Pola Makan tidak Sehat Faktor Utama Penyebab Sakit Jantung
![Pola Makan tidak Sehat Faktor Utama Penyebab Sakit Jantung](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/26406d4b977bfdb5c0586785944d3830.jpg)
DOKTER Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital BSD Tangerang Selatan Bayushi Eka Putra mengatakan pola hidup seperti mengonsumsi makanan tidak sehat menjadi faktor utama penyakit jantung saat ini.
"Banyak kasus jantung diketahui dari pola hidup dengan konsumsi makanan tak sehat. Ini perlu menjadi perhatian semua orang. Apalagi ada kasus jantung pada orang berusia 20 tahun," kata Bayushi, dikutip Kamis (25/4).
Ia menyebut masyarakat perlu mengetahui kondisi masing-masing tubuh sebelum mengonsumsi makanan. Misalnya kadar kolesterol dan gula agar dapat mengontrol makanan yang akan dikonsumsi.
Baca juga : Ini Manfaat Puasa bagi Kesehatan Jantung
"Tubuh sebenarnya sudah memberikan peringatan ketika kita mengonsumsi makanan yang tidak sesuai namun kebanyakan diacuhkan. Lalu ditambah lagi aktifitas fisik seperti olahraga berkurang maka bisa menyebabkan berbagai penyakit lainnya," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data, satu orang meninggal setiap 34 detik karena penyakit kardiovaskular. Sekitar 697.000 orang di Amerika Serikat (AS) meninggal karena penyakit jantung pada 2020.
"Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian," tegas Bayushi.
Baca juga : Libur Lebaran Telah Usai, Yuk Kembali Jaga Pola Makan
Sementara itu, serangan jantung adalah kondisi saat otot jantung tidak mendapatkan aliran darah secara mendadak karena hambatan aliran darah.
Penyakit ini bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani karena fungsi jantung terganggu untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
"Serangan jantung tergolong penyakit serius dan berbahaya. Selain kematian jika tak tertangani, ada beberapa komplikasi berbahaya yang muncul seperti gagal jantung, gangguan irama jantung atau aritmia, henti jantung, dan syok kardiogenik," katanya.
Baca juga : Kultur Bekerja dan Diet Ternyata Bisa Picu Penyakit Jantung
Bagi orang yang memiliki riwayat jantung, pertolongan pertama di rumah sebaiknya selalu tersedia, seperti tensimeter dan obat aspirin.
Langkah pertama yakni kunyah aspirin satu tablet, lalu bila tekanan darah pasien sistolik kurang dari 100 mmHg bisa diberikan Isosorbide dinitrate 5 mg di bawah lidah.
Bayushi menambahkan, ada beberapa gejala nyeri dada akibat serangan jantung yakni radiasi ke kedua lengan/tangan, radiasi ke pundak/lengan kanan, nyeri di dada tengah, nyeri memberat dengan aktivitas, disertai keringat dingin, muntah-muntah, sesak napas, rasa seperti tercekik, dan nyeri di daerah gigi
Baca juga : Ini Tips Konsumsi Karbohidrat Agar tidak Berat Badan tidak Naik
"Bila ada orang yang mengalami serangan jantung, segera hubungi layanan darurat dan tidak menangani sendiri. Tetapi, jika orang itu memiliki obat jantung seperti nitrogliserin maka dapat digunakan," katanya.
Kemudian ada beberapa tindakan medis berupa operasi yang dilakukan dokter dalam penanganan serangan jantung seperti angioplasti, yakni tindakan medis untuk membuka arteri koroner yang mengalami penyumbatan dan penyempitan menggunakan balon.
Stent, yakni memasukkan tabung wire mesh ke arteri agar tetap terbuka setelah tindakan angioplasti.
Pacemaker yakni memasang alat pacu jantung untuk membantu menjaga detak jantung tetap normal.
Operasi bypass jantung yakni tindakan medis dengan prosedur mengalihkan fungsi arteri koroner rusak dengan mencangkokkan pembuluh darah baru dari organ tubuh lain.
Operasi katup jantung yakni tindakan medis dengan mengganti katup jantung rusak dengan katup yang sehat.
Kemudian transplantasi jantung yakni mengganti jantung yang sudah parah dengan jantung baru dari pendonor.
"Selain tindakan medis pembedahan, dokter akan memberikan obat-obatan seperti obat pengencer darah, obat pelebar pembuluh darah -Nitrogliserin-, obat penghancur bekuan darah -antiplatelet dan Clopidogrel-, obat penghilang rasa sakit, dan obat tekanan darah tinggi," katanya.
Mencegah serangan jantung bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dan mengurangi risikonya, seperti makan makanan bergizi dan menjaga pola makan, tidak mengonsumsi alkohol berlebihan, jangan merokok, olahraga teratur, mengelola stres, dan rajin periksa kesehatan secara rutin. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Ini Tips Perawatan Terbaik untuk Mengatasi Jerawat yang Parah dan Membandel
Chuando Tan Terlihat Awet Muda Meski Berusia 58 Tahun, Apa Menu Makanan Andalannya?
Wajib Dicatat! Inilah 6 Kiat Jaga Kesehatan di Usia 40-an
Sering Merasa Gagal Diet? Ini 4 Alasan Penyebab Gagal Diet
Lakukan 6 Cara Ini, Biar Langsung Tidur Nyenyak
Jangan Disepelekan ! Ini 6 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Produsen Kacang-Kacangan Bersiap Melepas 20 Persen Saham di Bursa Efek Indonesia
Panduan Penting tentang Keamanan Makanan untuk Anak
Konsumsi Pepaya Bisa Turunkan Kadar Kolesterol
Sidak Tenda Jemaah Indonesia, Ace Hasan Syadzily: Soroti Over Kapasitas dan Fasilitas Jemaah Haji
Langkah Praktis Mengolah Mandu Beku Jadi Camilan Lezat
Depresiasi Rupiah Pukul Industri Makanan dan Minuman
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap