Pepaya Jadi Bahan Bakar di Masa Depan
![Pepaya Jadi Bahan Bakar di Masa Depan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/f6a24f11f60b5353e72e7f1b57b9ef98.jpg)
PEPAYA termasuk buah tropis yang memiliki kepentingan komersial. Bukan cuma karena nilai nutrisi dan pengobatannya yang tinggi, tapi juga bisa menjadi sumber bahan bakar murah ramah lingkungan di masa depan.
Diketahui, biji dan kulit pepaya yang sering dibuang ternyata mengandung nutrisi penting yang bermanfaat baik bagi manusia maupun hewan. Namun, limbah buah pepaya ternayat dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi dan destilasi.
"Pepaya adalah sumber bahan gula dan menjadi salah satu limbah buah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bioethanol. Pilihan bahan baku yang cocok, melimpah dan murah sangat penting karena biaya bahan baku merupakan bagian utama dari biaya produksi," kata akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar), I Nengah Muliarta, ketika
dikonfirmasi di Denpasar pada Senin (16/10).
Baca juga : Pertamina bakal Hapus Pertalite di 2024
Menurutnya, produksi etanol dari hasil pertanian berupa buah-buahan dapat ditingkatkan dengan menggunakan strain ragi yang direkayasa secara genetik sehingga mampu mengubah banyak gula menjadi etanol. Kadar dan volume bioethanol yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh lamanya fermentasi
Muliarta menyebutkan ragi merupakan mikroorganisme paling umum yang digunakan dalam produksi bioetanol dan memainkan fungsi penting dalam memfermentasi gula menjadi etanol.
Ragi dapat langsung memfermentasi gula sederhana menjadi etanol sedangkan bahan baku jenis lain harus diubah menjadi gula yang dapat difermentasi sebelum dapat difermentasi menjadi etanol.
Baca juga : Komisi VII DPR: Kilang Cilacap Harus Mampu Produksi BBM Ramah Lingkungan
"Bioetanol adalah bahan bakar cair yang dapat digunakan sebagai pengganti bensin," katanya.
Pemanfaatan kulit pepaya sebagai bahan bakar masa depan tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam pengembangan industri bioetanol yang berkelanjutan.
Muliarta juga mengungkapkan secara teknis bioetanol dapat digunakan sebagai pengganti bakar bensin, mengingat sifat fisika bioetanol yang mendekati sifat fisika bahan bakar bensin. Namun yang masih menjadi permasalahan harga jual terkadang masih lebih rendah dari biaya produksi, sehingga akan mempengaruhi layak atau tidaknya penerapan substitusi bensin dengan bioethanol. (Z-4)
Terkini Lainnya
Saat Suhu Meningkat, Petani Sicily Beralih ke Buah-Buahan Eksotis
Kunci ASI Berkualitas, Rajin Konsumsi Kacang-Kacangan, Buah dan Sayur
Apakah Pisang Aman untuk Penderita Diabetes?
Ini Cara Makan Buah yang Benar agar Manfaatnya Maksimal
Buah Segar Potong Premium Ini Ditanam di Lampung dan Dicuci dengan Air Osmosis
8 Manfaat Buah Sawo Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Anak Disarankan Banyak Konsumsi Buah saat Polusi Udara Tinggi, Apa Alasannya?
Bekali Anak dengan Camilan Sehat dan Bernutrisi
Perempuan Ditelan Ular Piton Sepanjang Lima Meter di Sidrap
Ini 12 Manfaat Buah Delima, Cegah Penyakit Jantung Hingga Dukung Pertumbuhan Janin
Hadapi Rutinitas Padat dengan Pencernaan Sehat dan Kecukupan Serat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap