visitaaponce.com

Ragam Teknologi Bantu Atasi Gangguan Infertilitas

Ragam Teknologi Bantu Atasi Gangguan Infertilitas
Talkshow tentang kehamilan di PIM 3, Jakarta, Sabtu (2/3).(DOK BRAWIJAYA IVF CENTER)

KEHADIRAN buah hati menjadi dambaan setiap orang tua. Tetapi, tak sedikit pasangan yang telah lama menikah belum juga dikaruniai buah hati karena beberapa sebab, di antaranya masalah ovulasi, gangguan hormon, endometriosis, kondisi medis seperti diabetes, epilepsi, penyakit tiroid, dan kondisi lainnya. Kehamilan pertama pada usia di atas 35 tahun juga berisiko, seiring tingkat kesuburan yang tidak lagi prima. Faktor gaya hidup seperti stres, kelebihan atau kekurangan berat badan, merokok juga ikut mendorong sulitnya memiliki anak.

Untuk membantu mengatasi masalah infertilitas tersebut, pusat bayi tabung di Jakarta, Brawijaya IVF Center, menghadirkan sejumlah inovasi yang membawa harapan baru untuk pasangan yang kesulitan memiliki anak. "Kami sangat concern dengan harapan pasangan yang telah lama menginginkan kehadiran buah hati,” ujar Direktur Brawijaya Hospital Antasari, dr Uf Bagazi, SpOG, pada talkshow bertema Jangan malu program hamil, kami temani sampai berhasil di PIM 3, Jakarta, Sabtu (2/3). 

Lebih lanjut, Dokter Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, dr Niken Pudji Pangastuti SpOG K-FER, memaparkan saat ini berbagai kemajuan teknologi semakin membantu mengatasi gangguan kesuburan. Yang pertama, In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung, yaitu proses pembuahan di laboratorium, diikuti dengan transfer embrio yang berkualitas ke rahim. 

Baca juga : Kato Ojin Fertility Center Tawarkan Program Kehamilan Stimulasi Ringan

Lalu, ada Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Teknologi ini dilakukan dengan cara pengambilan dan seleksi sperma berkualitas untuk disuntikkan dengan alat khusus langsung ke dalam sel telur pada pasangan perempuan. Tujuannya, untuk keberhasilan pembuahan yang lebih tinggi. Teknologi ini sesuai untuk para suami yang memiliki masalah kualitas sperma.

Berikutnya adalah Pemilihan Embrio Terbaik (PGT-A). Teknologi ini bermanfaat untuk mendeteksi masalah kromosom pada embrio pada program bayi tabung guna mencegah terjadinya keguguran sehingga dapat mempercepat terjadinya kehamilan. Kemudian, IVF Time Lapse Technology, yaitu teknologi pada incubator tempat berkembangnya embrio pada program bayi tabung. Teknologi ini memberikan pengawasan terhadap embrio secara terus menerus dengan media kultur khusus untuk memastikan perkembangan optimal embrio. 

“Teknologi mutakhir ini tidak hanya memungkinkan tim medis dalam mengumpulkan data untuk memilih embrio yang tepat tapi juga untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan dalam proses yang lebih efektif,” imbuh dr Niken.

Baca juga : 'LYORA: Keajaiban yang Dinanti', Kisah Inspiratif Pejuang Dua Garis Biru

Lalu, ada yang disebut Intrauterine Insemination (IUI), yaitu solusi awal yang membantu meningkatkan peluang kehamilan dengan mengintroduksi sperma langsung ke rahim. “Selain teknologi tersebut, ada juga layanan Konseling Prakonsepsi, yaitu dukungan emosional dengan psikolog dan informasi yang penting oleh konselor sebelum memulai perjalanan bayi tabung.”

Brawijaya IVF Center yang didukung oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obstetri dan ginekologi), konsultan kesuburan, dan ahli endokrinologi reproduksi berpengalaman. Tim dokternya dipimpin oleh dr Luky Satria, SpOG-KFer yang sangat berpengalaman khususnya dalam menangani kasus endometriosis dan kasus kesuburan lainnya, juga pernah menimba ilmu di IVI Fertility Clinic, Spanyol. Tim dokter akan mengawal pasangan dari awal diagnosis hingga perawatan. 

Pada kesempatan sama, dr Rusi Muhaimin Syamsi MM selaku Direktur Operasional Brawijaya Hospital Saharjo, menambahkan, Brawijaya IVF Center juga bekerja samanya dengan Star Fertility, sebuah lembaga reproduksi terkemuka dari Malaysia. "Kemitraan ini membawa keunggulan teknologi dan pengetahuan internasional langsung ke dalam jantung Brawijaya IVF Center, sehingga memastikan bahwa Anda tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan terbaik," ujarnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat