visitaaponce.com

Gejala dan Penularan Dari Virus B Mematikan yang Terjadi di Hong Kong

Gejala dan Penularan Dari Virus B Mematikan yang Terjadi di Hong Kong
Hong Kong baru-baru ini dihebohkan dengan penemuan kasus pertama virus B atau virus herpes simiae pada manusia. (AFP)

HONG Kong baru-baru ini dihebohkan dengan adanya penemuan kasus pertama virus B atau dikenal dengan virus herpes simiae mematikan pada manusia. Laporan tersebut dilaporkan pada Kamis, (4/4) oleh Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong. 

Kasus ini diketahui telah menginfeksi seorang pria berusia 37 tahun yang dinyatakan positif terinfeksi virus B setelah diserang seekor monyet di Kam Shan Country Park, Hong Kong. Saat ini dilaporkan pria tersebut tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Yan Chai setelah kondisinya kritis.

Tapi apa sebenenarnya virus B dan gejalanya?

Baca juga : Hong Kong Akhiri Kewajiban Pengunaan Masker Covid

Gejala dan Cara Penularan Virus B

Beberapa minggu setelah diserang oleh monyet, pria tersebut mengalami gejala berupa demam dan penurunan kesadaran. Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong sedang menyelidiki kasus ini dan memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tidak menyentuh atau memberi makan monyet liar. Jika terluka oleh monyet, segera cari pertolongan medis.

Menurut beberapa sumber, Virus B yang dikenal sebagai virus herpes simiae, memiliki gejala yang hampir mirip dengan flu, seperti demam, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala. Setelah terpapar virus, pasien kemungkinan akan mengalami luka lepuh kecil pada bagian tubuh yang kontak langsung dengan monyet dan hilangnya kesadaran. 

Virus B dapat berkembang di dalam tubuh dan menyebabkan peradangan pada otak serta sumsum tulang belakang. Jika tidak cepat ditangani, virus B dapat menyebabkan kerusakan otak, kerusakan saraf kronis, bahkan hingga kematian.

Baca juga : Hong Kong Catat Lonjakan Jumlah Kasus Covid-19

Gejala dari terserangnya virus B akan muncul dalam waktu 30 hari setelah terpapar. Masalah pernapasan serta kematian dapat terjadi dalam satu hari hingga tiga minggu setelah gejala muncul.

Sementara itu, penularan virus ini bisa melalui air liur. Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menjelaskan sebenarnya virus B sudah ditemukan pertama kali pada 1932. Penularan tersebut dimulai dari hewan ke manusia yang umumnya terjadi melalui cairan saliva atau air liur, dan juga bisa karena menyentuh mata, hidung, gigitan hingga cakaran.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat, penanganan segera yang dapat dilakukan sambil mencari dan menunggu pertolongan medis adalah dengan membasuh luka secara lembut, menggosoknya dengan sabun, deterjen, atau yodium selama 15 menit, lalu mengalirkan air ke luka selama 15 menit atau 20 menit. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat