visitaaponce.com

Mindset Peneliti Perlu Digeser untuk Sesuaikan Kebutuhan Industri

Mindset Peneliti Perlu Digeser untuk Sesuaikan Kebutuhan Industri
INOVASI: Kendaraan listrik inovasi pelajar SMK di Malang diberi nama Choper Vocsten di laboratorium otomotif SMK 10 Malang, Jatim.(ANTARA /Ari Bowo Sucipto)

   PENELITI Science Techno Park Universitas Gadjah Mada (UGM) Sang Kompiang Wirawan mengatakan cara berpikir atau mindset peneliti saat ini harus digeser dari kebutuhan pribadi menjadi kebutuhan industri. Dengan begitu hasil penelitian yang inovatif bisa bermanfaat bagi perekonomian, kebutuhan industri, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

   "Aset, riset dan inovasi di perguruan tinggi harus jelas termasuk orientasi pasarnya. Jadi kalau selama ini sering dosen meneliti lebih ke dirinya sendiri untuk kepentingan dan achievement dari pengetahuannya. Sekarang kita mulai sedikit bergeser, mungkin separuh dari hasil riset dosen itu harus bisa sesuai kebutuhan industri," kata Kompiang dalam diskusi Optimalisasi Science Techno Park di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (8/3).

   Sehingga kesadaran internal yang perlu dibangun oleh pihak kampus, pemerintah daerah, serta kementerian terkait. Kemendikbud Ristek sudah memberikan arahan dan juga memberikan fasilitasi dari sisi regulasi, pengawasan, serta bantuan. "Jadi Science Techno Park kalau dapurnya, nanti optekernya negara nggak hadir, itu juga berat di saat-saat awal kalau Science Techno Park ini mau berdiri," ujar dia.

   Sementara itu, Peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) Marina, mengatakan di MIT, Harvard, Silicon Valley, dan kampus besar lainnya mahasiswa didorong untuk menjadi entrepreneur sesuai kebutuhan industri dan tidak takut untuk membuka perusahaan sendiri. "Dan jika gagal atau perusahaannya bangkrut kalau di Amerika Serikat tuh aset pribadi dia dilindungi jadi mereka tidak takut. Jadi butuh awareness, culture, dan bahwa untuk menjadi entrepreneur pengusaha itu sesuatu yang honorable," ujarnya.

Tetapi diperlukan juga perlindungan dari negara untuk para entrepreneur sehingga akan ada banyak perusahaan yang dibangun sesuai dengan mimpi anak muda. "Kalau dosen itu juga punya jiwa entrepreneurship dia itu lebih pengajaran itu lebih kaya dengan bukan melulu tentang ide-idenya," pungkasnya. (H-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat