Minimalisasi Angka Kematian Petugas Pemilu, Berikut Usulan dari Menkes
![Minimalisasi Angka Kematian Petugas Pemilu, Berikut Usulan dari Menkes](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/25cd2dad8b6164dc46f28a454155c2c9.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan mengusulkan agar tidak ada lagi petugas pemilu yang meninggal saat pemilihan umum selanjutnya. Hal itu berkaca pada Pemilu 2019 dan 2024 petugas pemilu banyak yang meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan kerja.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya mengusulkan 2 hal agar meminimalisir angka kematian petugas pemilu. Pertama skrining kesehatan yang dilakukan di awal sebelum pendaftaran.
"Kalau bisa skriningnya sebelum daftar karena petugas pemilu ada yang kerja lebih dari 12 jam dan sangat berat. Kami sebenarnya ingin mengusulkan skrining kesehatan itu jadi syarat untuk bisa jadi petugas. Itu langkah pertama yang kami ingin lakukan agar ketika menjadi petugas kondisinya sehat," kata Budi, Selasa (20/2).
Baca juga : Lapor Pak Wapres! Korban Gagal Ginjal Belum Terima Bantuan Apapun dari Pemerintah
Usulan kedua yakni karena kerja petugas pemilu yang overtime maka dilakukan uji kesehatan keliling setiap 6 jam. Jika dilihat perhitungan 2024 jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) berjumlah 823 ribu sedangkan fasilitas kesehatan ada 10 ribu di level kecamatan. Maka perlu dipikirkan puskesmas di kecamatan mencover TPS yang memiliki petugas berisiko tinggi.
"Ceknya gampang kok karena risikonya jantung sama stroke itu kita bisa cek tekanan darah, denyut jantung, atau saturasi karena beberapa juga meninggalnya karena masalah pernapasan. Maka 3 hal itu kan mudah alatnya ada dan semua petugas puskesmas punya," ujar dia.
"Jadi dua hal itu, untuk skrining jadi syarat jadi petugas kemudian yang berisiko kalau bisa kita cek setiap 6 jam. Jadi enggak usah sampai sakit, bagaimanapun mencegah lebih baik dari mengobati," pungkasnya.
Baca juga : 398.155 Petugas Pemilu Miliki Risiko Tinggi
Diketahui kasus kematian petugas penyelenggara pemilihan umum berjumlah 84 orang dengan laporan yang didapatkan dari laporan dan Bawaslu. (Iam)
Terkini Lainnya
Partai National Rally Marine Le Pen Memimpin dalam Pemilihan Parlemen Prancis
Emmanuel Macron Umumkan Pembubaran Parlemen dan Pemilihan Baru Setelah Kekalahan di Pemilu Eropa
Narendra Modi Dilantik sebagai Perdana Menteri India untuk Ketiga Kalinya
Pengadilan Banding Georgia Hentikan Kasus Pemalsuan Pemilu terhadap Donald Trump
Narendra Modi Dipaksa Berkoalisi
ARUN Siapkan Pemimpin Masa Depan dan Ide Starategis Melalui Munas Pertama
Tenda Pengungsi WNA di Kuningan Ganggu Estetika, Heru Budi Akan Datangi UNHCR
Menyelami Sepak Terjang Pak Menkes
Peningkatan Kualitas untuk Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Menurunkan Stunting
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
514 Daerah Diharap Bisa Beri Layanan Dasar Penyakit Stroke, Jantung, Kanker, dan Ginjal
Ini Cara Pemerintah Cetak Banyak Dokter Spesialis
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap