Cegah Kenaikan Kasus, Pemerintah Gencarkan Skrining Tb Anak
![Cegah Kenaikan Kasus, Pemerintah Gencarkan Skrining Tb Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/ced212e1a934a23a55fa31941876f08b.jpg)
PENINGKATAN kasus tuberkulosis (Tb) pada anak terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu adanya langkah preventif yang dilakukan pemerintah.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menyebutkan kasus Tb anak meningkat dari tahun ke tahun. Yakni 42.187 kasus pada 2021, kemudian 110.881 kasus pada 2022 dan sekitar 129.798 kasus pada 2023.
"Hal itu karena upaya penemuan kasus Tb Anak juga digencarkan, diawali dengan peningkatan kapasitas para tenaga kesehatan termasuk para dokter yang merupakan kolaborasi Kemenkes dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)," kata Imran saat dihubungi, Minggu (4/2).
Baca juga : Tenaga Kesehatan Berperan Penting Sukseskan Program Nasional Imunisasi HPV
Kemudian dilanjut dengan penemuan kasus di lapangan dilakukan dengan integrasi program dengan program pencegahan stunting dan kesehatan anak di posyandu, satuan pendidikan, fasilitas layanan kesehatan, dan tempat lainnya.
"Pemerintah mendorong percepatan eliminasi Tb di Indonesia, melalui penguatan pada empat aspek dalam kerangka penanggulangan Tuberkulosis yaitu dalam hal pencegahan, deteksi, perawatan dan promosi kesehatan," ujarnya.
Upaya pencegahan Tb terutama pada anak dilakukan sedini mungkin dengan pemberian Imunisasi BCG yang menjadi salah satu Imunisasi Dasar Lengkap untuk bayi usia 0 - 11 bulan. Memberikan Terapi Pencegahan Tb (TPT) bagi orang yang tinggal bersama dengan pasien Tb, orang dengan HIV (ODHIV) dan populasi berisiko lainnya.
Baca juga : Yuk, Ketahui Alasan Bayi Diimunisasi BCG
Kemudian, terlibat dalam upaya pengembangan vaksin Tb. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tb. Selain itu, pemerintah memperkuat upaya penemuan kasus Tb melalui kegiatan skrining masif pada kontak serumah dan erat.
Melakukan pelacakan kontak erat dan serumah kasus TB dengan melibatkan komunitas sebagai upaya untuk meningkatkan peran masyarakat dalam penemuan kasus Tb.
"Penyediaan akses untuk skrining, sarana diagnosis laboratorium dan penunjang. Surveilans aktif di puskesmas dan rumah sakit, tentunya penyediaan Sumber Daya Manusia yang memadai," pungkasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Utama Pencegahan Cikal Bakal Stunting
Obesitas Meningkat di Indonesia, Benarkah Body Contouring Jadi Solusi?
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Vaksinasi Ganda pada Anak, Perlukah Khawatir?
Penimbangan Nasional Serentak Diharapkan Capai 95% Anak untuk Deteksi Stunting
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Rasio Bidan Dinilai Cukup, Pemerintah Nilai Hanya Perlu Pemerataan
Bebas Polio Bukan Berarti Bebas Ancaman
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap