Segala aktivitas sekarang bisa diakses dengan mudah dan cepat dengan adanya handphone termasuk informasi berita. Perlu sikap yang bijak agar tidak termakan informasi hoax ketika mengonsumsi berita.

Baca juga : Literasi Media Kunci Menangkal Hoaks

“Handphone di bapak ibu itu adalah sarana yang sangat mudah untuk mendapatkan informasi. Bapak ibu harus bisa mengontrol, tidak semua berita langsung diteruskan ke orang lain. Melainkan harus disaring dahulu sebelum mau diteruskan ke orang lain dikarenakan bisa jadi berita tersebut adalah hoax,” ungkapnya.

Armand juga menambahkan bahwa, mendekati pemilu pasti banyak pemberitaan hoax dan juga isu SARA di media sosial. Perlu berhati-hati dalam menyikapi pemberitaan di tahun pemilu ini agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang mengandung SARA dan hoax.

“Bapak ibu harus bisa menjaga diri agar tidak mudah terprovokasi dengan hoax dan isu SARA di tahun politik ini. Biasakan selalu mengecek kembali berita yang didapatkan dari sumber yang jelas dan tidak usah meladeni untuk orang-orang yang membawa isu SARA,” ujarnya.

Baca juga : Hindari Hoaks dan SARA Demi Pemilu yang Sehat di 2024

Selain membahas permasalahan tentang pemberitaan hoax jelang pemilu 2024, komunitas Merdeka Belajar Subulussalam juga mengambil inisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online. Dalam seminar literasi digital Mahmud Li Asykar selaku Staf Bidang Teknologi dan Informatika Kota Subulussalam berbagi data dan fakta tentang dampak negatif judi online pada individu dan keluarga. Mereka juga memberikan tips dan saran tentang cara menghindari godaan judi online serta pentingnya membangun pola hidup sehat dan produktif.

“Dampak dari covid sangat berpengaruh bagi perekonomian, hal ini yang mendorong masyarakat bermain judi online untuk mendapatkan penghasilan yang instan. Hal itu tidak bisa dibenarkan, banyak cara untuk meraih rezeki yang halal dan terjamin, seperti membangun usaha, entah berupa jasa maupun jualan online,” jelasnya.

Mahmud juga menambahkan, teknologi Artificial Intelligence (AI) juga baru-baru ini digunakan untuk mempromosikan judi online. Masyarakat harus waspada dan jangan tergocek hanya dikarenakan dipromosikan oleh artis, dikarenakan itu adalah editan dari AI agar masyarakat tergiur untuk bermain judi online.

Baca juga : 42 Persen Masyarakat Indonesia Percaya Hoaks Pemilu

“Jadi hoax dan judi online itu berkaitan, harus berhati-hati sekarang jamannya AI jadi banyak artis seperti Najwa Shihab mempromosikan judi online, itu adalah hoax. Saya tekankan untuk bapak ibu harus cerdas dan bijak dalam menyikapi iklan-iklan mengenai judi online, entah itu siapapun yang mempromosikan tetap judi online adalah perbuatan yang dilarang baik agama maupun negara,” tambahnya.

Sebagai informasi, kegiatan Seminar Literasi Digital Komunitas Merdeka Belajar Subulussalam dengan tema “Stop! Hoax dan SARA Menjelang Pemilu” & “Bijak dan Cerdas Jauhi Judi Online” merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). 

Kegiatan ini dihadiri sebanyak kurang lebih 200 peserta yang terdiri kalangan masyarakat di Kota Subulussalam Aceh. Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info terkait literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fanpage @literasidigitalkominfo, kanal YouTube Literasi Digital Kominfo, dan website
literasidigital.id. (H-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat