Pelayanan Publik Membaik karena Peran Media Sosial
![Pelayanan Publik Membaik karena Peran Media Sosial](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/836415483fe726b4aa7a3fc43145a3db.jpg)
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyatno mengatakan secara umum sektor pelayanan publik mengalami perbaikan cukup signifikan dibandingkan dengan 5-10 tahun ke belakang. Peningkatkan itu tidak terlepas dari peran media sosial yang masif. Jika terjadi pelayanan yang kontraproduktif, itu akan cepat tersebar dan institusi yang bersangkutan pasti mendapat kritik tajam dari masyarakat.
"Artinya, pengawasan dan kontrol masyarakat sedang berjalan, salah satunya melalui media sosial," kata Agus saat dihubungi, Minggu (21/4).
Tidak hanya itu, indeks keberdayaan konsumen (IKK) saat ini juga mengalami peningkatan. Pada 2023, IKK mencapai tahap 3 atau level mampu dari 5 tahapan, dengan skor 57,04 poin. Angka itum meningkat dibandingkan 2022 dengan skor 53,50. Meski demikian masih ada dua hal yang meski perlu diperhatikan, yakni tingkat kebiasaan komplain konsumen yang masih rendah.
Baca juga : Promosi UMKM di Media Sosial Perhatikan Penulisan Narasi
"Ketika terjadi permasalahan, masih sedikit konsumen yang berani menyampaikan pengaduan melalui mekanisme yang ada. Konsumen masih bersifat mengalah," ujar dia.
Faktor kedua yang perlu diperhatikan ialah tidak semua produsen/penyedia layanan publik memiliki akses poin pengaduan yang accesable. Jika ada, tanggapan terhadap pengaduan dan keluhan konsumen kurang responsif.
YLKI berharap Hari Konsumen Nasional (Harkornas) bukan sekadar seremonial dan tematik belaka, tetapi juga ada komitmen dari pemerintah, pelaku usaha/produsen dalam melindungi Konsumen.
"Di sisi lain, konsumen juga harus terus mendapat edukasi tentang transaksi cerdas dengan mementingkan kebutuhan bukan keinginan, serta memiliki tanggung jawab sosial dalam berkonsumsi," tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Bahaya Konsumsi Obat Kadaluarsa dan Palsu, Begini Cara Membedakannya
Komunitas Konsumen Indonesia Apresiasi BPOM Terkait Label BPA
Perilaku Konsumen Indonesia, Benakah Harga Murah Jadi Alasan Utama Berbelanja Daring?
Studi: Mayoritas Masyarakat Senang Berbelanja Barang Kemasan Konsumen
Tak Ada Kejelasan Bertahun-tahun, 46 Konsumen Korban Pembelian Properti Laporkan Developer ke Polisi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
YLKI Tuntut Pemerintah Tindak Tegas Peredaran Camilan Ilegal Asal Tiongkok
YLKI Sambut Aturan Baru Label Bahaya BPA, Desak BPOM Lakukan Sosialisasi
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
YLKI Pertanyakan Ditundanya Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Cek Platform di aduansalahsusu.id untuk Laporkan Pelanggaran Promosi Kental Manis
Aduan Pinjol Masih Marak, YLKI Minta Pemerintah Jangan Pasif
Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Hamzah Haz Politisi Santun yang Teguh Pendirian
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap