visitaaponce.com

Konferensi Internasional Universitas Trilogi Dorong Revolusi Inovasi Berkelanjutan

Konferensi Internasional Universitas Trilogi Dorong Revolusi Inovasi Berkelanjutan
2nd International Conference on Accounting and Fraud Auditing (InCAFA)(MI/HO)

UNIVERSITAS Trilogi menggelar 2nd International Conference on Accounting and Fraud Auditing (InCAFA) dan 5th National Conference on Accounting and Fraud Auditing (NCAFA).

Acara yang mengusung tema "Environmental, Social, and Governance: Creating Sustainable Value in Global Business" ini menjadi magnet bagi para pelaku bisnis, akademisi, dan peneliti yang peduli terhadap masa depan bisnis global.

Dalam acara yang diorganisasikan oleh Program Studi Akuntansi tidak hanya menggelar seminar internasional, tetapi juga membuka peluang bagi para peneliti untuk mengirimkan dan mendiseminasikan karya ilmiah mereka, baik pada level nasional maupun internasional.

Baca juga : UNU Diharap Kukuhkan Yogya sebagai Pusat pendidikan dan Keberagaman

Nurul Aisyah Rachmawati, Ketua Pelaksana mengatakan, peran akuntan dalam menciptakan sistem pengelolaan informasi yang memungkinkan perusahaan mengukur, melaporkan, dan mengelola aspek ESG menjadi krusial.

“Oleh karena itu, diperlukan adanya integrasi antara akuntansi dan prinsip-prinsip ESG dalam seluruh operasional perusahaan dan pengambilan keputusan," ujarnya lewat keterangan yang diterima.

Hal senada disampaikan Dian Agustia, Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik. Menurutnya tujuan konferensi ini juga untuk memperkuat budaya penelitian dan publikasi di Indonesia dalam mendukung pengembangan ilmu dan kesejahteraan manusia.

Baca juga : Milad Uhamka ke-66, Rektor Laporkan Kemajuan Kampus dalam Satu Tahun Terakhir

Sementara Hery Subowo, President of ACFE Indonesia Chapter, menekankan urgensi mengintegrasikan ESG dalam operasi bisnis yang dapat meminimalisasi terjadinya kecurangan.

Ratna Wardhani, Guru Besar FEB, Universitas Indonesia menjelaskan pentingnya Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai dasar dalam menilai perilaku perusahaan. Prinsip ESG ini memungkinkan perusahaan untuk menggunakan strategi yang berkelanjutan, serta menjaga komunikasi yang transparan dan dapat menarik investor lebih baik.

“Selain itu, prinsip ESG membuka peluang bagi perusahaan untuk masuk ke pasar baru dengan reputasi yang lebih kuat dan positif bagi keberlanjutan ekonomi dan sosial secara keseluruhan,” jelas Ratna Wardhani.

Baca juga : Institut Ummul Quro Al Islami (IUQI) Bogor Gelar Wisuda Angkatan III

Salah satu pemerhati dan akademisi dari Sunway Business School, Malaysia, Weng Marc Lim, juga mengakui pentingnya integrasi tata kelola sosial lingkungan (ESG) dan manajemen kualitas total (TQM) dalam memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan terhadap keberlanjutan entitas.

Muhamad Shiroth, Principal Economist/Deputy Director, Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menegaskan urgensi kebijakan BI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan hijau.

Ia menggarisbawahi bahwa tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Oleh karena itu, peran bank sentral dan otoritas keuangan sangat penting dalam memastikan: ketahanan sektor keuangan terhadap dampak perubahan iklim, mendukung transisi melalui pembiayaan dan infrastruktur hijau, serta memperkuat sinergi lintas otoritas domestik dan internasional. (P-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat