visitaaponce.com

Niat Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya

Niat Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya
Niat sholat tahajud(Ilustrasi)

SHOLAT Tahajud merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki keistimewaan tinggi dalam agama Islam. Ibadah ini dilakukan di waktu malam, setelah waktu isyak dan sebelum waktu subuh. Salat Tahajud atau Sholat Tahajud bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat muslim.

Salat Tahajud adalah bentuk ibadah sunnah yang dilakukan di tengah malam. Nama "Tahajud" berasal dari kata Arab yang berarti 'berdiri' atau 'bangkit', mencerminkan tindakan berdiri untuk melaksanakan ibadah di tengah malam. Meskipun tidak diwajibkan, salat Tahajud sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan dan keberkahan yang besar.

Salat Tahajud dilakukan setelah menjalankan salat Isya, yakni di tengah malam hingga sebelum terbitnya fajar. Waktu ini dikenal sebagai waktu yang paling sunyi dan penuh ketenangan, menciptakan kondisi ideal untuk berkomunikasi dengan Allah.

Baca juga : Niat Salat Tahajud, Tata Cara, dan Doa Setelahnya

Keistimewaan Salat Tahajud

1. Pengampunan Dosa:

Salat atau sholat Tahajud dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan pengampunan dari Allah. Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kamu menjalani malam dengan shalat, sebab shalat pada malam itu adalah saksi dan Allah mencintai amal kebajikan yang dilakukan di waktu malam." (HR. Tirmidzi)

2. Penguatan Iman dan Taqwa:

Melalui salat Tahajud, seorang Muslim dapat memperkuat imannya dan meningkatkan taqwa (ketakwaan) kepada Allah. Kehadiran individual di hadapan Allah pada waktu yang sunyi memperkuat hubungan spiritual.

Waktu salat Tahajud merupakan saat yang istimewa untuk berdoa dan memohon kepada Allah. Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir untuk mendengarkan doa hamba-hamba-Nya.

Baca juga : 7 Amalan menjelang Isra Miraj, Baca Al-Qur'an dan Perbanyak Doa

Tata Cara Melaksanakan Salat Tahajud

Berikut adalah urutan melaksanakan Salat Tahajud:
- Niat:
Niatkan Salat Tahajud di dalam hati atau dengan lisan.
- Wudhu:
Lakukan wudhu untuk membersihkan diri sebelum melakukan solat.
- Bangun dari Tidur:
Jika memungkinkan, bangun dari tidur untuk menunjukkan kesungguhan dan kekhusyukan dalam menjalankan Salat Tahajud.
- Pelaksanaan Solat:
Mulailah dengan rakaat pertama Salat Tahajud.
Baca Surah Al-Fatihah dan surah pendek atau panjang lainnya.
Melakukan rukuk, sujud, dan duduk antara dua sujud dengan penuh khusyuk.
Ulangi langkah-langkah tersebut sesuai dengan jumlah rakaat yang diinginkan.
- Tahajud Witir (Opsional):
Setelah menyelesaikan rakaat terakhir Salat Tahajud, bila diinginkan, lanjutkan dengan Salat Witir.
Bacalah doa Qunut setelah rukuk pada rakaat terakhir Solat Witir.
- Doa-doa Pribadi:
Gunakan waktu setelah Solat Tahajud untuk berdoa kepada Allah dengan doa-doa pribadi.
- Tidur Sejenak (Opsional):
Jika diinginkan, setelah menyelesaikan Salat Tahajud dan berdoa, Anda bisa tidur sejenak untuk mendapatkan kekuatan tambahan.
- Bangun untuk Subuh:
Jika tidur sejenak, bangunlah kembali untuk menunaikan Solat Subuh.
Demikianlah urutan melaksanakan Solat Tahajud. Ingatlah untuk menjalankan solat dengan penuh khusyuk dan ikhlas, serta memperbanyak doa-doa kepada Allah SWT dalam waktu yang sunyi dan penuh berkah tersebut.


Salat Tahajud bukan hanya rutinitas ibadah, tetapi juga merupakan peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, dan memperkuat ikatan spiritual. Melalui keistimewaan salat Tahajud, umat Islam dapat merasakan keberkahan dalam kehidupan mereka dan meningkatkan kualitas spiritualitas. Dengan menjalankan salat Tahajud, seseorang dapat mencapai tingkat keimanan dan ketakwaan yang lebih tinggi, serta meraih berbagai keberkahan dari Allah SWT.

Niat Salat atau Sholat Tahajud

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Baca juga : DPR: Larangan Bukber bagi Pejabat Berpotensi Mengalami Perluasan Makna

Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah ta'ala."

Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Keinginan Cepat Terkabul

Baca juga : Bacaan Niat Salat Tahajud 2 dan 4 Rakaat Arab, Latin, serta Artinya

Doa dan dzikir setelah Sholat Tahajud, sebagaimana disampaikan dalam buku "4 Shalat Dahsyat" karya Ahmed Erkan, adalah sebagai berikut:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

"Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu antal haqq. Wa wa'duka haqq. Wa liqauka haqq. Wa qauluka haqq. Waljannatu haqq. Wan-naru haqq. Wan-nabiyuna haqq. Wa Muhammadun sallallahu alaihi wasallam haqq. Wassalatu haqq. Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khasamtu. Wa ilaika hakamtu. Faghfirli maa qaddamtu wama akhkhartu. Wama asrartu wama a'lantu. Wama anta a'lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lailaha illa anta. Wala haula wala quwwata illa billah."

Baca juga : Waktu Terbaik Salat Tahajud agar Doa Dikabulkan

Artinya:

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji milik-Mu. Engkau adalah Pemelihara langit dan bumi beserta isinya. Segala puji milik-Mu. Engkau adalah Raja langit dan bumi beserta isinya. Segala puji milik-Mu. Engkau adalah Cahaya langit dan bumi beserta isinya. Segala puji milik-Mu. Engkau adalah Haq, janji-Mu Haq, pertemuan dengan-Mu Haq, firman-Mu Haq, surga Haq, neraka Haq, para Nabi Haq, dan Muhammad SAW Haq. Hari Kiamat adalah kepastian yang tak terhindarkan. Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, beriman sepenuh hati kepada-Mu, bertawakal sepenuhnya kepada-Mu, kembali dengan tunduk kepada-Mu, menyampaikan segala urusanku kepada-Mu, dan tunduk pada hukum-Mu. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku yang telah terjadi dan yang akan datang, baik yang aku simpan dalam rahasia maupun yang aku ungkapkan terang-terangan. Engkau lebih mengetahui tentang diriku daripada yang aku ketahui.Engkau adalah Yang mendahulukan dan Yang menangguhkan. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Segala daya dan upaya, serta kekuatan yang aku miliki, hanyalah dengan pertolongan dari-Mu, ya Allah."

Menutup dengan Salat Witir

Menurut Musthafa Dib al-Bugha dan rekannya, yang merupakan pensyarah dalam kitab Riyadhus Shalihin, menyelesaikan sholat Tahajud atau salat Tahajud dengan menunaikan dua rakaat dan diakhiri dengan satu rakaat Witir adalah tindakan yang sangat utama. Mereka menjelaskan bahwa hal ini sejalan dengan praktik Rasulullah SAW.

Baca juga : Gerhana Bulan Diprediksi 8 November, Umat Muslim Diajak Salat Khusuf

Pelaksanaan sholat Witir atau salat witir dapat dilakukan pada awal malam, khususnya sebelum tidur. Penjelasan ini dapat ditemukan dalam buku Fiqh Ibadah yang ditulis oleh Hasan Ayub, di mana beliau menyarankan langkah ini untuk mereka yang cemas tidak dapat bangun di saat malam hampir berakhir. Jabir RA mencatatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Siapa pun di antara kalian yang merasa khawatir tidak dapat bangun di akhir malam, maka hendaklah dia menunaikan Sholat Witir dan kemudian tidur. Tetapi bagi siapa yang yakin bisa bangun di akhir malam, hendaklah menunaikan Sholat Witir di saat tersebut, karena bacaan di malam hari dihadiri dan itu merupakan pilihan yang lebih baik." (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Aisyah RA juga menceritakan, "Rasulullah SAW pernah melaksanakan Sholat Witir pada berbagai bagian malam, yakni pada awal malam, pertengahan malam, dan akhir malam. Beliau melanjutkan Sholat Witir hingga waktu sahur." (HR Jamaah)

Semua ini menggarisbawahi pentingnya menutup Sholat Tahajud dengan Sholat Witir, mengikuti teladan Rasulullah SAW. Dengan demikian, praktik ini menjadi suatu yang sangat dianjurkan dalam ibadah malam. (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat