visitaaponce.com

Pepaya Jadi Bahan Bakar di Masa Depan

Pepaya Jadi Bahan Bakar di Masa Depan
Buah Pepaya(Unsplash)

PEPAYA termasuk buah tropis yang memiliki kepentingan komersial. Bukan cuma karena nilai nutrisi dan pengobatannya yang tinggi, tapi juga bisa menjadi sumber bahan bakar murah ramah lingkungan di masa depan.

Diketahui, biji dan kulit pepaya yang sering dibuang ternyata mengandung nutrisi penting yang bermanfaat baik bagi manusia maupun hewan. Namun, limbah buah pepaya ternayat dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi dan destilasi.

"Pepaya adalah sumber bahan gula dan menjadi salah satu limbah buah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bioethanol. Pilihan bahan baku yang cocok, melimpah dan murah sangat penting karena biaya bahan baku merupakan bagian utama dari biaya produksi," kata akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar), I Nengah Muliarta, ketika 
dikonfirmasi di Denpasar pada Senin (16/10).

Baca juga : Pertamina bakal Hapus Pertalite di 2024

Menurutnya, produksi etanol dari hasil pertanian berupa buah-buahan dapat ditingkatkan dengan menggunakan strain ragi yang direkayasa secara genetik sehingga mampu mengubah banyak gula menjadi etanol. Kadar dan volume bioethanol yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh lamanya fermentasi

Muliarta menyebutkan ragi merupakan mikroorganisme paling umum yang digunakan dalam produksi bioetanol dan memainkan fungsi penting dalam memfermentasi gula menjadi etanol. 

Ragi dapat langsung memfermentasi gula sederhana menjadi etanol sedangkan bahan baku jenis lain harus diubah menjadi gula yang dapat difermentasi sebelum dapat difermentasi menjadi etanol.

Baca juga : Komisi VII DPR: Kilang Cilacap Harus Mampu Produksi BBM Ramah Lingkungan

"Bioetanol adalah bahan bakar cair yang dapat digunakan sebagai pengganti bensin," katanya.

Pemanfaatan kulit pepaya sebagai bahan bakar masa depan tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam pengembangan industri bioetanol yang berkelanjutan.

Muliarta juga mengungkapkan secara teknis bioetanol dapat digunakan sebagai pengganti bakar bensin, mengingat sifat fisika bioetanol yang mendekati sifat fisika bahan bakar bensin. Namun yang masih menjadi permasalahan harga jual terkadang masih lebih rendah dari biaya produksi, sehingga akan mempengaruhi layak atau tidaknya penerapan substitusi bensin dengan bioethanol. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat