visitaaponce.com

Konsumsi Pepaya Bisa Turunkan Kadar Kolesterol

Konsumsi Pepaya Bisa Turunkan Kadar Kolesterol
Ilustrasi--Sejumlah warga memanen buah pepaya california (Carica papaya) di kebun mereka di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta.(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

DOKTER spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit Ihsan Panji Santiko menyebut konsumsi pepaya bisa membantu menurunkan kadar kolesterol usai menyantap hidangan berlemak.

"Pepaya mengandung enzim papain yang dapat membantu memecah lemak di dalam usus," ujar Ihsan dalam diskusi daring yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kamis (20/6).

Selain pepaya, nanas juga memiliki manfaat yang sama yakni memecah kandungan lemak di dalam usus.

Baca juga : Kurangi Kebiasaan Ngemil Bisa Cegah Obesitas

Di sisi lain, imbuh Ihsan, sayuran juga memiliki peran mengurangi kadar kolesterol, khususnya bagi mereka yang sebelumnya belum mempunyai riwayat kolesterol tinggi, antara lain sayuran hijau, kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, serta biji-bijian.

"Perhatikan menu makanan setelah satu hari cheat on diet (melanggar diet). Kembali ke pola makan sehat, hindari makanan tinggi lemak, perbanyak asupan serat dari sayur dan buah-buahan," kata dia.

Ihsan menambahkan, upaya mengurangi kolesterol jahat bukan saja melalui asupan makanan khususnya serat dari sayur dan buah, tetapi juga dengan melakukan olahraga.

Baca juga : Warga Diingatkan Atur Asupan Gizi Saat Bekerja

Kementerian Kesehatan merekomendasikan masyarakat setidaknya melakukan aktivitas fisik sebanyak 150 menit per minggu atau 30 menit per hari selama lima kali dalam seminggu.

"Selain asupan serat dari sayur dan buah, perhatikan asupan garam agar tidak berlebihan (dalam sehari 2.300 mg atau 2 gram), jangan lupa berolahraga," ujar Ihsan.

Dia menambahkan pemeriksaan kolesterol total bisa dilakukan mandiri menggunakan alat dengan melakukan pengambilan darah sampel dari ujung jari. Sebelumnya, seseorang perlu berpuasa selama 10-12 jam.

Sementara bagi masyarakat yang ingin mendapatkan hasil lengkap kolesterol perlu mendatangi laboratorium atau fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

Kadar kolesterol total dianggap berbahaya apabila angkanya lebih dari 240 mg/dL, lalu untuk kolesterol jahat (LDL) bila angkanya lebih dari 160 mg/dL. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat